SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA/KOYA MEII

Jumat, 29 Agustus 2014

Raungan Su-27/30MKI TNI AU bikin takjub warga Timika

Timika, Papua  - Warga Timika, Papua, terkagum-kagum sekaligus takjub menyaksikan atraksi dua pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30MKI Flankers dengan suara meraung-raung saat bermanuver di atas langit kota itu, Kamis.

Dibandingkan pesawat tempur lain TNI AU, raungan mesin Su-27/30MKI Flankersmemang jauh lebih menggetarkan dan "dalam". Kedua mesinnya sangat bertenaga dengan ukuran yang jauh lebih besar, bahkan ketimbang mesin F-16Fighting Falcon sekalipun.

"Ini ada apa, koq ada pesawat tempur terbang di Timika. Selama ini saya belum pernah menyaksikan atraksi pesawat tempur seperti ini di Timika," kata Marsianus, salah seorang warga yang bermukim di kawasan Koperapoka, Timika.

Perwira Kosekhanudnas IV Biak, Letnan Kolonel Elektronika Lilik Irianto, di Timika, Kamis, mengatakan, atraksi dua pesawat tempur Su-27 Flankers dari Skuadron Udara 11 TNI AU itu bagian dari simulasi latihan Komando Pertahanan Udara Nasional Sektor IV yang berpusat di Biak.

Dalam latihan itu, disimulasikan ada pesawat terbang musuh (pesawat C-130Hercules) tertangkap Satuan Radar 243 Timika memasuki wilayah udara Indonesia di sekitar Timika untuk menyerang area obyek vital nasional, PT Freeport Indonesia.

Saat pesawat musuh tersebut sudah teridentifikasi maka dalam jarak sekitar lima kilometer pasukan Detasemen Pertahanan Udara Komando Pasukan Khas TNI AU mencegat dengan menembakkan rudal QW.

Namun pesawat musuh tersebut mampu meloloskan diri dan selanjutnya menembaki sejumlah objek vital di area PT Freeport.

Menyikapi itu, Kohanudnas memerintahkan dua pesawat tempur Flankers yang ada di Biak yaitu Sukhoi-27 dan Su-30MKI untuk mengusir pesawat terbang musuh itu.

Dalam latihan tersebut juga dilibatkan satuan-satuan terkait lainnya dan komponen cadangan, di antaranya Kodim 1710/Mimika untuk mengvakuasi warga, polisi, Pemadam Kebakaran, pihak pengelola Bandara Timika, petugas medis dari RSUD, dan lainnya.

Menurut Irianto, selama latihan simulasi, Su-27 dan Su-30MKI itu melakukan tujuh kali running atau manuver. Padahal sesuai rencana semula, Flankers itu hanya dua kali manuver di atas langit Kota Timika.

"Ini suatu kebijaksanaan untuk masyarakat Timika. TNI AU melakukan itu untuk memberikan 'hiburan' kepada warga Timika mengingat selama 10 tahun berdirinya Kosekhanudnas IV ini baru pertama kali pesawat tempur terbang ke Timika," ujar dia.

Usai melakukan latihan simulasi, kedua Flankers itu langsung kembali ke Pangkalan Utama TNI AU Biak.

Sebelum melakukan latihan di Timika, Kosekhanudnas IV juga menggelar latihan serupa di Jayapura. 

Persipura ditahan imbang Mitra Kukar 1-1

Jayapura - Tuan rumah Pesipura Jayapura ditahan imbang 1-1 oleh tamunya Mitra Kukar dalam lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Jumat sore.

Dalam laga 45 menit babak pertama, Persipura Jayapura membuka keunggulan lewat kaki Imanuel Wanggai melalui titk putih di menit ke 30.

Hadiah penalti yang didapatkan Mutiara Hitam, diberikan wasit Jerry setelah salah satu pemain belakang Mitra Kukar terlihat menahan bola ketika Ian Louis Kabes mengumpan bola kearah Boaz TE Salossa yang bergerak masuk ke kotak terlarang.

Imanuel Wanggai yang menjadi algojo tendangan penalti berhasil memperdayai kiper Dian Agus Prasetyo yang bergerak ke kanan, sementara bola menghujam keras ke kiri gawang. Persipura unggul 1-0.

Namun sebelum gol tim tuan rumah, Mitra Kukar mendapat peluang emas dimenit 26 hasil tendangan keras Erick Lewis tapi masih bisa ditepis kiper Yoo. 

Bola yang digagal sempurna itu, coba dimanfaatkan oleh Herman Zumafo tetapi masih bisa dihadang dan ditangkap oleh Yoo menggunakan kakinya.

Naga Mekes, julukan Mitra Kukar mencoba keluar dari tekanan tuan rumah dengan harapan bisa membalas gol pinalti tersebut.

Alhasil, pergerakan Herman Zumafo striker Mitra Kukar, diluar kotak penalti Persipura yang sedang menggiring vola dihadang oleh Dominggus Fakdawer, sehingga terjatuh.

Wasit Jerry langsung memberikan hadiah tendangan bebas, kira-kira tiga meter dari garis kotak terlarang yang berhadapan langsung dengan gawang Persipura yang dikawal kiper Yoo Jae Hoon.

Erick Week Lewis yang menjadi penendang berhasil menggetarkan gawang Mutiara Hitam dengan tendangan keras lurus mendatar.

Sementara kiper Yoo asal Korea Selatan tidak bergerak, hanya terpaku melihat bola tendangan mantan pemain Persiwa Wamena itu menembus pagar hidup yang dibuat rekan-rekannya. Kedudukan pun sama 1-1.

Setelah gol penyama kedudukan tersebut dimenit ke 36, kedua tim sama-sama menyuguhkan permainan menyerang namun hingga pertambahan satu menit di babak pertama, kedua tim tidak lagi menambah gol.

Memasuki babak kedua, Bima Sakti, pemain tengah Mitra Kukar mencoba melepaskan tendangan jarak jauh tetapi masih melebar dari gawang Yoo.

Sementara tim Persipura menarik Ian Louis Kabes dengan memasukan Gerald Pangkali dimenit ke 53. 

Rupanya pelatih Jacksen F Tiago mencoba menyegarkan lini tengahnya dan terbukti kurang lebih 30 - 35 menit akhir, anak-anak asuhnya berhasil mengepung tim tamu.

Berbagai serangan dilancarkan mulai dari tengah, samping kiri dan kanan diperagakan oleh tim kebanggaan warga Kota Jayapura dan Papua itu.

Lewat kaki kapten tim Boaz mencoba melepaskan tendangan kearang gawang lawan, namun kiper Dian bisa menangkap bola tersebut. 

Begitupun tendangan keras dari Robertino Pugliara yang baru saja mencetak Hatrick ke gawang Kuwait SC di laga Piala AFC dua hari lalu, masih sedikit meninggi di atas gawang tim lawan.

Di menit 62, Ferdinando Pahabol yang menyisir dari kanan pertahan lawan mendapat bola dari Robertino, tetapi pemain bertubuh mungil itu yang tinggal berhadapan langsung dengan kiper Mitra Kukar tidak berhasil mencepoloskan bola tersebut kedalam gawang.

Bola hasil tendangan mantan pemain Persidafon Dafonsoro itu hanya melebar disebelah kawan gawang anak asuh Stefan Hansson.

Dari menit 60 - 70, tuan rumah mendapatkan sejumlah peluang dari kaki Boaz yang terhitung dua kali, satunya aman dalam pelukan kiper Dian dan satunya lagi meninggi diatas mistar gawang.

Begitu juga peluang dari kaki Robertino, Lim Jun Sik, dan Nelson Alom yang masuk menggantikan Imanuel Wanggai dimenit ke 75.

Sementara tim tamu yang hanya menyisakan Herman Zumafo dilini depan terlihat kesulitan untuk melewati dua center back Persipura Yohanis Tjoe dan Dominggus Fakdawer.

Terhitung hanya beberapa peluang yang didapatkan tim asal Tenggarong itu, seperti tendangan bebas Zulham Zamrun dimenit ke 86 yang masih ditangkpa kiper Yoo.

Pada menit 90 plus, Dominggus Fakdawer menanduk Jajang M yang masuk menggantikan Erick Weel Lewis.

Insiden ini belum jelas pemicunya karena apa, tetapi wasit Jerry yang memimpin pertandingan bersikap tegas dengan memberikan kartu merah kepada mantan pemain Pelita Jaya Purwakarta itu.

Usai pertandingan pelatih Mitra Kukar Stefan Hansson mengaku tidak percaya timnya dua kali mendapat hukuman tendangan pinalti selama tur di Papua, pertama saat dikalah Perseru Serui pekan ini dengan skor 0-1 dan kedua saat menahan imbang tuan rumah Persipura.

"Dua pinalti yang kami dapat selama tur di Papua. Tetapi saya gembira anak-anak bisa bawa pulang poin dari Persipura," katanya.

Mengenai jalannnya pertandingan yang cukup keras sehingga ada insiden penandukkan dari pemain tuan rumah terhadap Jajang Mulyana, pelatih asing tersebut mengatakan jika itu merupakan kelebihan reaksi pemain didalam lapangan.

"Saya kira insiden tanduk itu karena reaksi yang berlebihan. Secara umum hasil akhirnya cukup adil bagi kami," katanya dengan tersenyum.

Sementara pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago mengatakan laga hari ini merupakan klimaks dari pencapaian timnya pada laga sebelumnya.

"Ini merupakan puncak permainan anak-anak jika dibandingkan dengan laga AFC dua hari lalu. Dan ini juga paceklik, tapi saya kira wajar ini sebuah siklus pertandingan dari anak-anak. Saya kira anak-anak sudah bermain bagus," katanya.

Jacksen sampaikan jika hasil pertandingan tadi membuat timnya masih dibawah Persebaya Surabaya meski poinnya sama, dikarenakan selisih gol.

"Kami akan fokus ke dua laga berikut. Besok pagi kami sudah berangkat ke Jakarta," katanya.

Susunan pemain:
Persipura: 1. Yoo Jae Hoon (kiper), 31.Dominggus Fakdawer, 44. Yohanis Tjoe, 4. Roni Beroperay, 21. Yustinus Pae, 11. Imanuel Wanggai/Nelson Alom, 8. Lim Jun Sik, 13. Ian Louis Kabes/Gerald Pangkali, 10. Robertino Pugliara, 17. Yohanis Ferdinando Pahabaol/Titus Bonai, 86. Boaz TE Salossa (kapten)
Pelatih: Jacksen F. Tiago

Mitra Kukar: 33. Dian Agus Prasetyo (kiper), 3. Zulkifli Syukur (kapten), 44. Reinaldo L. Labo, 27. Dedy Guzmawan/Abdul Kamal, 24. Diego Micheils, 7. Zulham Zamrun, 11. Bima Sakti, 50. Erick Week Lewis/Jajang Mulyana, 5. Hendra Ridwan, 18. Anindito, 29. Herman Zumafo
Pelatih: Stefan Hansson

Rabu, 27 Agustus 2014

Pembunuhan kepala suku Dani Korea Waker akibat cinta segitiga

TIMIKA PAPUA. Pembunuhan Korea Waker, salah satu kepala suku Dani di Timika yang ditemukan tewas Senin (11/8) di pinggir Sungai Lokpon SP 6 Timika, dipastikan akibat cinta segitiga.

Diberitakan Antara, Kamis (21/8), Korban diketahui dibunuh setelah sebelumnya diajak minum miras oleh wanita idaman lain (wil) yakni KW didampingi RM yang merupakan orang kepercayaan Korea Waker sekaligus pacar VH. Saat minum minuman keras itulah korban dipukul hingga tewas dan jasadnya dibuang di kawasan yang berada di luar Kota Timika.

VH sendiri masih berstatus pelajar di salah satu sekolah di Timika dan mengaku sudah berhubungan dengan korban cukup lama sehingga korban seringkali memberikan berbagai materi yang diminta VH.

Namun saat diminta untuk menjadi istri kelima, VH yang juga menjadi salah satu tersangka menolak dengan berbagai alasan. Akan tetapi, korban juga sudah mulai curiga bila kedua tersangka yakni VH dan RM saling berhubungan di belakangnya.

Waka Polda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw kepada Antara di Sorong, Kamis, mengakui pembunuhan terhadap Korea Waker diduga karena cinta segitiga yang melibatkan orang kepercayaannya yakni RM.

Namun untuk memastikan sejauhmana keterlibatan kedua tersangka atau ada tersangka lainnya selain mereka kasus tersebut hingga saat ini masih terus diselidiki, kata mantan Kapolres Mimika era 2003.

Pasca ditemukannya jasad Korea Waker, terjadi aksi balas dendam hingga menewaskan delapan warga.

Brigjen Pol Waterpauw ketika ditanya tentang situasi kamtibmas di Timika, mengaku sudah relatif terkendali namun aparat keamanan tetap berjaga-jaga guna mengantisipasi terjadinya aksi balas dendam.

"Aparat keamanan masih berjaga-jaga di sejumlah kawasan yang dianggap rawan," jelas Brigjen Pol Waterpauw.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons