SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA/KOYA MEII

Minggu, 21 Juli 2013

KPU Mimika Ancam Coret Parpol Dukungan Ganda

Timika- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mimika, Papua mengancam akan mencoret kepesertaan partai politik yang memberikan dukungan ganda kepada kandidat bupati-wakil bupati yang akan maju dalam bursa Pilkada Mimika periode 2013-2018.
Ketua KPU Mimika, Karolus Tsunme, kepada Antara di Timika, Kamis, mengatakan setiap parpol terutama yang memiliki keterwakilan kursi di DPRD Mimika hanya bisa memberikan rekomendasi kepada salah satu pasangan calon bupati-calon wakil bupati Mimika.
"Kemungkinan adanya parpol yang memberikan rekomendasi ganda kepada pasangan cabup-cawabup
Mimika bisa saja terjadi. Tentu kami akan kembalikan kepada parpol yang bersangkutan untuk menentukan mana yang benar," katanya.
Namun, kalau tidak kunjung tuntas dan menimbulkan masalah sampai berlarut-larut, maka pihaknya terpaksa mencoret dukungan dari parpol tersebut.
Ia mengingatkan parpol di Mimika agar bersikap "tahu diri" dan tidak menjadikan ajang Pilkada Mimika untuk memeras para bakal cabup-cawabup yang akan maju dalam bursa Pilkada Mimika.
Parpol di Mimika, katanya, harus belajar dari pengalaman di daerah lain dimana terjadi konflik horizontal, lantaran memberikan dukungan ganda kepada dua atau lebih kandidat.
Kasus serupa terjadi saat digelar Pilkada Kabupaten Puncak tahun 2011. Saat itu Partai Gerindra memberikan dukungan ganda kepada dua kandidat yaitu Simon Alom dan Elvis Tabuni.
Akibatnya, kelompok massa Simon Alom dan Alvis Tabuni terlibat konflik berdarah selama berbulan-bulan hingga menewaskan puluhan orang. Tidak itu saja, hampir seluruh fasilitas milik pemerintah di daerah itu dibakar dan dirusak massa.
Konflik Pilkada Kabupaten Puncak juga mengakibatkan gelombang pengungsian besar-besaran warga di wilayah itu ke beberapa kabupaten tetangga, termasuk Timika.
"Kami minta parpol di Mimika agar ingat peristiwa yang terjadi di Ilaga Kabupaten Puncak. Kita semua tidak menghendaki hal seperti itu terjadi di Mimika," ujar Karolus.
Hal serupa juga disampaikan kepada warga Mimika agar tidak memberikan dukungan ganda melalui foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada lebih dari satu pasangan calon perseorangan.
KPU Mimika akan membuka tahapan pendaftaran pasangan calon bupati-wakil bupati Mimika periode 2013-2018 baik dari perseorangan maupun partai politik atau gabungan partai politik mulai 17 hingga 23 Juli 2013.
Pasangan calon bupati-wakil bupati Mimika yang akan maju dari jalur perseorangan harus mendapat dukungan minimal 15.257 orang yang dibuktikan dengan dokumen fotokopi KTP.
Sementara itu, pasangan cabup-cawabup Mimika yang didukung oleh partai politik atau gabungan partai politik minimal memperoleh 15 persen keterwakilan kursi di DPRD Mimika atau 15 persen dari perolehan suara sah hasil Pemilu 2009.
Bakal cabup-cawabup Mimika yang sudah mendeklarasikan diri, diantaranya Abdul Muis-Hans Magal, Athanasius Allo Rafra-Titus Natkime, Agus Anggaibak-La Sarudi, Trifena M Tinal-Anastasia Tekege, Yosep Yopi Kilangin-Tajirimin dan Semuel Farwas-Virgo Solossa.(rr)

Kelompok Bersenjata Serbu Pos TNI di Puncak Jaya

Puncak jaya- Kontak senjata TNI dengan kelompok sipil bersenjata terjadi di Mulia, Puncak Jaya, Papua,Jumat 19 Juli 2013, pukul 17.00 WIT. Dua anggota kelompok sipil bersenjata dikabarkan tewas. Satu pucuk senjata mereka disita.

Dari data yang berhasil dihimpun VIVAnews, kontak senjata terjadi Mulia ibukota Puncak Jaya. Kelompok bersenjata masuk ke dalam kota dengan menyamar sebagai masyarakat. Mereka lantas berupaya menyerang pos TNI yang dijaga anggota Batalyon Infantri 751 Raider. Lalu kontak senjata selama beberapa menit dengan kelompok bersenjata yang jumlahnya diperkirakan belasan orang tak terhindarkan.

Kontak senjata yang berlangsung selama beberapa menit itu, anggota TNI memukul mundur kelompok bersenjata. Sebagian besar mereka kemudian merikan diri masuk hutan. Sedangkan 2 orang lainnya dikabarkan tewas di tempat. Dari kedua orang itu 1 pucuk senjata api jenis revolver berhasil diamankan.

Juru Bicara Kodam 17 Cenderawasih Lektol Lumban Siantar saat dikonfirmasi belum bersedia memberikan keterangan. Sedangkan Juru Bicara Polda Papua Komisaris Besar I Gede Sumerta Jaya mengatakan, pihaknya masih mencari data terkait aksi baku tembak itu. "Kami masih cari tahu kronologis sebenarnya, sabar ya nanti akan dikabari," katanya.

Kelompok bersenjata ini diduga adalah kelompok Rambo yang bermarkas di Kali Semen, Mulia. Kelompok ini diduga kuat yang melakukan penembakan terhadap tukang ojek beberapa waktu lalu.

Tokoh Nabire imbau masyarakat jangan terpengaruh isu

Nabire, Papua

"Saya mengimbau kepada masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan perempuan untuk berdialog dengan baik. Yang baik kita pakai untuk masyarakat," kata Zonggonau di Nabire, Papua, Minggu.

Purnawirawan TNI AD yang diangkat sebagai kepala suku sejak 1999 itu mengatakan, kerusuhan di Nabire adalah musibah dan bukanlah kesalahan siapa pun.
- Kepala Suku Besar Moni Kabupaten Nabire, AS Zonggonau, mengimbau masyarakat jangan terpengaruh isu-isu kontraproduktif terkait kerusuhan saat final tinju Piala Bupati di GOR Kota Lama, Minggu (14/7).

Potensi kerusuhan bermula saat Bupati Nabire, Isaias Douw, menggratiskan warganya agar bisa menonton langsung kejuaraan tinju Piala Bupati 2013 itu ke dalam gelanggang. Warga yang semula nongkrong-nongkrong dan tidak punya uang langsung membludak masuk. 

Kerusuhan terjadi seusai final antara petinju Alfius Rumkorem dari Sasana GPT Persada dengan Yulianus Pigome dari Sasana Mawa.

Beberapa saat setelah wasit Albert Titahelut mengumumkan kemenangan Rumkorem, pendukung Pigome marah. Kursi beterbangan, saling pukul terjadi, dan massa berebutan keluar gedung melalui satu-satunya pintu yang ada. 

Korban jiwa sebanyak 17 orang yang kebanyakan karena terinjak-injak dan kekurangan oksigen. Petugas pengamanan, baik polisi ataupun sipil lain, sangat jomplang jumlahnya ketimbang massa yang harus diamankan.

Dari kerusuhan Nabire ini, Zonggonau justru mengajak masyarakat Nabire berintrospeksi apakah selama ini pernah berbuat salah dalam bertindak maupun kepada alam yang menghidupi manusia.

"Ini musibah yang datang dari Tuhan. Apakah kita berbuat salah, kita tidak tahu. Yang tahu hanya Tuhan yang maha kuasa," tuturnya.

Terpisah, Panglima Kodam XVII Cendrawasihm Mayor Jenderal TNI Christian Zebua, meminta masyarakat tak mudah tersusupi kelompok-kelompok lain yang memanfaatkan insiden kerusuhan di Nabire untuk kepentingan lain.

"Saya sampaikan kepada Bupati Nabire dan Bupati Dogiyai yang masyarakatnya ada yang jadi korban, jangan sampai tersusupi kepentingan kelompok lain sementara masyarakatnya sesungguhnya sudah tidak masalah," katanya.

Dogiyai Dapat Kucuran Dana Otsus Rp73 Miliar

Timika - Pemerintah Kabupaten Dogiyai, Papua, tahun 2013 ini memperoleh kucuran dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua sebesar Rp73 miliar.
Bupati Dogiyai Thomas Tigi yang dihubungi Antara dari Timika, Senin, mengatakan dana Otsus tersebut telah didistribusikan ke berbagai instansi dengan sasaran program dan kegiatan yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat.
"Sesuai pesan Gubernur Papua (Lukas Enembe), dana Otsus harus sampai ke tangan rakyat," katanya.
Menurut dia, pembagian dana Otsus tersebut sebagian besar untuk bidang pendidikan dengan alokasi sebesar Rp13 miliar, pelayanan kesehatan Rp11 miliar, dan sisanya untuk pembangunan infrastruktur dan bidang-bidang lainnya yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan rakyat.
Mulai tahun ini Pemkab Dogiyai secara bertahap membangun kantor pusat pemerintahan. Pemkab Dogiyai telah membebaskan lahan milik masyarakat seluas sekitar 25 ribu hektare di sekitar Kota Moanemani untuk membangun kantor pusat pemerintahan, kantor berbagai instansi pemerintah dan swasta.
Hingga saat ini Bupati Dogiyai, Thomas Tigi dan Wakil Bupati Herman Auwe masih berkantor di bekas Kantor Sekretariat DPRD Dogiyai lantaran Kantor Bupati Dogiyai sudah dibakar massa saat kerusuhan Pilkada 2012.
"Mulai tahun ini secara bertahap kami akan membangun kantor pusat pemerintahan dan kantor instansi yang lain, termasuk perumahan pegawai. Pembangunan kantor pusat pemerintahan dilakukan bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah mengingat APBD Dogiyai masih relatif kecil hanya sekitar Rp400 miliar setahun," jelas Thomas.
Ia menambahkan saat ini situasi keamanan di Kabupaten Dogiyai cukup kondusif. Untuk membantu mengamankan wilayah setempat, Pemkab Dogiyai meminta dukungan personel Brimob dari Polda Papua karena hingga kini belum ada Polres di Dogiyai.
"Tahun lalu kami mendatangkan 60 anggota Brimob dari Polda Papua. Karena situasi keamanan saat ini sudah relatif stabil, sebagian anggota Brimob sudah kembali ke Jayapura," kata Thomas.(mp)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons