SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA/KOYA MEII

Kamis, 26 September 2013

10 Polisi Diperiksa Terkait Kasus Wagete

Jayapura - Sebanyak sepuluh anggota Polsek Tigi, Kabupaten Deiyai, Papua, diperiksa terkait bentrokan antarwarga dengan aparat keamanan di Wagete.
Irwasda Polda Papua Kombes Gede Sugianyar yang memimpin tim ke Wagete ketika dihubungi Antara melalui telepon selularnya mengakui, sejak Rabu (25/9) pihaknya sudah memeriksa anggota polisi terkait dengan kasus yang menewaskan satu orang warga sipil.
"Penyidik dari propam Polda Papua saat ini masih terus memeriksa anggota yang bertugas saat itu," kata Sugianyar.
Dikatakannya, pemeriksaan terhadap anggota itu bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan tugas sudah sesuai dengan Standar Operasi Pasukan (SOP) atau tidak.
Selain memeriksa anggota, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan tentang penyebab penyerangan oleh warga kepada aparat keamanan.
Polres Deiyai saat ini mengamankan dua warga yang diduga menjadi provokator hingga warga menyerang aparat keamanan.
Padahal, kata Irwasda, saat itu aparat keamanan yang dipimpin Kapolsek Tigi sedang melakukan penyuluhan dan minta masyarakat agar tidak berjudi dan minum minuman keras serta membawa senjata tajam saat ke pasar.
Namun, saat penyuluhan terjadi warga melempari aparat keamanan dan merusak kendaraan milik satuan polisi pamong praja yang digunakan.
Akibatnya, aparat keamanan mengeluarkan tembakan peringatan, kata Kombes Sugianyar.
Menurut dia, korban Motte (25) saat ini sudah dimakamkan oleh keluarganya.(rr)

Gereja Katolik Desak Freeport dan Pemerintah Perhatikan Warga Nayaro

Timika - Gereja Katolik Keuskupan Timika, Papua mendesak PT Freeport Indonesia, Pemerintah dan aparat keamanan untuk memberi perhatian serius terhadap kelangsungan hidup ratusan jiwa warga Kampung Nayaro yang meninggalkan kampung mereka beberapa tahun lalu.
Pastor Paroki Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Pastor Amandus Rahadat Pr kepada Antara di Timika,
Kamis mengatakan sejak 2009 hingga saat ini hampir seluruh warga Kampung Nayaro mengungsi dari kampung mereka.
Ada yang tinggal di kost-kost di Timika, ada yang terusir dari kost karena tidak sanggup lagi membayar biaya sewa rumah dan keleleran di Timika, ada yang menumpang pada sanak saudara mereka di Nawaripi, Koperapoka, Paumako.
Ada juga yang tinggal di gubuk-gubuk darurat di pinggir aliran pengendapan tailing PT Freeport bahkan sampai Pasir Hitam.
Aksi pengungsian besar-besaran warga Nayaro itu setelah terjadi serangkaian kasus penembakan oleh orang tak dikenal di sepanjang ruas jalan Tanggul Timur-Kali Kopi dalam area konsesi PT Freeport. Ruas jalan Tanggul Timur merupakan akses satu-satunya menuju Kampung Nayaro.
Warga Nayaro semakin takut akan menjadi sasaran tembak oleh pihak- pihak yang tidak diketahui identitasnya pascaterjadi penembakan terhadap kendaraan milik Kepala Kampung Nayaro, Herman Apoka yang sedang mengangkut karyawannya untuk bekerja pada proyek penghijauan di Tanggul Barat pada 9 Februari 2012.
"Gereja sangat prihatin atas masalah yang dihadapi warga Nayaro. Sampai sekarang mereka tinggal di rumah-rumah kost, ada yang tinggal di befak-befak di pinggir kali. Mereka punya kampung, tapi sekarang Kampung Nayaro diam membisu karena tidak ada lagi warga yang berani tinggal di sana," tutur Pastor Amandus.
Menurut Pastor Amandus, Gereja Katolik merasa prihatin lantaran selama ini banyak pihak memilih diam atas derita yang dialami ratusan hingga ribuan jiwa warga Kampung Nayaro.
Lantaran kondisi itu, katanya, Gereja Katolik berharap agar situasi yang dihadapi warga Nayaro segera diakhiri.
"Saya akan bawa masalah ini ke Presiden Direktur PT Freeport. Saya mau ketemu Bupati Mimika. Saya juga mau ketemu semua komandan-komandan TNI dan Polri. Kalian semua dengar, saya mau bawa masalah ini kepada mereka," tutur Pastor Amandus dihadapan ratusan warga Kampung Nayaro saat pertemuan dengan Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Rabu (18/9) petang.
Dalam pertemuan dengan berbagai pihak yang berkepentingan itu, Pastor Amandus akan menyampaikan bahwa saat ini ada sekelompok manusia asal Kampung Nayaro yang hidup terlantar dan lari meninggalkan kampung mereka karena sesuatu hal.
"Pertanyaannya mengapa semua orang diam atas masalah ini. Ada apa. Mengapa Freeport juga diam padahal mereka yang membangun pemukiman masyarakat di Nayaro. Saya minta masyarakat Nayaro bicara jujur atas kondisi yang kami alami dan rasakan selama tinggal di tanah pembuangan," kata Pastor Amandus.
Ia mengatakan, hasil pertemuan dengan warga Nayaro tersebut akan dilaporkan oleh Tim Pastoral Gereja Katedral Tiga Raja Timika kepada Uskup Timika, Mgr John Philip Saklil Pr.
Selanjutnya, Gereja Katolik akan menemui para pihak terkait seperti PT Freeport, Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Pusat di Jakarta dan para pimpinan TNI-Polri untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi warga Kampung Nayaro. (03)

23 Provinsi Dukung PON 2020 di Papua

Biak - Sebanyak 23 Pengurus Provinsi Komite Olahraga Nasional Indonesia menyatakan dukungan terhadap Provinsi Papua sebagai tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional tahun 2020.
Wakil Ketua Tim pemenangan tuan rumah PON 2020 Papua, Petrus Ell di Biak, Kamis mengakui dukungan 23 KONI Provinsi Indonesia untuk tuan rumah PON 2020 Papua sudah diterima saat KONI Papua melakukan road show ke berbagai pengurus induk olahraga provinsi.
"Enam KONI Provinsi yang tidak memberikan tanggapan untuk Papua menjadi tuan rumah PON 2020 yakni Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Nanggro Aceh Darussalam dan Sulawesi Selatan," ungkap Petrus Ell menanggapi roadshow pemenangan PON 2020 Papua.
Ia mengatakan, alasan enam KONI Provinsi tidak mendukung PON Papua 2020 karena punya alasan keinginan sama dengan Papua menjadi tuan rumah pesta olahraga Nasional di tanah Air.
Terhadap keinginan enam Provinsi menjadi pesaing Papua sebagai tuan rumah PON 2020, lanjut Petrus, tidak masalah karena hal demikian merupakan keputusan KONI setempat.
Petrus Ell mengatakan, untuk mewujudkan impian Papua menjadi tuan rumah PON 2020 akan didaftar resmi Gubernur Papua Lukas Enembe kepada pengurus KONI Pusat di Jakarta pada November mendatang.
"Pada pendaftaran Papua tuan rumah Papua 2020 di KONI Pusat Gubernur Lukas Enembe akan didampingi 29 Bupati/Walikota se Papua," ungkap mantan Koordinator Kontras Papua.
Petrus Ell mengatakan, untuk persiapan Papua tuan rumah PON 2020 sejumlah Kabupaten diantaranya Biak Numfor, Merauke, Timika serta Jayapura akan menjadi tempat pertandingan berbagai cabang olahraga.
"Sebagai contoh Biak punya sirkuit balapan terbaik, maka daerah ini disiapkan lokasi pertandingan cabang otomotif," kata Petrus Ell.
Ia mengajak semua elemen masyarakat di tanah Papua untuk mendukung keinginan Gubernur Papua Lukas Enembe dalam menjadikan Papua sebagai tuan rumah penyelenggara Papua 2020.
Pada PON 2020 diharapkan menjadi era kebangkitan olahraga dan atlet berpotensi Papua untuk membela Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia di ajang pertandingan Nasional dan Internasional.(rr)

KRI Banjarmasin Siap Tarik Pengamanan di Perbatasan RI-Papua Nugini

JAYAPURA - Bersandar di dermaga Jayapura, Papua, KRI Banjarmasin-592 bersiap menarik pasukan (pull-out) pengamanan perbatasan RI – Papua Nugini yang telah bertugas selama enam bulan menjaga daerah perbatasan, Senin (23/9/2013). Demikian keterangan pers yang diterima redaksi Tribunnews.com.
Kapal perang TNI AL dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) jenis Landing Platform Dock tersebut  usai menurunkan pasukan  Batalyon Infanteri (Yonif) 126 Kodam/I Bukit Barisan dan Yonif 642
Kodam/XII Tanjung Pura   yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia dan Papua Nugini menggantikan pasukan Kostrad. Yonif  412 Purworejo dan Yonif 321 Majalengka.
Menurut Komandan KRI Letkol Laut (P) Jalesyamca Jayamahe, KRI Banjarmasin-592 saat ini tengah melaksanakan persiapan embarkasi pasukan Yonif  412/K dan Yonif 321/K beserta material dan perlengkapan yang dipergunakan dalam mendukung tugas operasi.
KRI Banjarmasin-592 yang sehari-harinya berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya ini,  akan melaksanakan operasi lintas laut dan singgah di beberapa tempat antara lain di Makasar, Ambon, sebelum akhirnya tiba di Semarang dan Jakarta  guna mengembalikan pasukan Satgas Pamtas Papua ini menuju ke kesatuan asalnya.

KONI Papua Tunda Pelaksanaan Porprov

Jayapura - Komite Olahraga Nasional Indonesia Papua memutuskan menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi sampai dengan waktu yang belum ditentukan.
Kepastian penundaan Poprov dan Musyawarah Provinsi KONI Papua disampaikan Ketua Harian KONI Papua, HE Mackbon di Jayapura, Rabu.
Pelaksanaan Porprov KONI Papua semula dijadwalkan 21-31 Oktober 2013 bersamaan Musprov KONI.
Dikatakan, khusus untuk musprov KONI sebelumnya Gubernur Papua meminta dilaksanakan tgl 1-3 Oktober mendatang namun sesuai AD/ART KONI hal itu tidak dapat terwujud.
Sesuai AD/ART terungkap musdaprov KONI baru dapat dilaksanakan 21 hari setelah surat pemberitahuan tentang rencana kegiatan tersebut disampaikan ke KONI kabupaten/kota.
"Hari ini (Selasa, 24/9) kami telah mengirimkan surat pemberitahuan kekoni kabupaten/kota tentang rencana pelaksanaan musdaprov sehingga kegiatan tersebut kemungkinan baru dapat dilaksanakan akhir Oktober mendatang," kata Mackbon.
Diakui, kepengurusan koni sebetulnya berakhir Maret lalu namun sesuai surat keputusan KONI pusat tertanggal 22 Maret masa kepengurusan diperpanjang hingga Oktober mendatang.
Ketika ditanya tentang pernyataan Gubernur Papua tentang pembekuan kepengurusan KONI, Mackbon dengan tegas mengatakan tidak akan menanggapi tentang masalah tersebut.
"Saya memang sudah menanyakan hal itu langsung ke Gubernur Papua saat bertemu di Banjarmasin dan beliau sudah mengatakan langsung namun kami akan tetap bekerja hingga masa kepengurusan berakhir," aku HE Mackbon.(rr)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons