SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA/KOYA MEII

Rabu, 22 Januari 2014

Gelombang Laut 3,5 Meter "Ancam" Raja Ampat

MANOKWARI - Cuaca buruk tampaknya merata terjadi di Indonesia, termasuk juga di wilayah  Provinsi Papua Barat. BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) memperkirakan hujan disertai angin  
kecang serta gelombang tinggi  akan terjadi di wilayah Provinsi Papua Barat untuk beberapa hari kedepan.
Staf BMKG Manokwari Eronika Hariandja mengatakan, wilayah  utara Provinsi Papua Barat yang berhadapan dengan Samudera Pasifik, seperti Raja Ampat dan Sorong akan terjadi gelombang  tinggi, bahkan mencapai 3,5 meter pada 21-25 Januari. Sedangkan kecepatan angin maksimum bisa mencapai 15 knot.

"Ini perkiraan satu minggu depan, di perairan  Papua Barat wilayah utara tinggi gelombang bisa mencapai 3,5 meter, bisa terjadi di Sorong dan Raja Ampat. Ya, secara umum, rata-rata tinggi gelombang pada 25 Januari mencapai 2,5-3,5 meter," jelasnya kepada wartawan di kantornya, Senin (20/1).
Dengan tinggi gelombang yang bisa mencapai 2,5-3,5 meter,BMKG menghimbau para nelayan atau pengguna moda transportasi laut untuk berhati-hati. "Ya,berhati-hati saja. Angin yang  kencang bisa menambah tinggi gelombang di lautan," ujarnya.
Hujan turun dengan intensitas ringan hingga sedang yang masih terjadi hingga tiga hari kedepan. Seperti, Senin (20/1) hujan sedang hingga lebat kembali  mengguyur kota Manokwari. Sejumlah ruas jalan tergenang serta tumpukan sampah memenuhi sejumlah titik. 
Menurut Eronika, hujan dan cuaca yang terjadi di wilayah Provinsi Papua Barat turut dipengaruhi oleh faktor lokal, dimana langit bagian  atas masih basah sehingga memicu tumbuhnya awan cumulus nimbus. 
"Seperti yang terjadi kemarin (Mingggu) sore, pada siang hari cuaca cukup panas mencapai 32 derajat celsius. Dan dengan suhu panas ini terjadi penguapan cukup tinggi, sehingga memunculkan hujan lebat disertai kilat dan petir," jelas Eronika lagi. (lm)

Polisi Periksa Pemilik Gudang Disewa KPU Jayapura

Jayapura - Kepolisian Resort Jayapura Kota memeriksa pemilik gudang yang disewa KPUD Kota Jayapura terkait hilangnya ribuan kotak suara beberapa waktu lalu.
Kapolres Jayapura Kota AKBP Alfred Papare di Jayapura, Rabu mengatakan terkait hilangnya ribuan kotak suara serta bilik suara milik KPUD Kota Jayapura dari tempat penyimpanan logistik pemilu di Jalan Kelapa II Entrop, Distrik Jayapura Selatan terus ditelusuri dilakukan penyidikan dan penyelidikan.
"Satuan Reskrim Polres Jayapura Kota pada Selasa (21/1) telah memanggil pemilik Toko Jayawijaya yang juga pemilik gedung yang disewa oleh KPUD untuk menyimpan logistik pemilu," katanya.
Kapolres Jayapura Kota sampaikan bahwa pihaknya masih menelusuri kontrak kerja sewa gudang tersebut sehingga memanggil sejumlah pihak terkait baik orang dari KPUD Kota dan pemilik gudang. "Kami masih harus menelusuri kontak sewa gudang tersebut, supaya jelas duduk persoalan mengapa sampai ribuan kotak dan bilik suara bisa raib," katanya.
Termasuk melayangkan suray panggilan kepada karyawan toko Jayawijaya yang ditengarai Dalam kasus ini membuat kontrak kerja sewa gudang. "Karyawan yang buat kontrak kerja bernama Nainggolan juga ikut dipanggil hanya saja saat ini yang bersangkutan sedang diluar Papua, maka itu kami masih menunggu saksi ini," katanya.
Sebelumnya penyidik Polres Jayapura Kota telah melakukan pemeriksaan terhadap Sekretaris KPU maupun stafnya. "Kami juga sudah memeriksa pihak KPU dan kalau pemilik gudang saya pikir belum bisa dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) melainkan secara lisan dulu," katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jayapura Kota AKP Steyven J Manopo membenarkan adanya pemanggilan terhadap pemilik Toko Jayawijaya terkait hilangnya ribuan kotak suara dan bilik suara Pemilu milik KPUD Kota. "Iya memang, ada panggilan itu untuk meminta keterangan, hanya saja hasilnya belum bisa disampaikan," katanya.(rr)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons