SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA/KOYA MEII

Senin, 09 Desember 2013

Gubernur Tunjuk Ausilius You Pelaksana Bupati Mimika

Timika - Gubernur Papua Lukas Enembe menunjuk Sekretaris Daerah Mimika, Ausilius You sebagai Pelaksana Tugas Bupati Mimika, menyusul Bupati Abdul Muis yang telah mengakhiri masa jabatannya pada Rabu (4/12).
Plt Bupati Mimika, Ausilius You kepada wartawan di Timika, Kamis, mengatakan siap melanjutkan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan serta bekerja sama dengan semua pihak termasuk DPRD setempat.
Dia menyatakan, tugas berat yang menanti di depan yaitu merampungkan pembahasan APBD Perubahan 2013 bersama DPRD setempat.
Pembahasan APBD Perubahan 2013 molor dari waktu yang ditetapkan karena pemilihan kepala daerah hingga kini masih disengketakan di Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta.
Tim anggaran Pemkab Mimika telah mengajukan dokumen APBD Perubahan 2013 ke Pemprov Papua tanpa melalui pembahasan oleh DPRD setempat.
Akibatnya dokumen APBD Perubahan 2013 itu dikembalikan ke Pemkab Mimika untuk dibahas lebih dulu oleh DPRD Mimika.
"Gubernur Papua Lukas Enembe telah memberikan kesempatan, sehingga diharapkan DPRD dapat segera melaksananakan rapat pembahasan APBD Perubahan 2013 dengan mengesampingkan kepentingan politik," kata Ausilius You pula.
You mengajak semua pihak di Mimika untuk memberikan dukungan penuh kepada Pemkab setempat, untuk melanjutkan berbagai program pembangunan dalam masa transisi pemerintahan sebelum terpilih bupati-wakil bupati Mimika definitif.
Mantan Bupati Mimika Abdul Muis juga menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak selama bertugas sebagai wakil bupati sejak 2008--2013 dan bertugas sebagai bupati sejak Mei--Desember 2013 terdapat hal-hal yang kurang berkenan.
"Sebagai manusia, pasti saya ada kekurangan dan kesalahan," ujar Muis.
Dia menyatakan tetap akan terus memberikan dorongan kepada Pemkab Mimika untuk melakukan hal terbaik bagi masyarakat setempat, meskipun saat ini dirinya sudah menjadi warga masyarakat biasa.
Pada pilkada Mimika 10 Oktober 2013, KPU setempat menetapkan pasangan Abdul Muis-Hans Magal (Aman) dan pasangan Eltinus Omaleng-Yohanis Bassang (Ombas) sebagai peraih suara terbanyak yang akan bertarung kembali dalam pilkada Mimika putaran kedua.
Namun pelaksanaan pilkada Mimika putaran kedua baru akan berlangsung setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan kasus sengketa pilkada Mimika yang diajukan oleh tiga pasangan calon lainnya.
Sesuai agenda, panel hakim MK akan memutuskan kasus sengketa pilkada Mimika dalam persidangan Kamis hari ini di Jakarta.(rr)

Rabu, 04 Desember 2013

Demo berujung penusukan, 2 pimpinan KNPB jadi buron Polda Papua

Pimpinan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Buchtar Tabuni dan juru bicaranya Wim Rocky Medlama, masuk daftar pencarian orang Polda Papua guna mempertanggungjawabkan aksi demo anarkis pada Selasa (26/11) di Kota Jayapura.

Wakapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw kepada wartawan di Jayapura, Rabu (4/12), mengatakan, Buchtar Tabuni dan Wim Rocky Medlama telah diminta untuk memberikan keterangan terkait demo akhir bulan lalu. "Kami mencari dan ingin minta keterangan dari dua orang yang sudah dimasukkan DPO itu," katanya seperti dikutip Antara.

Berdasarkan laporan dan data yang ada, Buchtar Tabuni dan Wim Rocky Medlama paling terlibat dalam mengorganisasikan massa KNPB untuk gelar demo di Expi-Waena yang berujung ricuh.

Pada saat demo tersebut, lanjut mantan Kapolresta Jayapura itu, massa KNPB telah melukai sejumlah warga, merusak fasilitas umum dan rumah warga serta meresahkan warga Kota Jayapura. "Saya harap kedua orang ini bisa segera datang untuk memberikan keterangan terkait demo pekan kemarin," katanya.

Paulus juga mengakui bahwa berdasarkan keterangan dari sejumlah massa KNPB yang ditahan polisi, mengakui bahwa Buchtar Tabuni yang pernah dipenjara di Lapas Abepura adalah pemimpin. Sementara Wim Rocky Medlama adalah juru bicara dan orang yang mengoordinir massa bersama-sama dengan Buchtar.

"Kami tahu bahwa Buchtar masih ada di Kota Jayapura. Dan harapan kami agar segera menyerahkan diri," katanya.

Pada Selasa (26/11), ratusan massa KNPB menggelar demo di Expo-Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura. Demo tersebut tidak mendapatkan izin karena KNPB adalah organisasi ilegal.

Massa KNPB semula berdemo di dalam anjungan Expo-Waena, tetapi tiba-tiba mereka keluar dan turun ke arah jalan kemudian memukul dan menikam sejumlah warga dan tukang ojek. Buntutnya sembilan orang sempat dirawat di RS Dian Harapan.

Pada Rabu dini hari, satu korban yang berprofesi tukang ojek meninggal di RS Dian Harapan setelah enam hari lamanya menjalani masa kritis akibat trauma senjata tajam di beberapa bagian tubuh.

Persipura-Arema Wakil Indonesia ke Piala AFC

Juara Liga Super Indonesia (LSI) dan runner up yaitu Persipura Jayapura dan Arema Indonesia ditunjuk oleh PSSI untuk mewakili Indonesia pada turnamen Piala AFC 2014.
Penunjukan kedua klub tersebut untuk turun di Piala AFC 2014, kata Sekjen PSSI Joko Driyono di Jakarta, Jumat merupakan hasil rapat yang dilakukan oleh Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
"Pemilihan dilakukan lewat diskusi informal. Selanjutnya kedua klub ini akan mengisi dua slot untuk turun di fase grup," kata Joko seperti dikutip Antara.
Pria yang juga CEO PT Liga Indonesia itu mengatakan, untuk menentukan klub mewakili Indonesia di Piala AFC melalui proses yang cukup panjang. Setelah dilakukan kajian akhirnya mengerucut ke dua klub tersebut.
Baik Persipura maupun Arema Indonesia sebelumnya sudah merasakan turun di Piala AFC. Klub asal Papua itu mewakili Indonesaia pada 2011 lalu. Prestasi tertingginya adalah masuk perempatfinal.
Begitu juga dengan klub yang berjuluk Singo Edan itu. Tim kebanggaan Malang Malang Raya itu juga belum mampu berbicara banyak. Bahkan Arema Indonesia mengalami kekalahan dengan agregat 0-4 dari Al-Ettifaq.
Klub asal Indonesia yang mewakili Indonesia pada Piala AFC 2013 adalah Semen Padang. Prestasi klub asal Ranah Minang ini juga sama dengan pendahulunya yaitu hanya sampai di babak perempatfinal.
Anak asuh Jafri Sastra harus mengakui keunggulan klub asal India, East Bengal dengan agregat 1-2. Sebenarnya Semen Padang saat itu dalam kondisi terbaik terutama di babak fase grup.
"Harapan kami wakil Indonesia bisa masuk final. Sekurang-kurangnya masuk semifinal. Semoga target bisa tercapai," kata Joko Driyono menambahkan.
Piala AFC merupakan satu-satunya turnamen di Asia yang bisa diikuti oleh tim asal Indonesia. Selama dua tahun terakhir Indonesia terlempar dari hingar binggar Piala Champion Asia yang merupakan turnamen paling bergengsi di Asia.
Dengan absennya klub Indonesia di Piala Champion Asia, PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia terus berusaha keras untuk memperjuangkannya. PSSI berharap Indonesia bisa tampil di Piala Champion Asia 2015. (Foto: yahoo.com)

Senin, 02 Desember 2013

Produksi Freeport Tetap Jalan Setelah Peristiwa Longsor

Timika - Aktifitas produksi di kawasan under ground mile 74 milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua paska kejadian longsor yang menyebabkan satu orang karyawannya meninggal, hingga berita ini diturunkan tetap berjalan.
"Produksi tetap jalan, untuk korban yang selamat masih dirawat di Rumah Sakit Tembagapura dan untuk korban yang meninggal sudah dimakamkan di kampung halamannya di Palembang," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tembagapura AKP Sudirman melalui telepon celularnya kepada Antara di Jayapura, Senin.
Sudirman menjelaskan sementara ini kepolisian menduga kejadian ini merupakan kecelakaan di area kerja. Namun, pihaknya tetap melakukan penyelidikan tentang penyebab kejadian dan menunggu pihak mine inspektur yang juga akan melakukan investigasi.
Sementara itu, ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Vice President Corporate Communications PTFI Daisy Primayanti melalui telepon celularnya, hingga saat ini belum ada jawaban.
Sebelumnya, karyawan PTFI Fikrizal Utama (37), ditemukan tewas akibat tertimbun material tambang di kawasan under ground mile 74 di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Minggu sekitar pukul 04.00 WIT.
Ketika itu korban yang mengendarai mobil pick up jenis LWB dengan nomor lambung 01-4387 saat berada di loading point 1 E north underground DOZ tertimpa reruntuhan bebatuan atau material tambang.
Akibatnya, selain menyebabkan tewasnya Fikrizal juga menyebabkan satu karyawan lainnya yakni Peman Gombo mengalami luka-luka pada hari Minggu sekira pukul 04.00 WIT itu. Dimana longsoran bebatuan itu keluar dari pintu cut loading point 1 E nort.(rr)

Jumat, 15 November 2013

Banjir di Wasior Papua Barat, dua warga belum ditemukan

Wasior Papua Barat - Banjir yang melanda kawasan Wasior, Provinsi Papua Barat, Rabu pagi sekitar pukul 10.00 WIT, menyebabkan dua warga hingga kini belum ditemukan.

Data yang dihimpun Antara di Jayapura hingga Rabu malam, mengungkapkan, akibat hujan yang terus menguyur kawasan itu sejak Selasa malam (12/11) menyebabkan sungai meluap.

Kedua warga yang belum ditemukan yakni Karen Nunaki dan Charles Torey.


Kabid Humas Polda Papua AKBP Pudjo kepada Antara mengakui, dari laporan yang diterima terungkap puluhan rumah roboh yang tersebar di kampung Wondiboi, Manopi, Tandia, Manggurai, dan kampung Kabow serta kota Wasior.

"Aparat kepolisian bersama TNI saat ini dikerahkan untuk membantu warga masyarakat," kata AKBP Pudjo seraya mengatakan, saat ini komunikasi sangat suli sehingga belum dapat dipastikan berapa besar kerugian.

Banjir setinggi dua meter itu akibat sungai yang meluap yakni sungai Kabon,sungai Api,sungai Anggris dan sungai Manggurai. (E006/A029)

Kamis, 07 November 2013

Gempa 5,4 SR guncang Sarmi Papua

Jayapura (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura mencatat gempa berkekuatan 5,4 skala Richter mengguncang Kabupaten Sarmi, Papua, pada Kamis petang sekitar pukul 17.47 WIB.


Gempa tersebut berlokasi di 1.55 lintang selatan dan 138.83 bujur timur atau 37 kilometer timur laut Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua dengan kedalaman 10 kilometer

Hingga berita ini disiarkan belum ada pernyataan dari pihak berwenang terkait gempa tersebut.

Jumat, 01 November 2013

Pilkada Mimika Dipastikan Dua Putaran Periode 2013 - 2018

Timika- Proses pemilihan kepala daerah Kabupaten Mimika, Papua periode 2013-2018 dipastikan dua putaran setelah diketahui hasil pemungutan suara 10 Oktiber lalu dari 11 pasangan calon berkompetisi tidak ada yang mencapai dukungan 30 persen suara.
Ketua KPU Mimika, Karolus Tsunme, di Timika, Kamis mengatakan Pilkada Mimika putaran kedua akan diikuti dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak putaran pertama yaitu pasangan Abdul Muis-Hans Magal (AMAN) dan pasangan Eltinus Omaleng-Yohanis Bassang (OMBAS).
Dalam rapat pleno terbuka KPU Mimika tentang rekapitulasi hasil perhitungan suara Pilkada Mimika yang berakhir Rabu (30/10) tengah malam, pasangan AMAN mampu meraih suara terbanyak yaitu 45.287 atau 25,10 persen. Sementara pasangan OMBAS meraih suara terbanyak kedua yaitu 39.611 atau 21,95 persen.
"Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan maka Pilkada Mimika harus melalui putaran kedua karena tidak ada satupun pasangan calon yang mampu meraih suara hingga 30 persen, jelas Karolus.
Rapat pleno KPU Mimika yang digelar di Gedung Eme Neme Yauware Timika itu berlangsung alot. Beberapa kali aparat kepolisian harus turun tangan untuk menengahi perdebatan sengit antara saksi-saksi dengan komisioner KPU, Panwaslu dan Panitia Pemilihan Distrik (PPD).
Meski begitu, hingga berakhirnya pelaksanaan rapat pleno KPU Mimika tidak terjadi insiden fatal yang mencederai proses demokrasi di Kabupaten Mimika.
Saksi-saksi dari sembilan kandidat lain menyatakan menolak menandatangani berita acara hasil rekapitulasi perhitungan suara Pilkada Mimika yang ditetapkan oleh KPU setempat dan menyampaikan sejumlah keberatan.
Sembilan kandidat akan menempuh jalur hukum yaitu menggugat hasil penetapan KPU Mimika tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta.
"Kami sembilan kandidat sudah berkomitmen untuk membawa masalah Pilkada Mimika ke MK. Semua berkas dan bukti-bukti kita sudah siapkan. Dalam waktu tiga hari ke depan kami akan daftarkan gugatan ke MK," tutur kandidat Wakil Bupati Mimika, Virgo Solossa.
Hasil perolehan suara 11 pasangan cabup-cawabup Mimika periode 2013-2018 sebagai berikut: pasangan Pdt Yamenal Paul Maniagasi-Parjono 7.237 atau 4,01 persen, pasangan Abdul Muis-Hans Magal 45.287 atau 25,10 persen, pasangan Yosep Yopi Kilangin-Andi Tajerimin 18.132 atau 10,05 persen.
Selanjutnya pasangan Agustinus Anggaibak-La Sarudi 5.709 atau 3,16 persen, pasangan Agapitus Mairimau-Setiono 7.006 atau 3,88 persen, pasangan Athanasius Allo Rafra-Titus Natkime 20.802 atau 11,53 persen, pasangan Pieter Yan Magal-Philipus Wakerkwa 5.316 atau 2,95 persen.
Pasangan Semuel Farwas-Virgo solossa meraih suara 4.821 atau 2,67 persen, pasangan Eltinus Omaleng-Yohanis Bassang meraih suara 39.611 atau 21,95 persen, pasangan Trifena M Tinal-Anastasia Tekege meraih suara 17.765 atau 9,80 persen dan pasangan Alfred Douw-Surya Darma meraih suara 8.755 atau 4,85 persen.
Pemilih yang terdaftar mengikuti Pilkada Mimika sebanyak 223.409. Mereka menyalurkan hak suaranya pada 568 TPS yang tersebar pada 12 distrik (kecamatan).(rr)

Kejati Papua Kekurangan Penyidik Ungkap Kasus Korupsi

Jayapura - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua hingga saat ini kekurangan tenaga penyidik untuk mengungkap kasus korupsi yang terjadi di Provinsi Papua dan Papua Barat.
"Hingga saat kami kesulitan tenaga penyidik padahal kasus korupsi yang ditangani cukup banyak," kata Kepala Kejati Papua Maruli Hutagalung yang didampingi Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati Nicolaus Kondomo kepada Antara di Jayapura, Kamis.
Dikatakan, saat ini tenaga penyidik hanya delapan orang sementara yang ditangani tercatat 59 kasus korupsi dan 12 perkara masih dalam tahap penyelidikan.
Ke-59 kasus korupsi yang ditangani itu delapan perkara di antaranya sudah dilimpahkan ke pengadilan untuk selanjutnya disidangkan.
"Mudah mudahan seluruhnya sudah dapat diselesaikan dalam tahun 2013," kata Hutagalung seraya mengharapkan jumlah tenaga penyidik dapat ditambah sehingga mereka (penyidik) tidak kesulitan dalam menangani perkara.
Menurutnya, dari 59 kasus yang siap dilimpahkan ke pengadilan terdapat satu perkara titipan dari KPK yakni perkara dugaan korupsi pembangunan Jalan Trans Papua Barat, Aywasi Kebar, negara diduga dirugikan sekitar Rp24 miliar.
Kasus proyek pembangunan jalan itu menyeret dua tersangka yakni mantan Kepala Dinas PU Papua Barat ES dan S yang merupakan rekanan pekerjaan tersebut, jelas Kajati.
Ketika ditanya tentang kasus korupsi di lingkungan Pemda Kepulauan Yapen sebesar Rp50 miliar, Kajati Papua berjanji akan mengecek kembali sejauhmana penanganan kasus tersebut.
"Memang saya sudah mendapat laporan tentang kasus tersebut namun belum diketahui sejauhmana penangganannya," aku Hutagalung seraya berjanji akan menindaklanjuti kasus tersebut hingga tuntas.(rr)

Senin, 14 Oktober 2013

Uncen Jayapura Juara Liga Pendidikan Indonesia Papua

Biak (Antara) - Skuad sepak bola Universitas Cenderawasih Jayapura berhasil merebut juara pertama Liga Pendidikan Indonesia tingkat perguruan tinggi di stadion Cenderawasih, Jumat.
Uncen pada partai final mengalahkan Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Yayasan Pendidikan Islam dengan skor akhir 2-1.
Gol kemenangan skuad Uncen Jayapura ke gawang IISIP dicetak pemain depan Yance dan Fredi Isir sementara gol balasan IISIP Yapis dicetak Jefri melalui titik putih ke gawang Uncen.
Pertandingan Uncen versus IISIP Yapis Biak di ajang final LPI Papua tingkat perguruan tinggi berlangsung dengan aman dan lancar hingga selesai 2X40 menit dipimpin Wasit Marthen Rumbrawer.
Pelatih kepala PS Uncen Daniel Womsiwor mengatakan, kemenangan Uncen Jayapura atas IISIP Yapis Biak dengan menjadi juara LPI se Papua di Biak Numfor menjadi kunci penutup piala bergilir Gubernur Papua dan Piala Presiden Republik Indonesia.
Pemain Uncen Jayapura melakukan permainan taktis menyerang sehingga meraih kemenangan LPI se Papua di tahun 2013 merupakan yang terakhir, sementara pada tahun 2014 kompetisi sepak bola mahasiswa akan dikelola Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi) Dirjen Pendidikan Tinggi, kata Daniel Womsiwor.
Dia berharap, bekal pengalaman bertandingan PS Uncen di ajang LPI Papua di Biak menjadi bekal untuk persiapan menghadapi kejuaraan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional ke-13 di Yogyakarta 22 November 2013.
Daniel Womsiwor mengakui, tim sepak bola Uncen Jayapura yang menguasai kompetisi Liga Pendidikan Indonesia sejak tiga tahun belakangan ini akan ditampilkan pada event Nasional Pomnas 31 di Yogyakarta.
Pada kegiatan Nasional Pomnas atlet sepak bola Uncen Jayapura dapat meraih prestasi seperti saat menjuarai kompetisi LPI tingkat perguruan tinggi, demikian pelatih kepala PS Uncen Daniel Womsiwor.
Berdasarkan data panitia pelaksana LPI se Papua di Kabupaten Biak Numfor yang dimulai 7 Oktober 2013 dijadwalkan akan ditutup pada hari Sabtu sore dipusatkan di stadion Cenderawasih Biak.(rr)

Puluhan Warga Mengamuk di Sorong, Tujuh Rumah Dibakar Massa

SORONG - Tujuh rumah dibakar, dan tiga rumah lainnya dirusak dalam Insiden amuk massa, di Aimas,Kabupaten Sorong, Papua Barat, Jumat (11/10/2013). Amuk massa dipicu, atas kemarahan warga Intimpura,Aimas,Kabupaten Sorong - Papua Barat, yang warganya ditemukan meninggal dunia, Kamis(10/10/2013) malam akibat dibunuh oleh orang tidak dikenal.
Puluhan warga Intimpura, Aimas, kabupaten Sorong, Papua Barat, dengan membawa sejumlah alat tajam,
Jumat 11/10 siang kemarin, melakukan pembakaran terhadap tujuh unit rumah warga yang terletak di kawasan Intimpura, Aimas, kabupaten Sorong, Papua Barat.
Data yang berhasil dihimpun SULPA di lapangan, Amuk massa ini di picu, atas meninggalnya seorang warga setempat yang merupakan warga transmigran bernama Sugito yang ditemukan tewas mengganasakan disemak-semak yang diduga akibat di bunuh oleh sejumlah orang tidak dikenal, Kamis (10/10/2013)
malam tepatnya di kampung Klasuluk, Distrik Mariat, Aimas, Kabupaten Sorong.
Tidak terima dengan hal tersebut, Puluhan warga kampung Klasuluk, Distrik Mariat, Aimas, Kabupaten Sorong, yang umumnya merupakan warga transmigran, Jumat siang tadi mencari pelaku pembunuhan yang diketahui juga merupakan warga setempat.
Karena marah tidak menemukan pelaku, puluhan warga pun mendatangi rumah pelaku, dimana warga yang mempersenjatai diri dengan alat-alat tajam, berupa parang dan golok, langsung melakukan pengerusakan, bahkan warga yang sudah emosi. Langsung membakar rumah milik pelaku.
Atas kejadian tersebut, aparat Kepolisian dari Brimob Detasemen C , Polda Papua, Polres Sorong,
Polres Kota Sorong, serta pasukan TNI Dari Batalyon 752, dan kodim Sorong, yang dipimpin lanngsung Kapolres Sorong, AKBP E.Zulpan, turun langsung untuk mengamankan amuk massa tersebut.
Bahkan 1(satu) Unit kendaraan Taktis, Barracuda milik Detasemen C Brimob di turunkan untuk mengamankan amuk massa yang semankin tak terkendali.
Sempat terjadi ketegangan antara puluhan massa yang merupakan keluarga korban, dengan aparat keamanan, yan meminta warga untuk tidak melakukan tindakan anarkis.
Hingga saat ini, aparat keamanan dari TNI dan Polri, maih terus disiagakan di lokasi kejadian, hal ini bertujuan untuk mengantispasi hal-hal yang tidak dinginkan.
Kapolres Sorong, AKBP, E.Zulpan yang diminta konfirmasinya soal insiden tersebut, hingga saat ini, belum dapat di konfirmasi, dimana Kapolres bersama muspida dan para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta Dandim Sorong, masih melakukan pertemuan untuk menyelesaikan konflik tersebut, agar tidak meluas.

7 Warga Sentani Papua diculik orang tak dikenal

Jayapura-7 Warga Sentani dilaporkan diculik OTK (Orang Tidak Dikenal) ketika hendak menuju Kota Sentani, Kabupaten Jayapura dari Kabupaten Sarmi, Papua. Ketujuh warga tersebut tinggal di Jalan Agus Karici Polomo Kel Hinekombe Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura dan dinyatakan hilang pada Jumat (11/10) sekitar pukul 06.00 WIT.

Ketujuh warga tersebut adalah Bartolomeus Fere (53), Agustuna Fere (38), Yan Marthen Fere (30) yang merupakan Kepala Kantor Pos Sarmi, Boas Hawase (35), Elisabeth Felle (40), Melinda Fere (11) dan Avia Hawase (4).

Menurut keterangan salah satu keluarga korban yang tidak ingin disebutkan namanya, pada Kamis (4/10) sekitar pukul 23.30 WIT, korban atas nama Agustina Fere yang saat itu berada di Genyem (PNS Distrik Nimboran) menelepon kakak perempuannya yang berada di Sentani.

Korban menyampaikan bahwa ada orang yang menelepon (suara laki-laki) yang belum dikenal mengatakan beberapa hal, bahwa adiknya Yan Marthen Fere saat ini sedang sakit parah dan muntah darah, jika keluarga tidak segera naik (Ke sarmi) untuk menjemput, jangan menyesal kalau terjadi apa-apa.

"Penelepon itu bilang kalau Yan tidak diambil maka akan ada yang menculiknya, makanya Agustina dan suaminya langsung menuju Sarmi," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (12/10).

Keesokan harinya setelah menerima kabar tersebut, Agustina bersama beberapa anggota keluarganya berangkat dengan menggunakan satu unit mobil kuda warna merah DS 1807 AK menuju Sarmi dan mendapati bahwa adiknya Yan dalam keadaan sehat. Akhirnya, karena masih khawatir rombongan Agustina dengan membawa Yan memutuskan untuk pulang ke Sentani.

Mengingat jaringan telepon yang terbatas di dalam perjalanan menuju Sarmi, pihak keluarga Agustina tidak bisa menghubungi rombongan Agustina.

"Saya mendapat kabar bahwa rombongan Agustina sudah menuju Sentani sejak Minggu (6/10), namun hingga Jumat (11/10) belum juga sampai, sehingga pihak keluarga memutuskan untuk melaporkannya kepada pihak kepolisian," urainya.

Ia menambahkan, kemungkinan ketujuh orang warga Sentani tersebut disandera OTK di wilayah Sarmi pada saat perjalanan pulang ke Sentani, dimana di sepanjang jalan pulang masih banyak hutan-hutan yang memungkinkan penyekapan.

Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Jayapura AKBP Roycke Harry Langie, pihaknya membenarkan adanya kasus ini.

"Saat ini pihak kami masih melakukan penyelidikan," tegasnya kepada Antara di Sentani, Sabtu.

Kamis, 10 Oktober 2013

Jual Beli Listrik RI-PNG Masih Dibahas

Jayapura - Rencana jual beli listrik antara Papua Nugini (PNG) dan Indonesia hingga saat ini masih dibahas, kata Humas Perusahaan Listrik Negara (PLN) pusat Dermawan Amir Uloli kepada Antara di Jayapura, Rabu.
"Nantinya, listrik yang akan dijual ke PNG, bakal diperoleh dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Holtekamp yang beroperasi pada awal 2014," ujarnya.
Dermawan menuturkan listrik yang akan dijual PLN hanya sebesar satu (1) Megawatt saja, hal ini masih terus dalam pembahasan.
"Sebelumnya, pertemuan antara PLN dengan PNG Power, perusahaan listrik di PNG telah dilakukan pada bulan lalu," tandas Dermawan.
Ia menjelaskan, dalam penjadwalan rencana jual beli listrik ini akan dilakukan sesudah pertemuan APEC, untuk selanjutnya dilakukan MoU (Memorandum of Understanding) antara PNG dan Indonesia.
"Beban listrik di Vanimo itu hanya sekitar 1000 kilowatt atau satu megawatt. Jadi misalnya PLTU Jayapura beroperasi dengan kapasitas 10 megawatt, kemungkinan kami bisa mentransfer energi ke PNG," urainya.
Ia menegaskan bahwa tentunya perjanjian ini akan memperhatikan kaidah bisnis, yang mana pihaknya tidak mau merugi. Pasalnya pihaknya harus mengutamakan pasokan listrik di Kota Jayapura terlebih dulu.
"Untuk jual-beli listrik tersebut, pemerintah Indonesia akan membangun jaringan distribusi sampai ke daerah Wutung, di perbatasan Papua-PNG dan selanjutnya PNG yang akan menyambung distribusi ke Vanimo, Aitape hingga ke Wewak," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa sejumlah provinsi di Papua Nugini saat ini sangat bergantung pada pembangkit listrik diesel. Pihaknya mengklaim pemakaian bahan bakar minyak terlalu mahal untuk pemenuhan penrangan di daerahnya.
"Sehingga dengan kerjasama ini, PNG berharap tahun depan pemenuhan listrik dari Jayapura dapat terlaksana," pungkasnya.
Sekitar sebulan lalu, empat gubernur dari Papua Nugini beserta rombongan mendatangi tiga lokasi penghasil listrik di Kota Jayapura, di antaranya ke PLTU Holtekamp dan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Genyem. Kunjungan ini dalam rangka kelanjutan kerjasama kelistrikan antara Papua dan Indonesia.
Selain itu, rencana pengoperasian salah satu unit PLTU Holtekamp akan dilaksanakan pada awal 2014 dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di Kota Jayapura dan Papua Nugini.(rr)

Isu Papua di Luar Negeri Biasa

Jayapura - Tokoh adat asal Sentani yang juga mantan aktivis Papua merdeka Franz Alberth Joku menilai isu Papua yang terus ramai dibicarakan dunia internasional sebagai sesuatu yang biasa.
"Hal itu wajar dan alami jika ada pihak luar bicarakan tentang isu Papua. Seperti juga dulu terjadi terhadap isu Timor-Timur, Maluku, Sulawesi dan Aceh," katanya di Jayapura, Kamis menanggapi pertanyaan Antara terkait pernyataan PM Vanuatu tentang berbagai isu Papua di PBB belum lama ini.
Franz yang mengaku baru saja mengikuti pertemuan APEC di Bali baru-baru mengatakan ekspresi negara-negara di Pasifik Selatan soal Papua itu hal yang alami.
"Sikap simpati, minta penyelesaian soal Papua itu hal yang wajar mereka bicarakan," ucapnya.
Jika ada pihak-pihak di Papua beranggapan bahwa negara-negara di Pasifik Selatan bisa membantu memerdekan Papua, Franz katakan bahwa itu hal yang salah.
"Jika ada pihak di Papua yang salah terjemahkan maksud dari negara-negara Pasifik yang berbicara soal daerah ini didepan umum, di PBB itu hal yang keliru. Semua itu ada etika, tata krama yang harus dilewati, ada pengakuan dari sejumlah pihak," katanya.
Karena, kata ketua Dewan Pembina Partai Amanat Nasional Kabupaten Jayapura itu, isu tentang Papua yang disampaikan oleh PM Vanuatu belum lama ini.
Pada 13 tahun lalu sudah pernah ia lakukan saat bersama Andi Ayamiseba dan Rex Rumakek semasa PM Barak Sope.
"PM Barak Sope pada 13 tahun lalu juga pernah sampaikan hal yang sama persis dengan yang disampaikan oleh Moana Kalosil di PBB. Semua pihak atau kepala negara bisa sampaikan uneg-ungenya tentang apa saja, bisa Papua atau lainnya," katanya.
Untuk itu, caleg DPR RI asal Papua itu sampaikan bahwa warga masyarakat didaerah tersebut tidak perlu terprovokasi dengan isu-isu yang tidak menyenangkan, yang tidak bertanggung jawab.
"Tidak perlu tanggapi isu yang bisa buat kita susah. Saatnya kita membangun Papua. Bagaimana kita mengisi yang ada saat ini, berikan masukan yang positif bagi jalannya pembangunan di Papua," katanya.(rr)

Sabtu, 05 Oktober 2013

Polisi Siagakan 829 Personel Amankan Konvoi Persipura

Jayapura - Kepolisian daerah Papua menyiagakan 829 personel gabungan untuk mengamankan pesta penjemputan tim Persipura pada Sabtu (7/9) yang telah berhasil mengunci gelar juara Liga Super Indonesia musim ini.

"Polda Papua menyiagakan kurang lebih 829 personel gabungan yang diambil dari Polres Jayapura, Polresta Jayapura, Brimobda Papua dan juga `di-back up` oleh TNI serta Satpol PP Papua dengan penanggungjawab pengamanan Direktur Lalu Lintas Polda Papua Kombes Pol Halim Paggara," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol I Gde Sumarta Jaya di Jayapura, Jumat.
Namun, mantan Kepala Polres Jayawijaya itu tidak menjelaskan seperti apa bentuk pengamanan dan bagaimana pelaksanaan yang akan dilakukan dalam bentuk arak-arakan tersebut.
"Hari ini (6/9) ada rapat terakhir Mapolda Papua dan akan ditentukan dalamnya," katanya.
Ia menjelaskan penyiapan ratusan personel itu untuk membantu memperlancar arus lalu lintas dan mengantisipasi kemungkinan berbagai tindakan tidak terpuji warga.
Penyiagaan personel itu, katanya, termasuk di sejumlah lokasi di jalur alternatif Uncen Waena hingga Entrop-Kolam Buaya agar para pengguna jalan raya tetap nyaman melintas.
"Sementara jalur yang akan digunakan nanti untuk konvoi atau arak-arakan Boas Salossa dan kawan-kawan, mulai dari Bandara Sentani terus ke arah Expo-Waena, Abepura, Skyline Entrop, hingga berakhir di suatu tempat yang telah ditentukan oleh pihak panitia penyelenggara," katanya.
Ia mengimbau masyarakat Sentani, Kabupaten Jayapura dan Port Numbay Kota Jayapura, agar tidak melakukan hal-hal yang dapat mencederai pesta penjemputan tersebut.
Masyarakat diminta tidak mengonsumsi minuman berakohol, membawa alat tajam atau dengan sengaja yang dapat merusak fasilitas umum.
Ia menyebut keberhasilan Persipura dalam kompetisi itu merupakan kemenangan masyarakat Papua.
"Saya juga imbau dan minta agar masyarakat yang akan ikut dalam arak-arak tersebut tersebut tidak membentangkan `Bintang Kejora` atau melakukan pemalangan di ruas jalan di sekitar Kota Jayapura yang nantinya berakibat terganggu arus jalan, aktivitas masyarakat lainnya," katanya.
Ia menjelaskan bila petugas menemukan penyimpangan masyarakat saat penyambutan tersebut, polda tidak akan segan-segan melakukan tindak tegas di lapangan.
"Hal ini juga berlaku bagi yang melakukan pelanggaran-pelanggaran berlalulintas," katanya.
Ketika disinggung berapa waktu Polda Papua akan memberikan izin dalam acara tersebut, alumnus Akpol 1989 itu mengatakan belum tahu.
"Saya belum tahu karena masih dilakukan rapat terakhir lagi hari ini (6/9), hanya akan memperpendek masa izin agar tidak merugikan pengguna jalan lainnya," katanya.
Pada kesempatan sebelumnya, Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano mengatakan penjemputan anak asuh Jakcsen F. Tiago itu akan dilakukan Sabtu (7/9) setelah tertunda sebelumnya.
Koordintor Umum Persipuramania Irawan telah menyampaikan bahwa pihaknya siap menyambut pahlawan-pahlawan sepak bola berasal dari tim Papua itu.
"Kami, Persipuramania siap jemput Boas dan kawan-kawan," kata Irawan yang akrab disapa Wantex itu.(rr)

Cegah Keributan di Kwamki Narama, Polisi Razia Miras

TIMIKA, – Beberapa botol minuman keras dalam kemasan botol kaca dan kaleng serta minuman keras yang disimpan dalam botol bekas kemasan air mineral, serta sebuah pistol, dan korek api disita aparat kepolisian dalam razia miras yang digelar di Jalan Kwamki, Perempatan Jalan Bandara, Kamis kemarin.

Komandan Regu Unit Perintis, Kepolisian Resor Mimika, Bripka Aleka Miwele mengatakan razia miras bertujuan untuk mencegah keributan yang ditimbulkan oleh orang mabuk di Kampung Amole.

Rencananya, menurut Aleka, Jumat (4/10/2013), hari ini, di Kampung tersebut akan diadakan bakar batu dan pembayaran denda bayar kepala sehingga banyak warga yang berkumpul.

“Kegiatan ini untuk mencegah semakin banyak keributan warga yang ditimbulkan oleh warga yang mabuk di Kampung Amole, Kwamki Narama,” jelas Aleka.

Dalam razia tersebut, semua kendaraan roda dua dan empat beserta penumpangnya diperiksa oleh aparat kepolisian. Beberapa warga Kwamki Narama yang menyaksikan razia ini mengaku mendukung upaya aparat, karena keributan di Kwamki selalu bermula dari warga yang mabuk.

Razia ini merupakan yang ketiga kalinya sepanjang hari ini, setelah sebelumnya pada pagi dan siang tadi yang berhasil menyita puluhan botol minuman keras. Bahkan sejumlah anggota unit perintis Polres Mimika mengaku beberapa kali berpatroli ke Kampung Amole untuk melerai keributan warga.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Kampung Amole, terlihat warga sudah berkumpul bergerombol di rumah dan tenda yang didirikan untuk kegiatan bakar batu dan pembayaran denda kepala yang akan diadakan Jumat besok.

Di dalam kerumunan warga, beberapa di antara mereka terlihat sudah dalam keadaan mabuk. Menurut keterangan Jhon, warga Kampung Amole, Distrik Kwamki Narama, dua kelompok warga sempat saling serang dengan batu dan panah, sore kemarin.

Keributan yang dipicu oleh orang mabuk ini, akhirnya dibubarkan paksa aparat Kepolisian yang berjaga di Pos Polisi Kwamki. Jelang pelaksanaan pemungutan suara pemilukada Kabupaten Mimika 8 Oktober mendatang, satu regu Brimob Detasemen B Polda Papua disiagakan di Pos Polisi Kwamki Narama.

Kwamki Narama merupakan salah satu daerah yang dianggap rawan keributan dalam pelaksanaan pemilukada, mengingat di daerah ini kerap terjadi keributan dan bentrok antarkelompok warga.

Kamis, 03 Oktober 2013

145 Warga Negara Asing Masuk DPT Pilkada Mimika

TIMIKA, – Tim Sukses pasangan Athanasius Allo Rafra dan Titus Natkime (Arti) menemukan sedikitnya 145 nama warga negara asing (WNA) yang tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mimika.

Ketua tim pemenangan koalisi "Arti", Fandanita Silimang SH yang dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, temuan nama-nama tersebut setelah melakukan pengecekan DPT yang diberikan KPU Mimika.

“Sebanyak 70 nama WNA terdaftar di TPS 7, Tembagapura, Distrik Tembagapura dan 75 nama lainnya terdaftar di sejumlah TPS di Kuala Kencana, Distrik Kuala Kencana. Temuan ini setelah melakukan pengecekan nama dan kelengkapan data seperti nomor induk kependudukan. Ini kan sama saja penggelembungan DPT?" beber Fandanita kepada Kompas.com, Kamis (3/10/2013).

Terkait temuan ini, Fandanita bersama tim kuasa hukum koalisi "Arti" sedang menyusun kronologi disertai bukti-bukti dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh KPU Mimika.

“Kami akan mengajukan keberatan kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu agar mereka memantau pelaksanaan pemilukada di Kabupaten Mimika,” jelas Fandanita, anggota Komisi B DPRD Mimika.

Belum ada penjelasan dari KPU Mimika dan Panwaslu Mimika terkait temuan sejumlah nama WNA yang masuk ke DPT Pilkada Kabupaten Mimika.

Polemik Jumlah Pemilih

Sebelumnya, sempat terjadi polemik jumlah pemilih yang berhak ikut dalam Pilkada Mimika untuk menentukan Bupati dan Wakil Bupati Mimika periode 2013-2018. Dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Mimika 19 September lalu, 8 dari 11 pasang calon bupati dan wakil bupati Mimika, menolak DPT yang ditetapkan oleh KPU Mimika sebanyak 223.409 pemilih, menyusul adanya dugaan penggelembungan.

Polemik jumlah pemilih dalam DPT akhirnya dapat diselesaikan setelah diadakan pertemuan yang difasilitasi Ketua KPU Propinsi Papua, Adam Arisoi pada 23 September. Dalam pertemuan yang digelar di Hotel Timika Raya, Arisoi meminta semua pihak untuk tidak memperdebatkan lagi jumlah pemilih dalam DPT, karena sudah melalui proses verifikasi KPU Mimika sesuai aturan yang berlaku.

“DPT Kabupaten Mimika sebanyak 175.789 pada Pemilihan Gubernur Papua, Januari lalu berdasar jumlah penduduk Mimika tahun 2011. Sementara untuk Pemilukada Mimika dengan DPT 223.409 pemilih, menggunakan data jumlah penduduk Mimika tahun 2012 sebanyak 305.781 jiwa,” jelas Arisoi.

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mimika periode 2013-2018, rencananya akan digelar pada 8 Oktober mendatang dan akan diikuti oleh 11 pasang kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati.

Minggu, 29 September 2013

Penembak di Papua Diduga Anggota Goliath Tabuni

Jayapura - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua, Ajun Komisaris Besar Polisi Sulistyo Pudjo Hartono, mengatakan pelaku penembakan mobil Triton bernomor polisi DW 8496 CA pada
Sabtu lalu, 21 September 2013, diduga anggota dari kelompok bersenjata Goliath Tabuni.
"Kami sudah tahu siapa saja pelakunya. Tapi nama mereka masih disimpan untuk mempermudah penyelidikan,” kata Sulistyo, Selasa, 24 September 2013.
Menurut Sulistyo, pelaku diduga remaja berusia 15-16 tahun dan ditemani sekitar empat rekannya. Mereka anak buah Goliath Tabuni.
Penembakan terjadi ketika puluhan mobil sedang beriringan menuju Kota Wamena, Jayawijaya, sekitar 11.00 WIT. Mobil-mobil tersebut membawa warga lokal dan sekitar tujuh anggota TNI Yonif 751. Mereka terdiri dari tiga anggota pos Tingginambut dan empat anggota pos Kolome.
Sekitar pukul 12.06 WIT, mobil yang juga membawa barang milik penumpang itu tiba-tiba dihadang dan ditembaki. Akibat peristiwa itu, seorang sopir bernama Ali tewas dengan luka tembak di kepala.
Sumber Tempo di Puncak Jaya mengungkapkan bahwa pelaku diduga menggunakan pistol dalam melakukan aksinya.
Pada pukul 12.30 WIT, anggota Pos Kolome Yonif 751 berjumlah enam orang tiba di lokasi penembakan dan kemudian mengevakuasi korban dengan menggunakan dua mobil. ”Ini merupakan tindakan pidana, karena terjadi pembunuhan,” ujar Sulistyo.
Berdasarkan hasil olah tempat terjadinya perkara, ditemukan satu selongsong peluru. Namun, belum dapat dipastikan jenis dan kalibernya. ”Aparat reserse masih menyelidikinya,” ucap Sulistyo.

Rakyat Papua menderita, KPK diminta periksa pejabat Papua

Selama 10 tahun terakhir, pemerintah telah mengucurkan dana senilai lebih dari Rp 33,68 triliun untuk Papua. Sayangnya, dana sebanyak itu, tak membuat pembangunan di Papua layaknya kota besar lain.

Mantan Direktur Jamsostek Papua Pieter Nuki Ndoken mengatakan, ada yang salah dengan jumlah dana yang diterima Papua dibanding dengan pembangunan Papua yang sangat miris tersebut. Karena itu, ia meminta agar, jumlah dana dari pemerintah yang diterima oleh gubernur dan bupati di Papua harus ditelusuri ke mana perginya.

Dia berharap, dalam mengungkap aliran dana tersebut, KPK turun langsung membantu. Dia juga meminta agar KPK berani memeriksa pejabat tinggi di Papua.

"Masyarakat Papua menginginkan agar KPK memeriksa semua pejabat di Papua, ini harus dilakukan. Selama ini kan cuma wacana saja, ada apa ini. Mereka takut periksa pejabat di Papua," kata Pieter dalam sebuah diskusi bertajuk 'Pembangunan Kesejahteraan Papua Yang Masih Terseok-seok' di Gedung DPD, Jumat (27/9).

Pieter menjelaskan, sebenarnya persoalan utama masyarakat Papua adalah permasalahan kesejahteraan. Sebagai Ketua Lembaga Independen untuk Himpun Dana Sosial Papua, Pieter menyebut bahwa setidaknya pemerintah bisa mengawali dengan menjamin tersedianya dana kesejahteraan sosial bagi masyarakat Papua.

Dia menambahkan, jaminan dana kesejahteraan itu harus disertai bukti yang jelas bahwa dana itu menyentuh Papua secara langsung, bukan hanya diberikan kepada bupati dan gubernur. Sebab ia mencium, ada penyalahgunaan dalam penyaluran dana APBN ke Papua.

"Sementara masyarakat tidak menerima bantuan, saya kira kalau Papua tidak ingin lepas dari NKRI maka pemerintah harus memeriksa pejabat di sana, periksa ke mana itu pergi uangnya," tegas dia.

Apabila pemerintah masih bersikap seperti saat ini, tambah dia, bukan tidak mungkin rakyat Papua semakin mendesak agar pulau terluar di bagian Timur Indonesia itu semakin menjerit untuk merdeka dan berpisah dari NKRI.

"Kalau begini, maka pemerintah membuka peluang bagi kami untuk lepas dari NKRI. Kami meminta pemerintah menjembatani kami dengan bupati dan gubernur di Papua sehingga kami bisa menjawab persoalan di sana," pungkasnya.

Kamis, 26 September 2013

10 Polisi Diperiksa Terkait Kasus Wagete

Jayapura - Sebanyak sepuluh anggota Polsek Tigi, Kabupaten Deiyai, Papua, diperiksa terkait bentrokan antarwarga dengan aparat keamanan di Wagete.
Irwasda Polda Papua Kombes Gede Sugianyar yang memimpin tim ke Wagete ketika dihubungi Antara melalui telepon selularnya mengakui, sejak Rabu (25/9) pihaknya sudah memeriksa anggota polisi terkait dengan kasus yang menewaskan satu orang warga sipil.
"Penyidik dari propam Polda Papua saat ini masih terus memeriksa anggota yang bertugas saat itu," kata Sugianyar.
Dikatakannya, pemeriksaan terhadap anggota itu bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan tugas sudah sesuai dengan Standar Operasi Pasukan (SOP) atau tidak.
Selain memeriksa anggota, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan tentang penyebab penyerangan oleh warga kepada aparat keamanan.
Polres Deiyai saat ini mengamankan dua warga yang diduga menjadi provokator hingga warga menyerang aparat keamanan.
Padahal, kata Irwasda, saat itu aparat keamanan yang dipimpin Kapolsek Tigi sedang melakukan penyuluhan dan minta masyarakat agar tidak berjudi dan minum minuman keras serta membawa senjata tajam saat ke pasar.
Namun, saat penyuluhan terjadi warga melempari aparat keamanan dan merusak kendaraan milik satuan polisi pamong praja yang digunakan.
Akibatnya, aparat keamanan mengeluarkan tembakan peringatan, kata Kombes Sugianyar.
Menurut dia, korban Motte (25) saat ini sudah dimakamkan oleh keluarganya.(rr)

Gereja Katolik Desak Freeport dan Pemerintah Perhatikan Warga Nayaro

Timika - Gereja Katolik Keuskupan Timika, Papua mendesak PT Freeport Indonesia, Pemerintah dan aparat keamanan untuk memberi perhatian serius terhadap kelangsungan hidup ratusan jiwa warga Kampung Nayaro yang meninggalkan kampung mereka beberapa tahun lalu.
Pastor Paroki Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Pastor Amandus Rahadat Pr kepada Antara di Timika,
Kamis mengatakan sejak 2009 hingga saat ini hampir seluruh warga Kampung Nayaro mengungsi dari kampung mereka.
Ada yang tinggal di kost-kost di Timika, ada yang terusir dari kost karena tidak sanggup lagi membayar biaya sewa rumah dan keleleran di Timika, ada yang menumpang pada sanak saudara mereka di Nawaripi, Koperapoka, Paumako.
Ada juga yang tinggal di gubuk-gubuk darurat di pinggir aliran pengendapan tailing PT Freeport bahkan sampai Pasir Hitam.
Aksi pengungsian besar-besaran warga Nayaro itu setelah terjadi serangkaian kasus penembakan oleh orang tak dikenal di sepanjang ruas jalan Tanggul Timur-Kali Kopi dalam area konsesi PT Freeport. Ruas jalan Tanggul Timur merupakan akses satu-satunya menuju Kampung Nayaro.
Warga Nayaro semakin takut akan menjadi sasaran tembak oleh pihak- pihak yang tidak diketahui identitasnya pascaterjadi penembakan terhadap kendaraan milik Kepala Kampung Nayaro, Herman Apoka yang sedang mengangkut karyawannya untuk bekerja pada proyek penghijauan di Tanggul Barat pada 9 Februari 2012.
"Gereja sangat prihatin atas masalah yang dihadapi warga Nayaro. Sampai sekarang mereka tinggal di rumah-rumah kost, ada yang tinggal di befak-befak di pinggir kali. Mereka punya kampung, tapi sekarang Kampung Nayaro diam membisu karena tidak ada lagi warga yang berani tinggal di sana," tutur Pastor Amandus.
Menurut Pastor Amandus, Gereja Katolik merasa prihatin lantaran selama ini banyak pihak memilih diam atas derita yang dialami ratusan hingga ribuan jiwa warga Kampung Nayaro.
Lantaran kondisi itu, katanya, Gereja Katolik berharap agar situasi yang dihadapi warga Nayaro segera diakhiri.
"Saya akan bawa masalah ini ke Presiden Direktur PT Freeport. Saya mau ketemu Bupati Mimika. Saya juga mau ketemu semua komandan-komandan TNI dan Polri. Kalian semua dengar, saya mau bawa masalah ini kepada mereka," tutur Pastor Amandus dihadapan ratusan warga Kampung Nayaro saat pertemuan dengan Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Rabu (18/9) petang.
Dalam pertemuan dengan berbagai pihak yang berkepentingan itu, Pastor Amandus akan menyampaikan bahwa saat ini ada sekelompok manusia asal Kampung Nayaro yang hidup terlantar dan lari meninggalkan kampung mereka karena sesuatu hal.
"Pertanyaannya mengapa semua orang diam atas masalah ini. Ada apa. Mengapa Freeport juga diam padahal mereka yang membangun pemukiman masyarakat di Nayaro. Saya minta masyarakat Nayaro bicara jujur atas kondisi yang kami alami dan rasakan selama tinggal di tanah pembuangan," kata Pastor Amandus.
Ia mengatakan, hasil pertemuan dengan warga Nayaro tersebut akan dilaporkan oleh Tim Pastoral Gereja Katedral Tiga Raja Timika kepada Uskup Timika, Mgr John Philip Saklil Pr.
Selanjutnya, Gereja Katolik akan menemui para pihak terkait seperti PT Freeport, Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Pusat di Jakarta dan para pimpinan TNI-Polri untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi warga Kampung Nayaro. (03)

23 Provinsi Dukung PON 2020 di Papua

Biak - Sebanyak 23 Pengurus Provinsi Komite Olahraga Nasional Indonesia menyatakan dukungan terhadap Provinsi Papua sebagai tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional tahun 2020.
Wakil Ketua Tim pemenangan tuan rumah PON 2020 Papua, Petrus Ell di Biak, Kamis mengakui dukungan 23 KONI Provinsi Indonesia untuk tuan rumah PON 2020 Papua sudah diterima saat KONI Papua melakukan road show ke berbagai pengurus induk olahraga provinsi.
"Enam KONI Provinsi yang tidak memberikan tanggapan untuk Papua menjadi tuan rumah PON 2020 yakni Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Nanggro Aceh Darussalam dan Sulawesi Selatan," ungkap Petrus Ell menanggapi roadshow pemenangan PON 2020 Papua.
Ia mengatakan, alasan enam KONI Provinsi tidak mendukung PON Papua 2020 karena punya alasan keinginan sama dengan Papua menjadi tuan rumah pesta olahraga Nasional di tanah Air.
Terhadap keinginan enam Provinsi menjadi pesaing Papua sebagai tuan rumah PON 2020, lanjut Petrus, tidak masalah karena hal demikian merupakan keputusan KONI setempat.
Petrus Ell mengatakan, untuk mewujudkan impian Papua menjadi tuan rumah PON 2020 akan didaftar resmi Gubernur Papua Lukas Enembe kepada pengurus KONI Pusat di Jakarta pada November mendatang.
"Pada pendaftaran Papua tuan rumah Papua 2020 di KONI Pusat Gubernur Lukas Enembe akan didampingi 29 Bupati/Walikota se Papua," ungkap mantan Koordinator Kontras Papua.
Petrus Ell mengatakan, untuk persiapan Papua tuan rumah PON 2020 sejumlah Kabupaten diantaranya Biak Numfor, Merauke, Timika serta Jayapura akan menjadi tempat pertandingan berbagai cabang olahraga.
"Sebagai contoh Biak punya sirkuit balapan terbaik, maka daerah ini disiapkan lokasi pertandingan cabang otomotif," kata Petrus Ell.
Ia mengajak semua elemen masyarakat di tanah Papua untuk mendukung keinginan Gubernur Papua Lukas Enembe dalam menjadikan Papua sebagai tuan rumah penyelenggara Papua 2020.
Pada PON 2020 diharapkan menjadi era kebangkitan olahraga dan atlet berpotensi Papua untuk membela Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia di ajang pertandingan Nasional dan Internasional.(rr)

KRI Banjarmasin Siap Tarik Pengamanan di Perbatasan RI-Papua Nugini

JAYAPURA - Bersandar di dermaga Jayapura, Papua, KRI Banjarmasin-592 bersiap menarik pasukan (pull-out) pengamanan perbatasan RI – Papua Nugini yang telah bertugas selama enam bulan menjaga daerah perbatasan, Senin (23/9/2013). Demikian keterangan pers yang diterima redaksi Tribunnews.com.
Kapal perang TNI AL dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) jenis Landing Platform Dock tersebut  usai menurunkan pasukan  Batalyon Infanteri (Yonif) 126 Kodam/I Bukit Barisan dan Yonif 642
Kodam/XII Tanjung Pura   yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia dan Papua Nugini menggantikan pasukan Kostrad. Yonif  412 Purworejo dan Yonif 321 Majalengka.
Menurut Komandan KRI Letkol Laut (P) Jalesyamca Jayamahe, KRI Banjarmasin-592 saat ini tengah melaksanakan persiapan embarkasi pasukan Yonif  412/K dan Yonif 321/K beserta material dan perlengkapan yang dipergunakan dalam mendukung tugas operasi.
KRI Banjarmasin-592 yang sehari-harinya berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya ini,  akan melaksanakan operasi lintas laut dan singgah di beberapa tempat antara lain di Makasar, Ambon, sebelum akhirnya tiba di Semarang dan Jakarta  guna mengembalikan pasukan Satgas Pamtas Papua ini menuju ke kesatuan asalnya.

KONI Papua Tunda Pelaksanaan Porprov

Jayapura - Komite Olahraga Nasional Indonesia Papua memutuskan menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi sampai dengan waktu yang belum ditentukan.
Kepastian penundaan Poprov dan Musyawarah Provinsi KONI Papua disampaikan Ketua Harian KONI Papua, HE Mackbon di Jayapura, Rabu.
Pelaksanaan Porprov KONI Papua semula dijadwalkan 21-31 Oktober 2013 bersamaan Musprov KONI.
Dikatakan, khusus untuk musprov KONI sebelumnya Gubernur Papua meminta dilaksanakan tgl 1-3 Oktober mendatang namun sesuai AD/ART KONI hal itu tidak dapat terwujud.
Sesuai AD/ART terungkap musdaprov KONI baru dapat dilaksanakan 21 hari setelah surat pemberitahuan tentang rencana kegiatan tersebut disampaikan ke KONI kabupaten/kota.
"Hari ini (Selasa, 24/9) kami telah mengirimkan surat pemberitahuan kekoni kabupaten/kota tentang rencana pelaksanaan musdaprov sehingga kegiatan tersebut kemungkinan baru dapat dilaksanakan akhir Oktober mendatang," kata Mackbon.
Diakui, kepengurusan koni sebetulnya berakhir Maret lalu namun sesuai surat keputusan KONI pusat tertanggal 22 Maret masa kepengurusan diperpanjang hingga Oktober mendatang.
Ketika ditanya tentang pernyataan Gubernur Papua tentang pembekuan kepengurusan KONI, Mackbon dengan tegas mengatakan tidak akan menanggapi tentang masalah tersebut.
"Saya memang sudah menanyakan hal itu langsung ke Gubernur Papua saat bertemu di Banjarmasin dan beliau sudah mengatakan langsung namun kami akan tetap bekerja hingga masa kepengurusan berakhir," aku HE Mackbon.(rr)

Minggu, 15 September 2013

Polda Papua Tolak Demo Hari Demokrasi Internasional

Jayapura - Kepolisian Daerah (Polda) Papua menolak rencana pelaksanaan demo peringatan Hari Demokrasi Internasional oleh KNPB (Komite Nasional Papua Barat).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua Komisaris Besar Polisi, I Gede Sumerta Jaya, kepada Antara di Jayapura, Jumat mengatakan rencana demo yang diajukan oleh KNPB melalui surat nomor 0043.I/EXTR/SP-IP/BPP-KNPB/VII/2013 ditolak oleh pihaknya.
"Penolakan aksi demo yang dilakukan oleh KNPB tersebut karena selama ini kelompok organisasi tersebut setiap melaksanakan demo selalu membuat resah, tidak nyaman, lumpuh dan terganggunya aktifitas masyarakat," katanya.

I Gede menjelaskan rencana demo kelompok organisasi yang menamakan dirinya organisasi KNPB untuk menyampaikan pendapat di muka umum alias demo, oleh pihak Polda Papua tidak dikeluarkan STTP (Surat Tanda Terima Pemberitahuan)nya tidak dikeluarkan karena tidak disetujui.
"Menyampaikan pendapat di muka umum adalah suatu hak bagi setiap kelompok maupun setiap warga, namun di samping hak ada juga kewajiban yang harus dipatuhi dan ditaati," katanya.
Menurutnya, hal tersebut sebagaimana tersirat dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 pada pasal 6 yang menyebutkan bahwa warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum berkewajiban dan bertanggung jawab untuk menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain.
Selain itu, menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum, menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum serta menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Contoh bisa kita lihat saat demo di Nabire beberapa lalu misalnya dan demo di beberapa tempat lainnya. Jika ini dibiarkan akan membuat preseden buruk terhadap aparat keamanan khususnya Polri dan bisa dianggap sebagai suatu pembiaran," katanya.

I Gede juga menuturkan bahwa selama ini jika kelompok tersebut melakukan aksi demo, kewajiban-kewajiban yang harus ditaati tidak dilaksanakan.
Hal itu karena seringkali tidak menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain dengan membuat macet arus lalu-lintas, tidak menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum seperti menghujat atau menyumpahi kelompok lain dan tidak mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Jika dijabarkan seperti ini, misalnya pengendara yang diharuskan menggunakan helm, saat demo, massanya tidak mentaati aturan tersebut, selalu tidak menghormati keamanan dan ketertiban umum seperti melempari petugas atau merusak aset-aset baik pemerintah maupun swasta," katanya.
Kemudian, lanjutnya, materi demonya selalu memecah belah keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengusung kemerdekaan Papua yang sudah jelas-jelas Papua merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ia menambahkan jika kelompok tersebut memaksakan diri untuk menggelar demo, maka pihaknya akan melakukan langkah-langkah persuasif terlebih dahulu dengan cara menghimbau untuk membubarkan diri.
"Tapi kalau himbauan kita tidak dilaksanakan tentunya kita akan bubarkan paksa. Apalagi sampai ada yang mengibarkan bendera yang dilarang seperti bendera Bintang Kejora, tentu kita akan tindak tegas," katanya.
Untuk diketahui, tindakan tersebut sudah melanggar pasal 106, 107 dan 110 KUHP dengan ancaman maksimal penjara seumur hidup dan hal ini sudah terbukti di Pengadilan Wamena, yakni pengebar bendera Bintang Kejora di Distrik Bolakme, diputus dengan hukuman penjara selama delapan tahun.(rr)

Adu Bintang di Laga All Star vs Persipura

Penutupan Liga Super Indonesia (LSI) musim 2012/2013 akan ditandai dengan pertandingan berlabel, "Perang Bintang", mempertemukan bintang-bintang sepak bola yang merumput di LSI dengan Jawara LSi 2013 Persipura Jayapura.
Bentrok antara Tim All Star dan Persipura Jayapura digelar di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, Sabtu 21 September 2013 mendatang. Seluruh pemain di skuad All Star dipilih oleh tim Technical Study Group (TSG).
Anggota Tim TSG Tommy Welly mengatakan, dalam memilih pemain-pemain terbaik itu, pihaknya melihat dari berbagai faktor.
"Di antaranya berdasarkan rapor atau performa pemain sepanjang musim dan konsistensi mereka dalam mengangkat prestasi tim yang dibelanya. Kami juga mempertimbangkan variabel lain, seperti menit bermain dan sikap fair play di lapangan," ujar Tommy di kantor PT Liga Indonesia, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Tommy menjelaskan, seluruh pemain yang dipilih dalam skuad All Star LSI 2013 tentunya pemain yang menjadi bagian integrasi dari kerangka tim atau dengan kata lain sebagai pemain kunci di klubnya masing-masing.
"Untuk pelatih All Star LSI 2013, kami memilih pelatih Persija Benny Dollo dan asisten pelatihnya Joko Susilo (Asisten Pelatih Arema Indnesia)," ujar Tommy.
Tommy menerangkan, alasan memilih Bendol, sapaan Benny Dolo, karena dianggap mampu mengangkat performa Persija dari keterpurukan.
"Bendol dipilih karena dinilai bisa mengangkat mental pemain yang terbiasa kalah jadi bangkit kembali. Selain itu, meski dia melatih Persija tidak full musim, namun dia telah mencapai 70 persen mendampingi Persija selama menjalani kompetisi musim ini," terang Tommy.
Tommy menambahkan, seluruh pemain di All Star LSI 2013 rencananya akan mulai berkumpul di Jakarta
pada 17 September 2013. Sebelum berangkat ke Jayapura pada 18 September 2013, skuad All Star LSI 2013 akan mengikuti serangkaian program live di TVOne dan ANTV.
"Sebelum pertandingan dimulai, kami akan melakukan acara gala dinner, lelang bola atau jersey dengan tanda tangan pemain, dan meet and greet," papar Tommy.
Sekjen PSSI Joko Driyono menambahkan, kegiatan itu menjadi acara puncak dari kompetisi ISL yang sudah berjalan hampir setahun. Sebelum laga digelar, akan diserahkan trofi juara LSI musim ini kepada Persipura.
"Agenda ini sudah rutin setiap musim. Penyerahan trofi juara selalu dibarengi dengan laga Perang Bintang," ujarnya.

Jumat, 13 September 2013

Para Aktivis Australia Klaim Misi ke Papua Sukses

Para aktivis Australia telah berlayar ke perairan Papua untuk menarik perhatian pada kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusi di daerah itu. Hari Jumat (13/9), mereka mengatakan telah menyelesaikan apa yang mereka sebut sebagai sebuah "misi suci", yaitu secara simbolis menghubungkan kembali masyarakat adat Papua dengan masyarakat Aborigin Australia, dengan melibatkan para pemimpin adat setempat.

Para akstivis itu yang tergabung dalam apa yang disebut "Freedom Flotila" meninggalkan Australia bulan lalu dan menyeberang ke perairan Indonesia pada Kamis malam tidak lama setelah angkatan laut Indonesia mengancam untuk mengusir kapal mereka.

Kelompok tersebut mengatakan, mereka telah menyelesaikan misi mereka yaitu mempersembakan air suci dari mata air Danau Eyre di Australia tengah dan abu dari tenda sejumlah perwakilan Aborigin di seluruh negeri kepada para pemimpin Papua Barat. "Menghindari Angkatan Laut Indonesia, dua kapal kecil bertemu di dekat perbatasan Australia-Indonesia untuk seremoni menyambung kembali masyarakat adat Australia dan Papua Barat," kata kelompok itu di situsnya.

"Pertukaran budaya para tetua adat diadakan secara rahasia karena ada ancaman dari para pejabat pemerintah Indonesia dan pejabat militer yang menyatakan bahwa Angkatan Laut dan Angkatan Udara akan 'mengambil tindakan' terhadap protes damai itu.

Juru Bicara Angkatan Laut Indonesia, Untung Suropati, mengatakan kepada kantor berita AFP pada Kamis bahwa Angkatan Laut hanya akan menggunakan kekuatan jika terancam oleh sebuah kapal bersenjata dan, jika kelompok itu tidak bersenjata, mereka hanya akan dicegah untuk menginjakkan kakinya di bumi Indonesia.

Sekitar 20 aktivis terlibat dalam armada itu, termasuk tetua Aborigin "Paman" Kevin Buzzacott yang akan bertemu dengan para pemimpin Papua Barat sebagai simbol dukungan untuk perjuangan Papua Barat. Para aktivis itu berharap bisa berlabuh di Merauke dan mengadakan upacara untuk meningkatkan kesadaran tentang apa yang mereka katakan sebagai pelanggaran hak asasi luas di Papua oleh pemerintah Indonesia.

Mereka telah berupaya untuk berkomunikasi dengan para pejabat Indonesia. Koordintor protes itu, Izzy Brown, mengatakan pihaknya telah melakukan panggilan telepon melalaui telepon satelit dan radio ke militer Indonesia tetapi gagal.

Kapal mereka masih menunggu di tengah laut sambil berharap militer Indonesia membolehkan mereka berlabuh di Merauke.

Armada kelompok itu meninggalkan kota Cairns di Australia utara pada 17 Agustus dengan tiga kapal. Namun jumlah kapalnya menjadi tinggal satu setelah dua kapal mengalami masalah mesin.

Persipura Uji Coba Lawan Klub Santos Brasil

Jayapura - Ketua umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano mengatakan bahws Boas Salossa dan kawan-kawan akan menghadapi Klub Santos asal Brasil dalam laga uji coba atau persahabatan di Jogyakarta, 3 Oktober.
"Tanggal 3 Oktober, Persipura akan menghadapi Tim Santos-U23 dalam laga uji coba atau persahabatan di
Yogyakarta," kata Benhur Tommy Mano di Jayapura, Papua, Kamis.
Menurutnya, laga uji coba dengan salah satu klub asal Brasil yang terkenal itu merupakan suatu kesempatan besar bagi skuad "Mutiara Hitam" untuk menimba ilmu. "Saya kira ini merupakan kesempatan bagi anak-anak Persipura untuk dapat ilmu langsung dari Klub Brasil," katanya.
Untuk itu, Benhur Tommy Mano berharap rencana uji coba tersebut bisa dilaksanakan. "Harapan saya uji coba ini bisa dilakukan. Sebagai ajang pemansan bagi skuad Persipura dan juga menimba ilmu," katanya.
Pada pertandingan semalam, saat Persipura menjamu Persib Bandung di stadion Mandala Jayapura. Anak asuh Jakcsen F Tiago itu berhasil mengalahkan Sergio Van Dijk dan kawan-kawan dengan skor tipis 1-0 lewat gol Yustinus Pae dimenit ke sembilan babak pertama.
Dengan hasil tersebut, Persipura tetap pimpin klasemen sementara Liga Super Indonesia dengan poin 76. Dan pada pertandingan terkahir nanti, Persipura akan menjamu Persita Tanggerang di Mandala Jayapura.(rr)

Kamis, 08 Agustus 2013

Elit politik Papua jangan resahkan masyarakat

Timika, Papua (ANTARA News) - Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Christian Zebua, mengingatkan para elit politik di Papua agar tidak membuat pernyataan-pernyataan yang dapat meresahkan masyarakat.

"Kalau tidak bisa menyumbangkan sesuatu kepada masyarakat supaya masyarakat senang dan mereka bisa hidup layak dan maju, jangan membuat pernyataan yang membuat rakyat Papua terusik," kata Zebua, di Timika, Jumat.


Dia mempersilahkan sebagian elit politik di Papua berbeda pendapat dalam menyikapi suatu persoalan. Dia juga ke Enarotali, ibu kota Kabupaten Paniai menggunakan helikopter untuk sosialisasi pencegahan HIV/AIDS di kalangan prajurit TNI AD di sana.

"Kalau ada yang berfikir berbeda dengan kita, yah silahkan, tapi masyarakat jangan diganggu," ujarnya mengingatkan.

Bagi TNI AD dan TNI secara keseluruhan, katanya, tugas utama adalah melindungi rakyat dari berbagai gangguan, termasuk oleh kelompok sipil bersenjata dan kekuatan politik lainnya yang ingin memecah-belah persatuan rakyat.

Jika ada para elit politik Papua yang keluar dari aturan hukum negara, katanya, kewajiban TNI untuk mendorong pihak kepolisian agar menegakkan supremasi hukum.

"Saya akan dorong polisi untuk menegakkan hukum kepada mereka yang keluar dari aturan agar masyarakat tenang dan Papua lebih maju," tuturnya.

Bersama dengan rombongan, dia berkeliling Papua. "Saya ke Merauke, Keerom, Sentani, Bintuni, Kaimana dan akan ke Sorong untuk kegiata safari ramadhan dengan seluruh prajurit. Saya ingin prajurit kita memiliki moralitas yang tinggi selama bulan ramadhan ini," kata Zebua.

Kamis, 25 Juli 2013

Sakit Perut, Boaz Absen Latihan

Striker Tim Indonesia XI, Boaz Solossa, absen mengikuti latihan terakhir yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (19/7/2013) malam. Latihan itu digelar menjelang laga melawan Liverpool yang akan digelar pada Sabtu (20/7/2013) besok.
Striker asal klub Persipura Jayapura itu absen lantaran menderita sakit perut sesaat sebelum menjalani sesi latihan. “Boaz sakit perut, sehingga tak bisa latihan. Dia salah makan, sehingga perutnya sakit,” kata dokter tim, Syarif Alwi.
Meski tak hadir pada sesi latihan, Syarif Alwi menegaskan bahwa Boaz tetap akan dimainkan pada laga Sabtu besok. “Saya yakin dia besok sudah bisa main, karena dia hanya sakit perut. Tapi semua tergantung pelatih, apakah main sejak menit pertama atau tidak,” tuturnya.
Untuk laga besok, pelatih Jacksen F Tiago mempercayakan Boaz menjadi kapten tim untuk memimpin rekan-rekannya di lapangan. Sedangkan M. Roby dan Kurnia Meiga dipilih menjadi wakil kapten.

Minggu, 21 Juli 2013

KPU Mimika Ancam Coret Parpol Dukungan Ganda

Timika- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mimika, Papua mengancam akan mencoret kepesertaan partai politik yang memberikan dukungan ganda kepada kandidat bupati-wakil bupati yang akan maju dalam bursa Pilkada Mimika periode 2013-2018.
Ketua KPU Mimika, Karolus Tsunme, kepada Antara di Timika, Kamis, mengatakan setiap parpol terutama yang memiliki keterwakilan kursi di DPRD Mimika hanya bisa memberikan rekomendasi kepada salah satu pasangan calon bupati-calon wakil bupati Mimika.
"Kemungkinan adanya parpol yang memberikan rekomendasi ganda kepada pasangan cabup-cawabup
Mimika bisa saja terjadi. Tentu kami akan kembalikan kepada parpol yang bersangkutan untuk menentukan mana yang benar," katanya.
Namun, kalau tidak kunjung tuntas dan menimbulkan masalah sampai berlarut-larut, maka pihaknya terpaksa mencoret dukungan dari parpol tersebut.
Ia mengingatkan parpol di Mimika agar bersikap "tahu diri" dan tidak menjadikan ajang Pilkada Mimika untuk memeras para bakal cabup-cawabup yang akan maju dalam bursa Pilkada Mimika.
Parpol di Mimika, katanya, harus belajar dari pengalaman di daerah lain dimana terjadi konflik horizontal, lantaran memberikan dukungan ganda kepada dua atau lebih kandidat.
Kasus serupa terjadi saat digelar Pilkada Kabupaten Puncak tahun 2011. Saat itu Partai Gerindra memberikan dukungan ganda kepada dua kandidat yaitu Simon Alom dan Elvis Tabuni.
Akibatnya, kelompok massa Simon Alom dan Alvis Tabuni terlibat konflik berdarah selama berbulan-bulan hingga menewaskan puluhan orang. Tidak itu saja, hampir seluruh fasilitas milik pemerintah di daerah itu dibakar dan dirusak massa.
Konflik Pilkada Kabupaten Puncak juga mengakibatkan gelombang pengungsian besar-besaran warga di wilayah itu ke beberapa kabupaten tetangga, termasuk Timika.
"Kami minta parpol di Mimika agar ingat peristiwa yang terjadi di Ilaga Kabupaten Puncak. Kita semua tidak menghendaki hal seperti itu terjadi di Mimika," ujar Karolus.
Hal serupa juga disampaikan kepada warga Mimika agar tidak memberikan dukungan ganda melalui foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada lebih dari satu pasangan calon perseorangan.
KPU Mimika akan membuka tahapan pendaftaran pasangan calon bupati-wakil bupati Mimika periode 2013-2018 baik dari perseorangan maupun partai politik atau gabungan partai politik mulai 17 hingga 23 Juli 2013.
Pasangan calon bupati-wakil bupati Mimika yang akan maju dari jalur perseorangan harus mendapat dukungan minimal 15.257 orang yang dibuktikan dengan dokumen fotokopi KTP.
Sementara itu, pasangan cabup-cawabup Mimika yang didukung oleh partai politik atau gabungan partai politik minimal memperoleh 15 persen keterwakilan kursi di DPRD Mimika atau 15 persen dari perolehan suara sah hasil Pemilu 2009.
Bakal cabup-cawabup Mimika yang sudah mendeklarasikan diri, diantaranya Abdul Muis-Hans Magal, Athanasius Allo Rafra-Titus Natkime, Agus Anggaibak-La Sarudi, Trifena M Tinal-Anastasia Tekege, Yosep Yopi Kilangin-Tajirimin dan Semuel Farwas-Virgo Solossa.(rr)

Kelompok Bersenjata Serbu Pos TNI di Puncak Jaya

Puncak jaya- Kontak senjata TNI dengan kelompok sipil bersenjata terjadi di Mulia, Puncak Jaya, Papua,Jumat 19 Juli 2013, pukul 17.00 WIT. Dua anggota kelompok sipil bersenjata dikabarkan tewas. Satu pucuk senjata mereka disita.

Dari data yang berhasil dihimpun VIVAnews, kontak senjata terjadi Mulia ibukota Puncak Jaya. Kelompok bersenjata masuk ke dalam kota dengan menyamar sebagai masyarakat. Mereka lantas berupaya menyerang pos TNI yang dijaga anggota Batalyon Infantri 751 Raider. Lalu kontak senjata selama beberapa menit dengan kelompok bersenjata yang jumlahnya diperkirakan belasan orang tak terhindarkan.

Kontak senjata yang berlangsung selama beberapa menit itu, anggota TNI memukul mundur kelompok bersenjata. Sebagian besar mereka kemudian merikan diri masuk hutan. Sedangkan 2 orang lainnya dikabarkan tewas di tempat. Dari kedua orang itu 1 pucuk senjata api jenis revolver berhasil diamankan.

Juru Bicara Kodam 17 Cenderawasih Lektol Lumban Siantar saat dikonfirmasi belum bersedia memberikan keterangan. Sedangkan Juru Bicara Polda Papua Komisaris Besar I Gede Sumerta Jaya mengatakan, pihaknya masih mencari data terkait aksi baku tembak itu. "Kami masih cari tahu kronologis sebenarnya, sabar ya nanti akan dikabari," katanya.

Kelompok bersenjata ini diduga adalah kelompok Rambo yang bermarkas di Kali Semen, Mulia. Kelompok ini diduga kuat yang melakukan penembakan terhadap tukang ojek beberapa waktu lalu.

Tokoh Nabire imbau masyarakat jangan terpengaruh isu

Nabire, Papua

"Saya mengimbau kepada masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan perempuan untuk berdialog dengan baik. Yang baik kita pakai untuk masyarakat," kata Zonggonau di Nabire, Papua, Minggu.

Purnawirawan TNI AD yang diangkat sebagai kepala suku sejak 1999 itu mengatakan, kerusuhan di Nabire adalah musibah dan bukanlah kesalahan siapa pun.
- Kepala Suku Besar Moni Kabupaten Nabire, AS Zonggonau, mengimbau masyarakat jangan terpengaruh isu-isu kontraproduktif terkait kerusuhan saat final tinju Piala Bupati di GOR Kota Lama, Minggu (14/7).

Potensi kerusuhan bermula saat Bupati Nabire, Isaias Douw, menggratiskan warganya agar bisa menonton langsung kejuaraan tinju Piala Bupati 2013 itu ke dalam gelanggang. Warga yang semula nongkrong-nongkrong dan tidak punya uang langsung membludak masuk. 

Kerusuhan terjadi seusai final antara petinju Alfius Rumkorem dari Sasana GPT Persada dengan Yulianus Pigome dari Sasana Mawa.

Beberapa saat setelah wasit Albert Titahelut mengumumkan kemenangan Rumkorem, pendukung Pigome marah. Kursi beterbangan, saling pukul terjadi, dan massa berebutan keluar gedung melalui satu-satunya pintu yang ada. 

Korban jiwa sebanyak 17 orang yang kebanyakan karena terinjak-injak dan kekurangan oksigen. Petugas pengamanan, baik polisi ataupun sipil lain, sangat jomplang jumlahnya ketimbang massa yang harus diamankan.

Dari kerusuhan Nabire ini, Zonggonau justru mengajak masyarakat Nabire berintrospeksi apakah selama ini pernah berbuat salah dalam bertindak maupun kepada alam yang menghidupi manusia.

"Ini musibah yang datang dari Tuhan. Apakah kita berbuat salah, kita tidak tahu. Yang tahu hanya Tuhan yang maha kuasa," tuturnya.

Terpisah, Panglima Kodam XVII Cendrawasihm Mayor Jenderal TNI Christian Zebua, meminta masyarakat tak mudah tersusupi kelompok-kelompok lain yang memanfaatkan insiden kerusuhan di Nabire untuk kepentingan lain.

"Saya sampaikan kepada Bupati Nabire dan Bupati Dogiyai yang masyarakatnya ada yang jadi korban, jangan sampai tersusupi kepentingan kelompok lain sementara masyarakatnya sesungguhnya sudah tidak masalah," katanya.

Dogiyai Dapat Kucuran Dana Otsus Rp73 Miliar

Timika - Pemerintah Kabupaten Dogiyai, Papua, tahun 2013 ini memperoleh kucuran dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua sebesar Rp73 miliar.
Bupati Dogiyai Thomas Tigi yang dihubungi Antara dari Timika, Senin, mengatakan dana Otsus tersebut telah didistribusikan ke berbagai instansi dengan sasaran program dan kegiatan yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat.
"Sesuai pesan Gubernur Papua (Lukas Enembe), dana Otsus harus sampai ke tangan rakyat," katanya.
Menurut dia, pembagian dana Otsus tersebut sebagian besar untuk bidang pendidikan dengan alokasi sebesar Rp13 miliar, pelayanan kesehatan Rp11 miliar, dan sisanya untuk pembangunan infrastruktur dan bidang-bidang lainnya yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan rakyat.
Mulai tahun ini Pemkab Dogiyai secara bertahap membangun kantor pusat pemerintahan. Pemkab Dogiyai telah membebaskan lahan milik masyarakat seluas sekitar 25 ribu hektare di sekitar Kota Moanemani untuk membangun kantor pusat pemerintahan, kantor berbagai instansi pemerintah dan swasta.
Hingga saat ini Bupati Dogiyai, Thomas Tigi dan Wakil Bupati Herman Auwe masih berkantor di bekas Kantor Sekretariat DPRD Dogiyai lantaran Kantor Bupati Dogiyai sudah dibakar massa saat kerusuhan Pilkada 2012.
"Mulai tahun ini secara bertahap kami akan membangun kantor pusat pemerintahan dan kantor instansi yang lain, termasuk perumahan pegawai. Pembangunan kantor pusat pemerintahan dilakukan bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah mengingat APBD Dogiyai masih relatif kecil hanya sekitar Rp400 miliar setahun," jelas Thomas.
Ia menambahkan saat ini situasi keamanan di Kabupaten Dogiyai cukup kondusif. Untuk membantu mengamankan wilayah setempat, Pemkab Dogiyai meminta dukungan personel Brimob dari Polda Papua karena hingga kini belum ada Polres di Dogiyai.
"Tahun lalu kami mendatangkan 60 anggota Brimob dari Polda Papua. Karena situasi keamanan saat ini sudah relatif stabil, sebagian anggota Brimob sudah kembali ke Jayapura," kata Thomas.(mp)

Selasa, 16 Juli 2013

DPR Papua minta Freeport berkantor di Papua

Jayapura  - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua meminta PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk membuka kantor di Papua, bukan di Jakarta, kata Wakil Ketua I DPR Papua, Yunus Wonda, kepada Antara di Jayapura, Jumat.

Menurut Yunus, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua sudah mengajukan 17 poin dalam renegosiasi kontrak karya PT. Freeport Indonesia dan telah dibahas di Bali dengan manajemen PTFI beberapa waktu lalu.


"Salah satu point yang diajukan Pemprov Papua yakni PTFI harus membuka kantor di Papua, bukan di Jakarta," ujarnya.

Yunus mengungkapkan setelah membuka kantor di Papua, kemudian Freeport juga harus membantu pemerintah Papua dalam membongkar keterisolasian di Papua.

"Selain itu Pemprov Papua juga meminta kepemilikan saham Freeport sekitar 9-10 persen. Namun tidak harus dibeli dengan uang," urainya.

Pasalnya, Yunus menuturkan kepemilikan saham tersebut tidak harus uang. Jika hendak menghitung, sejak Freeport mulai mengambil hasil alam, wilayah, tanah di Papua sudah bisa dijadikan investasi. Sehingga tidak harus dengan uang.

"Inti utama dari 17 poin tersebut yakni PTFI wajib melibatkan Pemprov Papua dalam operasionalnya karena selama ini hal itu tidak dilakukan," tukasnya.

Yunus berharap ke-17 point tersebut ditandatangani sebelum perusahaan tambang itu membuka penambangan bawah tanah yang rencananya akan dimulai pada 2016.

Sebelumnya, Pemprov Papua bersama PTFI melakukan pertemuan di Bali untuk membahas renegosiasi kontrak karya PTFI di Bali beberapa waktu lalu.

Senin, 15 Juli 2013

Komnas HAM Selidiki Tewasnya 18 Penonton Tinju di Papua

 JAKARTA - Komnas HAM menyampaikan belasungkawa secara mendalam kepada keluarga korban atas meninggalnya 18 warga Nabire, Papua, dalam kerusuhan saat menonton pertandingan tinju Bupati Cup di Gedung Olahraga Kota Lama Nabire, Papua, Minggu (14/7/2013), malam.
"Komnas HAM menyampaikan belasungkawa secara mendalam kepada keluarga korban," kata Ketua Sub Komisi Pemantauan dan Penyelidikan Pelanggaran HAM Komnas HAM, Natalius Pigai, dalam keterangannya, Selasa (16/7/2013).
Komnas HAM memandang peristiwa ini tidak seharusnya terjadi jika panitia penyelenggara, Pengda Pertina, Pemerintah Daerah khususnya Kepala Daerah dapat menyelenggarakan even  ini secara profesional.
"Dalam catatan Komnas HAM peristiwa ini merupakan tragedi kemanusiaan yang pertama kali terjadi di even oleh raga tinju di Indonesia yang merenggut jumlah nyawa manusia terbanyak," kata Natalius.
Karena itu, kata Natalius, Komnas HAM memutuskan untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan atas kasus ini.
"Kami juga mengharapkan agar semua elemen bangsa baik menteri pemuda dan olahraga, para Pengurus atau Asosiasi Olah Raga, Pemerintah Daerah, Pihak Kepolisian harus sungguh-sungguh  untuk mengevaluasi untuk melakukan tindakan-tindakan preventif sehingga olahraga yang kita jadikan sebagai ajang hiburan rakyat tidak tercoreng dengan tragedi kemanusiaan," kata Natalius.
Diberitakan, pertandingan tinju di Gedung Olahraga Kota Lama Nabire, Papua, Minggu (14/7/2013), malam, berlangsung ricuh diduga diawali saling ejek para pendukung.
Sebanyak 18 orang meninggal dan puluhan lainnya terluka dilarikan ke rumah sakit setempat. Banyaknya korban karena sekitar 1.000-an penonton berebutan keluar gedung menghindari kericuhan sehingga banyak penonton terinjak-injak.(aco)

Minggu, 02 Juni 2013

Pesawat Kargo Kecelakaan di Bandara Wamena

Wamena— Pesawat kargo milik maskapai Deraya sekitar pukul 07.13 WIT, Jumat (31/5/2013), mengalami kecelakaan di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Pesawat jenis turboprops ATP (advance turbo propeller) dengan nomor penerbangan PK-DGI dengan pilot Kapten Hadi, kopilot Kapten Monangka yang mengangkut barang seberat 6,8 ton tergelincir keluar lintasan saat mendarat di Bandara Wamena.

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, diduga pesawat sudah oleng saat akan mendarat ke landasan pacu dan saat melakukan pendaratan, roda sebelah kiri masuk ke grass strip sepanjang 500 meter. Kemudian, pesawat serong ke kiri keseluruhan masuk ke grasstrip. Kecelakaan ini menyebakan nose wheel patah. Kurang lebih 100 meter terlepas dari badan pesawat.

Pesawat berhenti tepat di depan taxyway, 150 meter keluar landas pacu dengan posisi hidung menancap di tanah. Main wheel  pun tertancap ke tanah, sementara propeller hancur.

Saat ini, aparat KP3 Udara Wamena bersama otoritas bandara sudah melakukan penyelamatan terhadap kru pesawat dan mengamankan lokasi kecelakaan. Akibat kejadian ini, Bandara Wamena sempat ditutup sementara untuk penerbangan.

Sebelumnya, pada Rabu (8/5/2013) lalu, pesawat kargo Nusantara Air Charter (NAC) meledak di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Kamis, 30 Mei 2013

Video Amatir Longsor Freeport Timika Papua

Timika - Sebanyak 23 pekerja PT Freeport Indonesia hingga Sabtu, 18 Mei 2013, masih terperangkap material longsor di Big Gossan, tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia, Tembagapura, Mimika, Papua.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan pada Jumat, 17 Mei 2013, manajemen PT Freeport Indonesia menyebutkan, total pekerja yang terkena musibah longsor Big Gossan sebanyak 39 orang. Sebanyak 11 orang selamat, lima pekerja meninggal dunia, dan 23 pekerja masih terperangkap. (Lihat: 34 Pekerja Freeport Diduga Tewas Terjebak Longsor)

PT Freeport Indonesia dalam rilisnya mengatakan telah mengerahkan sejumlah tenaga ahli untuk mengatasi longsor material dan menyelamatkan pekerja yang terjebak material longsor. Sebuah alat pendeteksi getaran (lifepack 3) jantung juga dikerahkan untuk mendeteksi pekerja yang terjebak dan masih berpeluang hidup. (Tim Penyelamat Cari 34 Korban Longsor Freeport)

General Manager Tambang PT Freeport Indonesia, Nurhadi, dalam rilisnya mengatakan, perangkat ini telah mendeteksi getaran-getaran seirama dengan detak jantung manusia. "Namun hal ini belum dapat dipastikan karena ada kemungkinan disebabkan oleh getaran-getaran lain selama 72 jam yang lalu," kata Nurhadi.
Menurut Nurhadi, situasi terowongan membuat upaya penyelamatan membutuhkan waktu yang lebih lama. "Semakin banyak waktu yang kita butuhkan dapat memperkecil kemungkinan adanya karyawan yang selamat," kata Nurhadi.
Adapun Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B. Soetjipto dalam rilis menyatakan, setelah semua proses evakuasi selesai, PT Freeport Indonesia akan melakukan investigasi atas musibah yang menelan korban lima pekerja ini. Rozik juga sudah mengunjungi 23 pekerja yang masih terperangkap reruntuhan dan statusnya sudah dirumahkan.

Koneksi Bank Mandiri-Panitia SBMPTN Error

SURABAYA - Bekti Cahyo Hidayanto, Bagian Humas Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dari ITS tidak membantah adanya masalah teknis dalam proses pembayaran di Bank Mandiri.
Masalah itu disebabkan karena sistem koneksi  antara Bank Mandiri dengan IT panitia SBMPTN terganggu. "Saat ini dalam proses perbaikan. Barusan saya telepon banyak yang sudah bisa, tapi ada juga yang masih error,"akunya saat ditemui di sekretariat panlok SBMPTN Surabaya di Gedung Robotika ITS, Kamis (30/05/2013).
Selain masalah koneksi, masalah lain yang membuat sulitnya proses pembayaran adalah padatnya traffick pembayaran yang terjadi di seluruh Indonesia.
Itu terjadi setelah adanya pengumuman SNMPTN Selasa lalu. "Makanya itu kami sarankan pendaftar segera saja melakukan pendaftaran. Jangan sampai di akhir-akhir, itu akan lebih padat,"katanya.
Hingga Kamis pukul 12.00 WIB, jumlah pendaftar yang sudah masuk di laman SBMPTN (www.sbmptn.or.id) sebanyak 8.006 orang. Dari jumlah ini 6.4938 sudah selesai dan mendapat kartu peserta, sisanya  1.068 masih dalam proses.
Pendaftar paling banyak dari program sains dan teknologi (saintek) sebanyak 3.366 orang. Kemudian sosial humaniora (soshum) 3.184 orang dan program campuran 1.456 orang.

Gempa 5,2 SR guncang Nabire Papua

Nabire- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyampaikan telah terjadi gempa bumi tektonik berkekuatan 5,2 skala Richter di barat daya Nabire Papua, Kamis pukul 18.59 WIB.

BMKG melalui Kepala Stasiun Geofisika Kotabumi Lampung Yuharman mengatakan bahwa gempa 5,2 SR itu berada pada Lintang 4.09 derajat Lintang Selatan (LS) dan Bujur 135.29 derajat Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.

Lokasi gempa 84 km barat daya Nabire; 109 km barat daya Deiyai; 121 km barat daya Paniai Papua; 395 km tenggara Manokwari Papua Barat; 3.174 km timur laut Jakarta.

Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.(*)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons