SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA/KOYA MEII

Kamis, 26 September 2013

Gereja Katolik Desak Freeport dan Pemerintah Perhatikan Warga Nayaro

Timika - Gereja Katolik Keuskupan Timika, Papua mendesak PT Freeport Indonesia, Pemerintah dan aparat keamanan untuk memberi perhatian serius terhadap kelangsungan hidup ratusan jiwa warga Kampung Nayaro yang meninggalkan kampung mereka beberapa tahun lalu.
Pastor Paroki Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Pastor Amandus Rahadat Pr kepada Antara di Timika,
Kamis mengatakan sejak 2009 hingga saat ini hampir seluruh warga Kampung Nayaro mengungsi dari kampung mereka.
Ada yang tinggal di kost-kost di Timika, ada yang terusir dari kost karena tidak sanggup lagi membayar biaya sewa rumah dan keleleran di Timika, ada yang menumpang pada sanak saudara mereka di Nawaripi, Koperapoka, Paumako.
Ada juga yang tinggal di gubuk-gubuk darurat di pinggir aliran pengendapan tailing PT Freeport bahkan sampai Pasir Hitam.
Aksi pengungsian besar-besaran warga Nayaro itu setelah terjadi serangkaian kasus penembakan oleh orang tak dikenal di sepanjang ruas jalan Tanggul Timur-Kali Kopi dalam area konsesi PT Freeport. Ruas jalan Tanggul Timur merupakan akses satu-satunya menuju Kampung Nayaro.
Warga Nayaro semakin takut akan menjadi sasaran tembak oleh pihak- pihak yang tidak diketahui identitasnya pascaterjadi penembakan terhadap kendaraan milik Kepala Kampung Nayaro, Herman Apoka yang sedang mengangkut karyawannya untuk bekerja pada proyek penghijauan di Tanggul Barat pada 9 Februari 2012.
"Gereja sangat prihatin atas masalah yang dihadapi warga Nayaro. Sampai sekarang mereka tinggal di rumah-rumah kost, ada yang tinggal di befak-befak di pinggir kali. Mereka punya kampung, tapi sekarang Kampung Nayaro diam membisu karena tidak ada lagi warga yang berani tinggal di sana," tutur Pastor Amandus.
Menurut Pastor Amandus, Gereja Katolik merasa prihatin lantaran selama ini banyak pihak memilih diam atas derita yang dialami ratusan hingga ribuan jiwa warga Kampung Nayaro.
Lantaran kondisi itu, katanya, Gereja Katolik berharap agar situasi yang dihadapi warga Nayaro segera diakhiri.
"Saya akan bawa masalah ini ke Presiden Direktur PT Freeport. Saya mau ketemu Bupati Mimika. Saya juga mau ketemu semua komandan-komandan TNI dan Polri. Kalian semua dengar, saya mau bawa masalah ini kepada mereka," tutur Pastor Amandus dihadapan ratusan warga Kampung Nayaro saat pertemuan dengan Gereja Katedral Tiga Raja Timika, Rabu (18/9) petang.
Dalam pertemuan dengan berbagai pihak yang berkepentingan itu, Pastor Amandus akan menyampaikan bahwa saat ini ada sekelompok manusia asal Kampung Nayaro yang hidup terlantar dan lari meninggalkan kampung mereka karena sesuatu hal.
"Pertanyaannya mengapa semua orang diam atas masalah ini. Ada apa. Mengapa Freeport juga diam padahal mereka yang membangun pemukiman masyarakat di Nayaro. Saya minta masyarakat Nayaro bicara jujur atas kondisi yang kami alami dan rasakan selama tinggal di tanah pembuangan," kata Pastor Amandus.
Ia mengatakan, hasil pertemuan dengan warga Nayaro tersebut akan dilaporkan oleh Tim Pastoral Gereja Katedral Tiga Raja Timika kepada Uskup Timika, Mgr John Philip Saklil Pr.
Selanjutnya, Gereja Katolik akan menemui para pihak terkait seperti PT Freeport, Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Pusat di Jakarta dan para pimpinan TNI-Polri untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi warga Kampung Nayaro. (03)

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons