JAKARTA - Komnas HAM
menyampaikan belasungkawa secara mendalam kepada keluarga korban atas
meninggalnya 18 warga Nabire, Papua, dalam kerusuhan saat menonton
pertandingan tinju Bupati Cup di Gedung Olahraga Kota Lama Nabire,
Papua, Minggu (14/7/2013), malam.
"Komnas HAM menyampaikan belasungkawa secara mendalam kepada keluarga
korban," kata Ketua Sub Komisi Pemantauan dan Penyelidikan Pelanggaran
HAM Komnas HAM, Natalius Pigai, dalam keterangannya, Selasa (16/7/2013).Komnas HAM memandang peristiwa ini tidak seharusnya terjadi jika panitia penyelenggara, Pengda Pertina, Pemerintah Daerah khususnya Kepala Daerah dapat menyelenggarakan even ini secara profesional.
"Dalam catatan Komnas HAM peristiwa ini merupakan tragedi kemanusiaan yang pertama kali terjadi di even oleh raga tinju di Indonesia yang merenggut jumlah nyawa manusia terbanyak," kata Natalius.
Karena itu, kata Natalius, Komnas HAM memutuskan untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan atas kasus ini.
"Kami juga mengharapkan agar semua elemen bangsa baik menteri pemuda dan olahraga, para Pengurus atau Asosiasi Olah Raga, Pemerintah Daerah, Pihak Kepolisian harus sungguh-sungguh untuk mengevaluasi untuk melakukan tindakan-tindakan preventif sehingga olahraga yang kita jadikan sebagai ajang hiburan rakyat tidak tercoreng dengan tragedi kemanusiaan," kata Natalius.
Diberitakan, pertandingan tinju di Gedung Olahraga Kota Lama Nabire, Papua, Minggu (14/7/2013), malam, berlangsung ricuh diduga diawali saling ejek para pendukung.
Sebanyak 18 orang meninggal dan puluhan lainnya terluka dilarikan ke rumah sakit setempat. Banyaknya korban karena sekitar 1.000-an penonton berebutan keluar gedung menghindari kericuhan sehingga banyak penonton terinjak-injak.(aco)