SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA/KOYA MEII

Sabtu, 05 Oktober 2013

Polisi Siagakan 829 Personel Amankan Konvoi Persipura

Jayapura - Kepolisian daerah Papua menyiagakan 829 personel gabungan untuk mengamankan pesta penjemputan tim Persipura pada Sabtu (7/9) yang telah berhasil mengunci gelar juara Liga Super Indonesia musim ini.

"Polda Papua menyiagakan kurang lebih 829 personel gabungan yang diambil dari Polres Jayapura, Polresta Jayapura, Brimobda Papua dan juga `di-back up` oleh TNI serta Satpol PP Papua dengan penanggungjawab pengamanan Direktur Lalu Lintas Polda Papua Kombes Pol Halim Paggara," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol I Gde Sumarta Jaya di Jayapura, Jumat.
Namun, mantan Kepala Polres Jayawijaya itu tidak menjelaskan seperti apa bentuk pengamanan dan bagaimana pelaksanaan yang akan dilakukan dalam bentuk arak-arakan tersebut.
"Hari ini (6/9) ada rapat terakhir Mapolda Papua dan akan ditentukan dalamnya," katanya.
Ia menjelaskan penyiapan ratusan personel itu untuk membantu memperlancar arus lalu lintas dan mengantisipasi kemungkinan berbagai tindakan tidak terpuji warga.
Penyiagaan personel itu, katanya, termasuk di sejumlah lokasi di jalur alternatif Uncen Waena hingga Entrop-Kolam Buaya agar para pengguna jalan raya tetap nyaman melintas.
"Sementara jalur yang akan digunakan nanti untuk konvoi atau arak-arakan Boas Salossa dan kawan-kawan, mulai dari Bandara Sentani terus ke arah Expo-Waena, Abepura, Skyline Entrop, hingga berakhir di suatu tempat yang telah ditentukan oleh pihak panitia penyelenggara," katanya.
Ia mengimbau masyarakat Sentani, Kabupaten Jayapura dan Port Numbay Kota Jayapura, agar tidak melakukan hal-hal yang dapat mencederai pesta penjemputan tersebut.
Masyarakat diminta tidak mengonsumsi minuman berakohol, membawa alat tajam atau dengan sengaja yang dapat merusak fasilitas umum.
Ia menyebut keberhasilan Persipura dalam kompetisi itu merupakan kemenangan masyarakat Papua.
"Saya juga imbau dan minta agar masyarakat yang akan ikut dalam arak-arak tersebut tersebut tidak membentangkan `Bintang Kejora` atau melakukan pemalangan di ruas jalan di sekitar Kota Jayapura yang nantinya berakibat terganggu arus jalan, aktivitas masyarakat lainnya," katanya.
Ia menjelaskan bila petugas menemukan penyimpangan masyarakat saat penyambutan tersebut, polda tidak akan segan-segan melakukan tindak tegas di lapangan.
"Hal ini juga berlaku bagi yang melakukan pelanggaran-pelanggaran berlalulintas," katanya.
Ketika disinggung berapa waktu Polda Papua akan memberikan izin dalam acara tersebut, alumnus Akpol 1989 itu mengatakan belum tahu.
"Saya belum tahu karena masih dilakukan rapat terakhir lagi hari ini (6/9), hanya akan memperpendek masa izin agar tidak merugikan pengguna jalan lainnya," katanya.
Pada kesempatan sebelumnya, Ketua Umum Persipura Jayapura Benhur Tommy Mano mengatakan penjemputan anak asuh Jakcsen F. Tiago itu akan dilakukan Sabtu (7/9) setelah tertunda sebelumnya.
Koordintor Umum Persipuramania Irawan telah menyampaikan bahwa pihaknya siap menyambut pahlawan-pahlawan sepak bola berasal dari tim Papua itu.
"Kami, Persipuramania siap jemput Boas dan kawan-kawan," kata Irawan yang akrab disapa Wantex itu.(rr)

Cegah Keributan di Kwamki Narama, Polisi Razia Miras

TIMIKA, – Beberapa botol minuman keras dalam kemasan botol kaca dan kaleng serta minuman keras yang disimpan dalam botol bekas kemasan air mineral, serta sebuah pistol, dan korek api disita aparat kepolisian dalam razia miras yang digelar di Jalan Kwamki, Perempatan Jalan Bandara, Kamis kemarin.

Komandan Regu Unit Perintis, Kepolisian Resor Mimika, Bripka Aleka Miwele mengatakan razia miras bertujuan untuk mencegah keributan yang ditimbulkan oleh orang mabuk di Kampung Amole.

Rencananya, menurut Aleka, Jumat (4/10/2013), hari ini, di Kampung tersebut akan diadakan bakar batu dan pembayaran denda bayar kepala sehingga banyak warga yang berkumpul.

“Kegiatan ini untuk mencegah semakin banyak keributan warga yang ditimbulkan oleh warga yang mabuk di Kampung Amole, Kwamki Narama,” jelas Aleka.

Dalam razia tersebut, semua kendaraan roda dua dan empat beserta penumpangnya diperiksa oleh aparat kepolisian. Beberapa warga Kwamki Narama yang menyaksikan razia ini mengaku mendukung upaya aparat, karena keributan di Kwamki selalu bermula dari warga yang mabuk.

Razia ini merupakan yang ketiga kalinya sepanjang hari ini, setelah sebelumnya pada pagi dan siang tadi yang berhasil menyita puluhan botol minuman keras. Bahkan sejumlah anggota unit perintis Polres Mimika mengaku beberapa kali berpatroli ke Kampung Amole untuk melerai keributan warga.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Kampung Amole, terlihat warga sudah berkumpul bergerombol di rumah dan tenda yang didirikan untuk kegiatan bakar batu dan pembayaran denda kepala yang akan diadakan Jumat besok.

Di dalam kerumunan warga, beberapa di antara mereka terlihat sudah dalam keadaan mabuk. Menurut keterangan Jhon, warga Kampung Amole, Distrik Kwamki Narama, dua kelompok warga sempat saling serang dengan batu dan panah, sore kemarin.

Keributan yang dipicu oleh orang mabuk ini, akhirnya dibubarkan paksa aparat Kepolisian yang berjaga di Pos Polisi Kwamki. Jelang pelaksanaan pemungutan suara pemilukada Kabupaten Mimika 8 Oktober mendatang, satu regu Brimob Detasemen B Polda Papua disiagakan di Pos Polisi Kwamki Narama.

Kwamki Narama merupakan salah satu daerah yang dianggap rawan keributan dalam pelaksanaan pemilukada, mengingat di daerah ini kerap terjadi keributan dan bentrok antarkelompok warga.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons