MANOKWARI - Cuaca
buruk tampaknya merata terjadi di Indonesia, termasuk juga di wilayah
Provinsi Papua Barat. BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika) memperkirakan hujan disertai angin
kecang serta gelombang
tinggi akan terjadi di wilayah Provinsi Papua Barat untuk beberapa hari
kedepan.![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEga02QDLLajNPkWVHEx4_FL809kjx9HkU8fii3fK5oFfb5p88m36jYZowUgrpbWuPt7D1XFSjqmxdxW16Q-eckYh3AG8GLZM4S2tDvsXFy6RMyKlW6Hd30Inq1GBQ95y8w8-Wq9aSWqHgMq/s1600/images.jpg)
"Ini perkiraan satu minggu depan, di perairan Papua Barat wilayah utara tinggi gelombang bisa mencapai 3,5 meter, bisa terjadi di Sorong dan Raja Ampat. Ya, secara umum, rata-rata tinggi gelombang pada 25 Januari mencapai 2,5-3,5 meter," jelasnya kepada wartawan di kantornya, Senin (20/1).
Dengan tinggi gelombang yang bisa
mencapai 2,5-3,5 meter,BMKG menghimbau para nelayan atau pengguna moda
transportasi laut untuk berhati-hati. "Ya,berhati-hati saja. Angin yang
kencang bisa menambah tinggi gelombang di lautan," ujarnya.
Hujan turun dengan intensitas ringan
hingga sedang yang masih terjadi hingga tiga hari kedepan. Seperti,
Senin (20/1) hujan sedang hingga lebat kembali mengguyur kota
Manokwari. Sejumlah ruas jalan tergenang serta tumpukan sampah memenuhi
sejumlah titik.
Menurut Eronika, hujan dan cuaca yang
terjadi di wilayah Provinsi Papua Barat turut dipengaruhi oleh faktor
lokal, dimana langit bagian atas masih basah sehingga memicu tumbuhnya
awan cumulus nimbus.
"Seperti yang terjadi kemarin (Mingggu)
sore, pada siang hari cuaca cukup panas mencapai 32 derajat celsius.
Dan dengan suhu panas ini terjadi penguapan cukup tinggi, sehingga
memunculkan hujan lebat disertai kilat dan petir," jelas Eronika lagi. (lm)
0 komentar:
Posting Komentar