SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA/KOYA MEII

Minggu, 30 November 2014

Timika Tidak Ada Pengibaran Bintang Kejora Hanya Ibadah Bersama

TIMIKA_TNI-POLRI SWEEPING JELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN BANGSA PAPUA.


Pada pukul 07:52 Waktu Papua Barat di Gorong-gorong depan Gereja Kemah Injil Papua (GKIP) Kingmi Jemaat Antiokia Tni-Polri 500 orang dengan Peralatan lengkap sweeping masyarakat Orang Asli Papua (OSP) yang melewati mereka menakuti dan memeriksa barang Bawahan dan Motor ditahan lalu di periksa.
Dan pada pagi suku sekitar 00:04-05:30 waktu papua, terjadi pemenembakan beberapa titik diantaranya yakni di jalan Petrosi dan kwamki lama, TNi-Polri sengaja mengeluarkan bunyi tembakan supaya rakyat Papua takut dan trauma hal ini dilaporkan oleh pengurus KNPB sector kwamki lama.
Kemudian kemarin juga Tni-Polri menangkap sejumlah rakyat Sipil dan dua anggota KNPB di Jl. Cenderawasih bace disini

Sesuai dengan Seruan aksi yang dikeluarkan oleh badan pengurus KNPB-PRD wilayah Timika bawah Tanggal 1 Desember 2014 adalah hari besar bagi Orang Papua dan diseluruh Umat Kristen di Seluruh Dunia karena dalam tanggal 1 Desember 2014 ini Bangsa Papua akan melakukan 3 (tiga) kegiatan besar yaitu :
TIMIKA_1 Desember merupakan hari Proklamasi kemrdekanan bangsa Papua Barat namun di Wilayah Timika Tni-Polri tiba-tiba melakukan Sweeping Pagi-pagi titik dimanan Jalan masuk Kantor Konite Nasional Papua Barat dan Parlemen Rakyat (KNPB-PRD) Wilayah Timika.
Pertama, 1 Desember 2014; Ibadah untuk memperingati Hari lahirnya Embrio Negara West Papua pada 1 Desember 1961.
Kedua, 1 Desember 2014; Ibadah Gerbang Natal 2014; Ibadah Gerbang Natal ini adalah salah satu ibadah yang harus di rayakan oleh umat Kristen di seluruh dunia termasuk Indonesia dan lebih khusus Papua di Timika. Ibadah Gerbang Natal dilakukan untuk menyukuri karena umat Kristen akan masuk dalam bulan Suci karena melalui Ibadah Gerbang Natal kita akan menyukuri atasPenjelmaan Yesus Kristus di kandang yang terhina. DIA RAJA DIATAS SEGALA RAJA tapi DIA menjelma menjadi Manusia. DIA ALLAH tapi di menjadi anak kecil karena dosa kita umat manusia.
Ketiga, 1 Desember 2014; Ibadah syukuran dan mendukung Agenda SIMPOSIUM bagi Para Pemimpin Pejuang Papua Barat di Vanuatu.
CREW KNPB TIMIKA

Selasa, 25 November 2014

Danrem: TNI-Polri tindak tegas pengibaran Bintang Kejora

Biak  - Komandan Korem (Danrem) 173/PVB Brigjen TNI Chamim Besari menegaskan, aparat TNI-Polri akan menindak tegas pengibar bendera Bintang Kejora (BK) pada 1 Desember nanti, karena bertentangan dengan konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Langkah tegas aparat keamanan (TNI-Polri) berupa tembak ditempat jika menemukan ada warga yang mengibarkan bendera BK. Ini sesuai instruksi pimpinan," kata Brigjen Chamim, di sela-sela pembukaan pekan seni mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta (PTS), di Biak, Senin sore.

Ia mengatakan, untuk mengantisipasi berbagai aksi terkait 1 Desember 2014 yang diklaim pihak tertentu sebagai hari lahir Organisasi Papua Merdeka (OPM), aparat keamanan yang dikendalikan para Kapolres, gencar berpatroli dan langkah persuasif.

Kepada masyarakat di Biak dan sekitarnya, Brigjen Chamim mengimbau tetap beraktivitas serta menjaga kamtibmas di Biak yang sejauh ini aman dan kondusif, demi kelangsungan berbagai program pembangunan daerah.

"Warga Biak diminta tetap melaksanakan tugas rutin keseharian pada 1 Desember 2014, masyarakat jangan mudah terpancing dengan berbagai isu yang tidak bertanggung jawab yang dihembuskan oknum tertentu," ujarnya.

Menyinggung situasi kemanan di wilayah hukum Korem 173/PVB, Brigjen Chamim mengatakan, sejauh ini aman dan damai sesuai kenyataan.

"Saya harapkan situasi kamtibmas yang kondusif ini tetap dijaga secara bersama-sama dengan aparat berwenang, dengan mengedepankan kebersamaan dan kekompakan dalam kehidupan bermasyarakat," ujarnya.

Jumat, 29 Agustus 2014

Raungan Su-27/30MKI TNI AU bikin takjub warga Timika

Timika, Papua  - Warga Timika, Papua, terkagum-kagum sekaligus takjub menyaksikan atraksi dua pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30MKI Flankers dengan suara meraung-raung saat bermanuver di atas langit kota itu, Kamis.

Dibandingkan pesawat tempur lain TNI AU, raungan mesin Su-27/30MKI Flankersmemang jauh lebih menggetarkan dan "dalam". Kedua mesinnya sangat bertenaga dengan ukuran yang jauh lebih besar, bahkan ketimbang mesin F-16Fighting Falcon sekalipun.

"Ini ada apa, koq ada pesawat tempur terbang di Timika. Selama ini saya belum pernah menyaksikan atraksi pesawat tempur seperti ini di Timika," kata Marsianus, salah seorang warga yang bermukim di kawasan Koperapoka, Timika.

Perwira Kosekhanudnas IV Biak, Letnan Kolonel Elektronika Lilik Irianto, di Timika, Kamis, mengatakan, atraksi dua pesawat tempur Su-27 Flankers dari Skuadron Udara 11 TNI AU itu bagian dari simulasi latihan Komando Pertahanan Udara Nasional Sektor IV yang berpusat di Biak.

Dalam latihan itu, disimulasikan ada pesawat terbang musuh (pesawat C-130Hercules) tertangkap Satuan Radar 243 Timika memasuki wilayah udara Indonesia di sekitar Timika untuk menyerang area obyek vital nasional, PT Freeport Indonesia.

Saat pesawat musuh tersebut sudah teridentifikasi maka dalam jarak sekitar lima kilometer pasukan Detasemen Pertahanan Udara Komando Pasukan Khas TNI AU mencegat dengan menembakkan rudal QW.

Namun pesawat musuh tersebut mampu meloloskan diri dan selanjutnya menembaki sejumlah objek vital di area PT Freeport.

Menyikapi itu, Kohanudnas memerintahkan dua pesawat tempur Flankers yang ada di Biak yaitu Sukhoi-27 dan Su-30MKI untuk mengusir pesawat terbang musuh itu.

Dalam latihan tersebut juga dilibatkan satuan-satuan terkait lainnya dan komponen cadangan, di antaranya Kodim 1710/Mimika untuk mengvakuasi warga, polisi, Pemadam Kebakaran, pihak pengelola Bandara Timika, petugas medis dari RSUD, dan lainnya.

Menurut Irianto, selama latihan simulasi, Su-27 dan Su-30MKI itu melakukan tujuh kali running atau manuver. Padahal sesuai rencana semula, Flankers itu hanya dua kali manuver di atas langit Kota Timika.

"Ini suatu kebijaksanaan untuk masyarakat Timika. TNI AU melakukan itu untuk memberikan 'hiburan' kepada warga Timika mengingat selama 10 tahun berdirinya Kosekhanudnas IV ini baru pertama kali pesawat tempur terbang ke Timika," ujar dia.

Usai melakukan latihan simulasi, kedua Flankers itu langsung kembali ke Pangkalan Utama TNI AU Biak.

Sebelum melakukan latihan di Timika, Kosekhanudnas IV juga menggelar latihan serupa di Jayapura. 

Persipura ditahan imbang Mitra Kukar 1-1

Jayapura - Tuan rumah Pesipura Jayapura ditahan imbang 1-1 oleh tamunya Mitra Kukar dalam lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Jumat sore.

Dalam laga 45 menit babak pertama, Persipura Jayapura membuka keunggulan lewat kaki Imanuel Wanggai melalui titk putih di menit ke 30.

Hadiah penalti yang didapatkan Mutiara Hitam, diberikan wasit Jerry setelah salah satu pemain belakang Mitra Kukar terlihat menahan bola ketika Ian Louis Kabes mengumpan bola kearah Boaz TE Salossa yang bergerak masuk ke kotak terlarang.

Imanuel Wanggai yang menjadi algojo tendangan penalti berhasil memperdayai kiper Dian Agus Prasetyo yang bergerak ke kanan, sementara bola menghujam keras ke kiri gawang. Persipura unggul 1-0.

Namun sebelum gol tim tuan rumah, Mitra Kukar mendapat peluang emas dimenit 26 hasil tendangan keras Erick Lewis tapi masih bisa ditepis kiper Yoo. 

Bola yang digagal sempurna itu, coba dimanfaatkan oleh Herman Zumafo tetapi masih bisa dihadang dan ditangkap oleh Yoo menggunakan kakinya.

Naga Mekes, julukan Mitra Kukar mencoba keluar dari tekanan tuan rumah dengan harapan bisa membalas gol pinalti tersebut.

Alhasil, pergerakan Herman Zumafo striker Mitra Kukar, diluar kotak penalti Persipura yang sedang menggiring vola dihadang oleh Dominggus Fakdawer, sehingga terjatuh.

Wasit Jerry langsung memberikan hadiah tendangan bebas, kira-kira tiga meter dari garis kotak terlarang yang berhadapan langsung dengan gawang Persipura yang dikawal kiper Yoo Jae Hoon.

Erick Week Lewis yang menjadi penendang berhasil menggetarkan gawang Mutiara Hitam dengan tendangan keras lurus mendatar.

Sementara kiper Yoo asal Korea Selatan tidak bergerak, hanya terpaku melihat bola tendangan mantan pemain Persiwa Wamena itu menembus pagar hidup yang dibuat rekan-rekannya. Kedudukan pun sama 1-1.

Setelah gol penyama kedudukan tersebut dimenit ke 36, kedua tim sama-sama menyuguhkan permainan menyerang namun hingga pertambahan satu menit di babak pertama, kedua tim tidak lagi menambah gol.

Memasuki babak kedua, Bima Sakti, pemain tengah Mitra Kukar mencoba melepaskan tendangan jarak jauh tetapi masih melebar dari gawang Yoo.

Sementara tim Persipura menarik Ian Louis Kabes dengan memasukan Gerald Pangkali dimenit ke 53. 

Rupanya pelatih Jacksen F Tiago mencoba menyegarkan lini tengahnya dan terbukti kurang lebih 30 - 35 menit akhir, anak-anak asuhnya berhasil mengepung tim tamu.

Berbagai serangan dilancarkan mulai dari tengah, samping kiri dan kanan diperagakan oleh tim kebanggaan warga Kota Jayapura dan Papua itu.

Lewat kaki kapten tim Boaz mencoba melepaskan tendangan kearang gawang lawan, namun kiper Dian bisa menangkap bola tersebut. 

Begitupun tendangan keras dari Robertino Pugliara yang baru saja mencetak Hatrick ke gawang Kuwait SC di laga Piala AFC dua hari lalu, masih sedikit meninggi di atas gawang tim lawan.

Di menit 62, Ferdinando Pahabol yang menyisir dari kanan pertahan lawan mendapat bola dari Robertino, tetapi pemain bertubuh mungil itu yang tinggal berhadapan langsung dengan kiper Mitra Kukar tidak berhasil mencepoloskan bola tersebut kedalam gawang.

Bola hasil tendangan mantan pemain Persidafon Dafonsoro itu hanya melebar disebelah kawan gawang anak asuh Stefan Hansson.

Dari menit 60 - 70, tuan rumah mendapatkan sejumlah peluang dari kaki Boaz yang terhitung dua kali, satunya aman dalam pelukan kiper Dian dan satunya lagi meninggi diatas mistar gawang.

Begitu juga peluang dari kaki Robertino, Lim Jun Sik, dan Nelson Alom yang masuk menggantikan Imanuel Wanggai dimenit ke 75.

Sementara tim tamu yang hanya menyisakan Herman Zumafo dilini depan terlihat kesulitan untuk melewati dua center back Persipura Yohanis Tjoe dan Dominggus Fakdawer.

Terhitung hanya beberapa peluang yang didapatkan tim asal Tenggarong itu, seperti tendangan bebas Zulham Zamrun dimenit ke 86 yang masih ditangkpa kiper Yoo.

Pada menit 90 plus, Dominggus Fakdawer menanduk Jajang M yang masuk menggantikan Erick Weel Lewis.

Insiden ini belum jelas pemicunya karena apa, tetapi wasit Jerry yang memimpin pertandingan bersikap tegas dengan memberikan kartu merah kepada mantan pemain Pelita Jaya Purwakarta itu.

Usai pertandingan pelatih Mitra Kukar Stefan Hansson mengaku tidak percaya timnya dua kali mendapat hukuman tendangan pinalti selama tur di Papua, pertama saat dikalah Perseru Serui pekan ini dengan skor 0-1 dan kedua saat menahan imbang tuan rumah Persipura.

"Dua pinalti yang kami dapat selama tur di Papua. Tetapi saya gembira anak-anak bisa bawa pulang poin dari Persipura," katanya.

Mengenai jalannnya pertandingan yang cukup keras sehingga ada insiden penandukkan dari pemain tuan rumah terhadap Jajang Mulyana, pelatih asing tersebut mengatakan jika itu merupakan kelebihan reaksi pemain didalam lapangan.

"Saya kira insiden tanduk itu karena reaksi yang berlebihan. Secara umum hasil akhirnya cukup adil bagi kami," katanya dengan tersenyum.

Sementara pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago mengatakan laga hari ini merupakan klimaks dari pencapaian timnya pada laga sebelumnya.

"Ini merupakan puncak permainan anak-anak jika dibandingkan dengan laga AFC dua hari lalu. Dan ini juga paceklik, tapi saya kira wajar ini sebuah siklus pertandingan dari anak-anak. Saya kira anak-anak sudah bermain bagus," katanya.

Jacksen sampaikan jika hasil pertandingan tadi membuat timnya masih dibawah Persebaya Surabaya meski poinnya sama, dikarenakan selisih gol.

"Kami akan fokus ke dua laga berikut. Besok pagi kami sudah berangkat ke Jakarta," katanya.

Susunan pemain:
Persipura: 1. Yoo Jae Hoon (kiper), 31.Dominggus Fakdawer, 44. Yohanis Tjoe, 4. Roni Beroperay, 21. Yustinus Pae, 11. Imanuel Wanggai/Nelson Alom, 8. Lim Jun Sik, 13. Ian Louis Kabes/Gerald Pangkali, 10. Robertino Pugliara, 17. Yohanis Ferdinando Pahabaol/Titus Bonai, 86. Boaz TE Salossa (kapten)
Pelatih: Jacksen F. Tiago

Mitra Kukar: 33. Dian Agus Prasetyo (kiper), 3. Zulkifli Syukur (kapten), 44. Reinaldo L. Labo, 27. Dedy Guzmawan/Abdul Kamal, 24. Diego Micheils, 7. Zulham Zamrun, 11. Bima Sakti, 50. Erick Week Lewis/Jajang Mulyana, 5. Hendra Ridwan, 18. Anindito, 29. Herman Zumafo
Pelatih: Stefan Hansson

Rabu, 27 Agustus 2014

Pembunuhan kepala suku Dani Korea Waker akibat cinta segitiga

TIMIKA PAPUA. Pembunuhan Korea Waker, salah satu kepala suku Dani di Timika yang ditemukan tewas Senin (11/8) di pinggir Sungai Lokpon SP 6 Timika, dipastikan akibat cinta segitiga.

Diberitakan Antara, Kamis (21/8), Korban diketahui dibunuh setelah sebelumnya diajak minum miras oleh wanita idaman lain (wil) yakni KW didampingi RM yang merupakan orang kepercayaan Korea Waker sekaligus pacar VH. Saat minum minuman keras itulah korban dipukul hingga tewas dan jasadnya dibuang di kawasan yang berada di luar Kota Timika.

VH sendiri masih berstatus pelajar di salah satu sekolah di Timika dan mengaku sudah berhubungan dengan korban cukup lama sehingga korban seringkali memberikan berbagai materi yang diminta VH.

Namun saat diminta untuk menjadi istri kelima, VH yang juga menjadi salah satu tersangka menolak dengan berbagai alasan. Akan tetapi, korban juga sudah mulai curiga bila kedua tersangka yakni VH dan RM saling berhubungan di belakangnya.

Waka Polda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw kepada Antara di Sorong, Kamis, mengakui pembunuhan terhadap Korea Waker diduga karena cinta segitiga yang melibatkan orang kepercayaannya yakni RM.

Namun untuk memastikan sejauhmana keterlibatan kedua tersangka atau ada tersangka lainnya selain mereka kasus tersebut hingga saat ini masih terus diselidiki, kata mantan Kapolres Mimika era 2003.

Pasca ditemukannya jasad Korea Waker, terjadi aksi balas dendam hingga menewaskan delapan warga.

Brigjen Pol Waterpauw ketika ditanya tentang situasi kamtibmas di Timika, mengaku sudah relatif terkendali namun aparat keamanan tetap berjaga-jaga guna mengantisipasi terjadinya aksi balas dendam.

"Aparat keamanan masih berjaga-jaga di sejumlah kawasan yang dianggap rawan," jelas Brigjen Pol Waterpauw.

Selasa, 13 Mei 2014

Dukung Nowela, Pemprov Papua sediakan voucher pulsa

Jayapura  - Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, untuk mendukung Nowela yang masuk dua besar Indonesia Idol, pemprov akan menyediakan dan membagi voucher pulsa telepon kepada masyarakat.

"Kami akan menyediakan voucher sehingga masyarakat dapat mendukung dengan cara mengirim pesan singkat (sms) sebanyak-banyaknya," kata Gubernur Enembe menjawab pertanyaan Antara, seusai menerima Nowela di Jayapura.

Nowela Mikhelia Elizabeth dan Husein Alatas melaju ke grand final Indonesian Idol 2014 yang diadakan oleh salah satu stasiun televisi setiap hari Jumat. Untuk tetap dapat bertahan dan menjadi juara, kontestan harus mendapat dukungan dari masyarakat melalui pesan singkat atau SMS.

Gubernur mengatakan dukungan dari seluruh masyarakat Papua saat ini sangat dibutuhkan khususnya melalui SMS sehingga pemprov akan membantu dengan menyediakan voucher gratis.

"Mudah-mudahan dengan dukungan penuh seluruh masyarakat maka Nowela keluar sebagai juara pertama Indonesia Idol 2014," harap Gubernur Enembe.

Sebelumnya seusai memimpin apel yang dihadiri para kepala dinas dan PNS dilingkungan Pemprov Papua, Gubernur Papua Lukas Enembe, memberikan plakat berlogo pemprov Papua kepada Nowela.

Seusai menerima plakad, Nowela didaulat menyanyikan satu lagu dihadapan PNS yang memenuhi lapangan upacara.

<iframe width="640" height="360" src="//www.youtube.com/embed/dsDaSbVl58I?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>

Rabu, 26 Februari 2014

Persipura Kandaskan Churchill Brothers 2-0

Jayapura - Persipura Jayapura membuka Piala AFC dengan positif. 'Mutiara Hitam' sukses mengalahkan Churcill Brothers (India) 2-0 pada laga pernyisihan Grup E di Stadion Mandala Jayapura, Selasa (25/2/2014).

Gol-gol kemenangan Persipura semuanya tercipta di babak keda yang oleh sang kapten Boaz Solossa dan Feri Pahabol. Di pertandingan berikutnya, Persipura akan berjumpa tim Singapura Home United pada 11 Maret mendatang.

Dihadapan sekitar 9.000 penonton, Boaz dkk. mampu mematahkan impian Churchill Brothers untuk memperoleh point pada pertandingan pertama ini.

Dari sejak babak pertama kedua kesebelasan saling mencari kelemahan lawan, sehingga bermain sangat hati-hati. Churchill Brothers lebih banyak menguasai bola, bahkan ada empat peluang namun sayangnya tidak bisa dikonversi menjadi gol karena ketangkasan kiper Persipura Yoo Jjoe Hun.

Sementara Persipura hanya mampu membawa bola hingga setengah lapangan, karena Boas dijaga ketat sama pemain belakang Churchill Brothers. Pada menit 36 pelatih Persipura Jacksen Tiago memasukkan Ferry Pahabol menggantikan Ian Kabes.

Duet kedua staiker ini mampu dua kali mengancam gawang Churchill Brothers yang dijaga Arindam, meski belum membuahkan gol. Babak pertama pun berakhir dengan skor 0-0.

Masuk babak kedua, Persipura langsung melakukan tekanan. Hanya di menit ke-48 Boaz berhasil mengetarkan gawang Churchill Brothers. Kiriman umpan Ferri Pahabol, Boaz mengecoh kiper Churchill Brothers untuk mengubah kedudukan menjadi 1- 0.Keunggulan itu membuat Persipura semakin percaya diri dan beberapa kali merepotkan barisan pertahanan tim tamu. Meski begitu peluang demi peluang pun diciptakan, tetapi baru menit ke-62 peluang itu bisa terlahir gol tambahan.

Ferri Pahabol berhasil memaksimalkan umpan dari Roni Ersar untuk membobol gawang Churchil Brothers. Persipura 2, Churcill 0.

Di sisa waktu pertandingan, tidak ada gol tambahan yang tercipta lagi. Persipura berhak membawa pulang tiga poin dengan kemenangan 2-0.


Susunan Pemain:
PERSIPURA: Yoo Jae Hoo, Roni Ersar, Dominggus Fakdawer, Bio Baulin, Im Jun-sik, Imanuel Wanggai (Izac Wanggai 88), Ian Kabes (Ferri Pahabol 37), Gerald Pangkali, Tinus Pae, Foday Boakai Eddie (Lukas Mandowen 70), Boaz Solossa

CHURCILL BROTHERS: Arindam Battacharja, Sanjay Balmuchu, Yumnam Mangang, Satish Singh, Zeleny Carl, Abdelhamid Shabana (Asley Fernandes 79), Thangjam Singh, Lenny Rodrigues, Balwant Singh, Anthony Wolfe, Bineesh Balan (Richard Costa 69)

4 Hari setelah longsor, sekolah di Jayapura masih diliburkan

Jayapura. Sejumlah sekolah masih meliburkan siswanya pasca-longsor yang terjadi di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (22/2) lalu. Sebab, lingkungan sekolah masih dipenuhi dengan sisa material lumpur dan banjir. 

Sehingga saat ini pihak sekolah masih terus melakukan pembersihan, meskipun terkendala dengan adanya air bersih. Salah satu orang tua siswa SMK Yapis Dok V, Yohana Tulehu mengatakan hingga saat ini pihak sekolah belum memberikan pengumuman apa-apa mengenai kegiatan belajar mengajar di sekolah.

"Yang jelas anak-anak bilang sekolah masih diliburkan dan tidak tahu kapan masuk kembali," tandasnya kepada Antara di Jayapura, Rabu (26/2).

Pihaknya tinggal menunggu kapan pihak sekolah akan mengumumkan untuk masuk sekolah kembali. "Mau dipaksa juga tidak bisa karena kondisi sekolah masih dipenuhi lumpur sisa banjir," ujarnya.

Ia menambahkan saat ini Pemerintah Kota Jayapura masih melakukan pembersihan di jalan-jalan umum serta melakukan pendistribusian air bersih dengan menggunakan tangki air.

"Tetapi karena wilayah yang luas, air bersih yang disalurkan pemerintah selalu tidak mencukupi," urainya.

Saat ini sebanyak tujuh sekolah yang masih meliburkan siswanya karena pihak sekolah masih melakukan pembersihan lumpur sisa banjir bandang lalu. Ketujuh sekolah tersebut di antaranya TK, SD, SMP, SMA, SMK Yapis Dok V yang terletak di Jalan Trikora, SMP Kristus Raja Dok V dan SD Inpres APO.

Sebelumnya, hujan deras pada Sabtu (22/2) malam hari telah menyebabkan banjir dan disusul oleh longsor pada pukul 19.00 WIT di Kota Jayapura, Papua. Longsor terjadi di beberapa lokasi yaitu Distrik Jayapura Utara, Distrik Jayapura Selatan dan beberapa lokasi lainnya. 

Saat ini sudah 8 orang ditemukan tewas tertimbun longsor akibat banjir, di mana satu korban lagi saat ini masih dilakukan pencarian.

Minggu, 23 Februari 2014

Curi Kabel Freeport, Tiga Polisi Ditangkap

Timika- Mencuri kabel di areal perusahaan pertambangan Freeport di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, tiga anggota polisi, di antaranya Brigadir Jhon Karases, Bripka Gunawan, dan Bripda Yam Saul Talibaba ditangkap dan ditahan di Rumah Tahanan Polres Mimika pada Jumat, 21 Februari 2014 lalu.
Menurut Kapolda Papua, Irjen Polisi Tito Karnavian mengatakan, ketiga anggotanya ini diduga melakukan pencurian di sekitar Bandara Moses Kilangin, Timika. "Ketiganya telah kami tahan dan saat ini dalam pemeriksaan dan penyidikan," katanya ke wartawan di Kota Jayapura, Ahad, 23 Februari 2014.
Tito juga mengatakan, info yang dia dapat ketiga anggota polisi itu diduga telah mencuri kabel milik Freeport. "Ini motifnya ekonomi. Mungkin mereka merasa intensif yang diberikan kurang, sehingga melakukan itu. Kami akan tetap proses ketiganya sesuai hukum berlaku," katanya.
Dari data yang didapat, tiga anggota polisi dari Polres Mimika dan Polres Sorong ini ditugaskan sebagai pengamanan di dalam areal Freeport. Ketiganya ditangkap pada Jumat, 21 Februari 2014, tepatnya sekitar pukul 21.30 WIT. Mereka diduga melakukan penggalian pipa bekas tambang Freeport di sekitar bandara.
Awalnya, pada Jumat 21 Februari 2014, seorang petugas jaga Bandara Moses Kilangin, mencurigai sebuah mobil merek Avanza yang ada di bandara. Sekitar pukul 19.30 WIT, petugas itu mendatangi mobil dan lokasi kejadian. Di dalam mobil didapati tujuh orang penumpangnya. Saat hendak ditangkap, empat orang melarikan diri, tiga orang yang berhasil ditangkap.

Jumat, 21 Februari 2014

Kejaksaan Siap Eksekusi 43 Anggota DPRD Papua Barat

 JAKARTA - Kejaksaan siap melakukan eksekusi terhadap 43 Anggota DPRD Papua Barat setelah sebelumnya diputus bersalah Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jayapura bersama mantan Sekretaris Daerah Papua Barat Marthen Luther Rumadas dan Direktur PT Papua Doberai Mandiri Mamad Suhadi melakukan tindak pidana korupsi.
Tetapi eksekusi akan dilakukan kejaksaan bila putusan tersebut sudah mendapat kekuatan hukum tetap.
Jaksa Agung Basrief Arief mengatakan bahwa pihaknya belum bisa melakukan eksekusi saat ini karena baru diputus di pengadilan negeri.
"Nah itu masih punya hak upaya hukum , nah itu yang belum kita dapatkan laporan apakah mereka akan banding atau tidak," kata Basrief di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Jumat (14/2/2014).
Pernyataan tersebut pun dipertegas Wakil Jaksa Agung Andhi Nirwanto. Keputusan tersebut baru di pengadilan tingkat pertama. Kepada jaksa maupun terdakwa mempuyai waktu tujuh hari untuk berfikir apakah akan melakukan banding atau menerima putusan. "Kalau sama-sama menerima, itu baru namanya mempunyai kekuatan hukum tetap, kalau sudah mempuayi kekuatan hukum tetap eksekusi harus dilaksanakan," ungkapnya.
Begitu juga denga Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAMPidsus) Widyo Pramono, 43 anggota DPRD Papua Barat sudah terbukti bersalah di pengadilan tingkat pertama. "Kalau tidak melakukan upaya hukum, saya masukan semuanya (ke penjara), kalau perkara sudah inkrah itu harus masuk semuanya tidak ada jalan lain," ucapnya.
Ketua DPRD Papua Barat Yosef Yohan Auri, Wakil Ketua I DPRD Papua Barat Robert M Nauw, Wakil Ketua II DPRD Papua Barat Jimmy Itjie, Mantan Sekretaris Daerah Papua Barat Marthen Luther Rumadas, Direktur PT Papua Doberai Mandiri Mamad Suhadi bersama 40 anggota DPRD Papua Barat lainnya dinyatakan bersalah melakukan korupsi terhadap dana APBD tahun 2010-2011 secara bersama-sama.
Keputusan majelis hakim tindak pidana korupsi Senin (10/2/2014) para terdakwa divonis dengan hukuman bermacam-macam. Ketua DPRD Papua Barat Yosef Yohan Auri, Wakil Ketua I DPRD Papua Barat Robert M Nauw, dan mantan Sekretaris Daerah Papua Barat Marthen Luther Rumadas divonis dengan penjara 15 bulan dan denda Rp 50 juta.
Sementara Wakil Ketua II DPRD Papua Barat Jimmy Itjie dan Direktur PT Papua Doberai Mandiri Mamad Suhadi bersama 40 anggota DPRD Papua Barat lainnya divonis 12 bulan dan denda Rp 50 juta.

Persipura main di bawah standar

Jayapura- Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago menilai timnya bermain di bahwa standar meski menang 1-0 atas tamunya Persiba Balikpapan di stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Kamis.

"Kita memang menang tapi bermain jauh di bawah standar," kata Jacksen.

Ia mengaku hal itu baru pertama kali dialaminya selama enam musim melatih Mutiara Hitam, apa lagi banyak salah pasing di antara sesama pemain, baik itu dari Gerard Pangkali, Daniel Tata dan pemain lainnya.

"Kesalahan mendasar seperti pasing bola di babak kedua masih terlihat seperti Gerard dan Daneil Tata," katanya.

Namun, Jacksen mengemukakan kemenangan timnya yang dianggap kontroversi oleh tim lawan karena terbantu penalti oleh Ian Louis Kabes di menit akhir pertambahan waktu babak kedua bukan karena Persipura menyogok wasitl lapangan.

"Saya jaminannya jika Persipura lakukan hal yang tidak fair, menyogok wasit. Memang kemenangan ini terasa pahit bagi tim lawan, tapi kami juga sebagai tim pernah alami itu dipertandingan sebelum-sebelumnya," katanya.

Ia berjanji jika akan melihat ulang hasil pertandingan antara timnya menjamu Persiba Balikpapan, apakah benar jika pinalti itu sah atau bukan. "Saya minta maaf jika hasil keputusan wasit menguntungkan kami. Tapi saya juga minta maaf jika wasit memberikan keputusan itu benar dan saya akan lihat rekaman pertandingan itu," katanya.

Jacksen juga meminta maaf kepada pelatih Persiba Balikpapan Jaya Hartono jika permainan anak asuhnya kurang tampil menarik, apa lagi ada sejumlah insiden yang tak pantas terjadi.

"Saya mohon maaf kepada Jaya Hartono, jika ada yang salah. Memang permainan kami jauh dari harapan. Tapi hal ini akan saya evaluasi untuk perbaikan kedepannya," katanya.

Secara terpisah pelatih Persiba Balikpapan Jaya Hartono mengaku tak menyangka ada pemain Persipura yang melakukan pemukulan kepada pemainnya.

"Ini seharusnya tak perlu terjadi. Sejak dulu kita semua tahu, saya juga tahu bahwa mengalahkan Persipura dikandangnya amatlah sulit. Saya selama menjadi pelatih atau pemain hanya sekali menang di Mandala, sisanya lewat," katanya.

Jaya Hartono menambahkan bahwa Persipura adalah tim yang besar dan memiliki pemain-pemain yang berkualitas di semua lini. Jadi, sudah sepantasnya saat menjamu lawannya bisa menunjukkan kelasnya.

Diberitakan sebelumnya, mantan pelatih Persiram Raja Ampat itu menyesalkan sejumlah keputusan wasit yang dianggap tidak adil, mulai dari pemukulan anak asuhnya di lapangan hingga penalti Ian Kabes yang membuat timnya kalah 0-1.

Sabtu, 15 Februari 2014

Jacksen berharap Persipura ulangi sukses

Jayapura- Pelatih Persipura Jayapura, Papua, Jacksen F Tiago berharap anak asuhnya itu mengulangi sukses musim lalu dengan menampilkan permainan terbaik mereka. 

"Harapan saya di musim ini adalah kami ingin bermain setangguh seperti musim-musim sebelumnya. Tetapi kami bersyukur dalam laga semalam anak-anak bermain sesuai instruksi sehingga bisa raih poin," kata Jacksen via telepon seluler dari Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu.

Pada laga tandang melawan tuan rumah Putra Samarinda di stadion Segiri, Jumat (14/2) malam, Ian Louis Kabes dan kawan-kawan terlebih dulu unggul atas anak asuh Mundari Karya di menit ke-15 babak pertama namun bisa dibalas tuan rumah diakhir babak pertama lewat hadiah penalti.

Kedua tim terlihat secara bergantian saling jual beli serangan dalam tempo yang sedang. Persipura sendiri tanpa diperkuat oleh Boas Salossa yang masih tahap pemulihan cedera, Imanuel Wanggai yang juga cedera dan Titus Bonai yang sedang berduka. Sementara tim tuan rumah, sektor pertahanan tidak diperkuat M. Robby yang sedang sakit.

Di babak kedua, baik Persipura dan Putra Samarinda bermain terbuka dan saling serang, hingga gol bagi tuan rumah tercipta lewat kaki Sutan Samma dan diimbangi Persipura lewat gol pemain bertahan Bio Paullin Pierre memanfaatkan sepak pojok di 10 waktu normal. Kedudukan akhir pun imbang 2-2.

"Hasil ini patut disyukuri, anak-anak bermain cukup intens. Mendapatkan dua poin di Kalimantan cukup berat dan poin satu dari lawan Pusam sudah bagus," kata pelatih Jacksen yang mengawali karir sebagai striker di liga Indonesia pada musim 1994/1995 bersama klub Petro Kimia.

Ia mengatakan permainan semalam, anak asuhnya mengeluarkan tenaga yang didua kali lebih banyak mengingat waktu istirahat yang tidak sama dengan tuan rumah setelah menahan imbang Mitra Kukar 0-0 beberapa hari lalu di stadion Aji Imbut Tenggarong. "Anak-anak sudah menunjukkan kerja kerasnya. Hasil yang dicapai kemarin, itulah yang terbaik," katanya.

"Dan saya berharap kami bisa bermain seperti musim lalu. Semoga hal itu segera terwujud karena target saya dan tim bisa masuk empat besar untuk lolos kebabak selanjutnya," tambahnya.

Persipura Jayapura sudah mengantongi enam poin dari empat laga yang telah dijalani dengan sekali menang, tiga seri dan belum tersentuh kekalahan. Sementara Putra Samarinda baru mengantongi poin lima dari sekali menang, dua kali seri dan sekali kalah.(*)

Polda Papua Selamatkan Uang Negara Rp2,2 Miliar

Jayapura- Kepolisian Daerah Papua berhasil menyelamatkan uang negara senilai Rp2.218.528.000 dari kasus dugaan korupsi pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Sorong periode 2012-2017 dengan menetapkan dua tersangka dalam perkara tersebut. 
"Dalam kasus ini polisi telah menyelamatkan uang negara sebanyak Rp2.218.528.000 dan dana tersebut sudah dikembalikan ke kas daerah. Sekaligus menetapkan dua orang tersangka berinisial MI dan MM," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo di Jayapura, Kamis. 
Ia menjelaskan kasus itu terungkap berdasarkan laporan masyarakat dan kemudian dikembangkan oleh pihaknya dengan penyidikan dan penyelidikan dimulai sejak 10 April 2013. 
Beberapa hal yang telah dilakukan oleh polisi, yakni melakukan pemeriksaan terhadap pihak terkait. 
"Seperti mantan Wali Kota Sorong, Kepala Bank Papua Sorong dan stafnya, Pelaksana Tugas Sekda Koya Sorong, satu tim rasionalisasi Kota Sorong, bendahara keuangan dan dua stafnya, Pelaksana Tugas BPKAD Kota Sorong sekaligus ketua panitianya dan tiga staf BPKAD Sorong," katanya. 
Selain itu, katanya, juga dilakukan pemeriksaan kepada Sekwan DPRD Kota Sorong dan dua stafnya, wakil bendahara pengeluaran Kota Sorong yang saat itu menjabat wakil bendahara pelantikan, sopir bendahara pengeluaran. 
Selain itu, pemeriksaan terhadap 30 anggota DPRD Kota Sorong dan 11 koodinator seksi panitia pelantikan. 
"Polisi juga meminta bantuan pemeriksaan dari ahli BPKP dan saksi ahli dari berbagai fakultas ternama di Indonesia, yaitu ahli manajemen keuangan daerah, administrasi negara, dan hukum pidana," katanya. 
Terkait dengan kasus itu, katanya, juga sudah dilakukan gelar perkara oleh penyidik Reskrimsus Polda Papua sehingga menetapkan MI sebagai tersangka, tertanggal 29 Juli 2013. 
"Perkara ini sudah P21 dan sudah dikirim ke Kejati Papua Desember 2013 lalu dengan tersangka MI. Kemudian telah lakukan penyidikan gelar perkara dan menetapkan MM sebagai tersangka terkait yang turut menikmati dana pelantikan. Dimana ada dana sebesar Rp400 juta lebih diambil untuk keperluan pribadi," katanya. 
Namun, katanya, dua tersangka tidak dilakukan pencekalan atau pun penahanan. 
"Kami menilai ada iktikad baik dari para tersangka dengan mengembalikan uang negara, mereka sementara menjadi tahanan rumah sambil menunggu proses selanjutnya," katanya.(rr)

KPU Mimika akan Rombak Total Perangkat Pemilu


Timika - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mimika akan merombak total perangkat penyelenggara pemilu, mulai dari Panitia Pemilihan Distrik (PPD), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). 
Ketua KPU Mimika Yohanes Kemong di Timika, Senin mengatakan saat melantik dan mengambil sumpah lima komisioner KPU Mimika yang baru di Jayapura, dua pekan lalu, KPU Papua memerintahkan KPU Mimika untuk segera membentuk, merevisi dan melantik perangkat penyelenggara pemilu di tingkat bawah. 
"Itu akan kami lakukan dalam waktu dekat. KPU Papua sudah mengeluarkan perintah kepada KPU Mimika untuk melakukan hal itu," katanya. 
Ia mengatakan, sesuai aturan, penyelenggara pemilu di tingkat bawah, mulai dari PPD di tingkat distrik atau kecamatan, PPS di tingkat kampung/kelurahan dan KPPS di tingkat TPS harus diangkat dan diberhentikan dalam jangka waktu tertentu. 
Yang terjadi di Mimika selama ini, katanya, perangkat penyelenggara pemilu mulai dari PPD hingga KPPS nyaris tidak pernah diganti. Beberapa di antara mereka bahkan sudah bertugas lebih dari 10 tahun. 
"Ini aneh, koq ada petugas PPD, PPS dan KPPS sudah lebih dari 10 tahun jadi penyelenggara pemilu. Memangnya tidak ada orang lain lagi yang mampu. Anehnya lagi, PPD diangkat oleh kepala distrik (camat). Pengangkatan PPD merupakan kewenangan KPU. Mereka harus diseleksi," tutur Yohanes yang baru lebih dari seminggu menjabat Ketua KPU Mimika. 
Yohanes juga menanggapi positif permintaan warga Mimika untuk meneliti ulang Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk kepentingan penyelenggaraan Pilkada putaran kedua pada 25 Februari 2014, Pemilu Legislatif 9 April dan Pilpres. 
DPT yang digunakan untuk Pemilu Legislatif dan Pilpres di Mimika mengacu pada DPT Pilkada 10 Oktober 2013 sebanyak 223 ribu pemilih. Padahal DPT Pilkada tersebut dipermasalahkan sejumlah pihak karena diduga terjadi penggelembungan pemilih dalam waktu hanya delapan bulan. 
Saat Pilgub Papua pada 29 Januari 2013, DPT di Mimika hanya 172 ribu. Namun dalam kurun waktu delapan bulan setelah itu, DPT di Mimika membengkak sebanyak 47 ribu jiwa. 
"Kami akan lihat kembali DPT itu. Kalau perangkat penyelenggara Pemilu mulai dari PPD hingga KPPS sudah terbentuk maka kita akan menugaskan mereka untuk melakukan verifikasi kembali DPT. Yang jelas pemutakhiran kembali data pemilih tidak mengganggu jadwal dan tahapan Pemilu Legislatif," tutur Yohanes.(rr)

Terhentinya layanan Merpati tak berdampak bagi Papua

Jayapura- Terhentinya pelayanan penerbangan Merpati termasuk ke Papua tidak membawa dampak pada penerbangan perintis di daerah itu.

Kabid Perhubungan Udara pada Dinas Perhubungan Papua N Itlay mengatakan, sampai sejauh ini terhentinya layanan penerbangan Merpati dampaknya belum terasa, mungkin karena penerbangan perintis di Papua tidak lagi dimonopoli Merpati.

"Saat ini sebagian besar rute perintis dilayani operator lainnya, Susi Air dan Trigana," kata Itlay seraya menambahkan, khusus untuk Merpati lebih banyak melayani rute dari Merauke.

Dia mengatakan, sekarang ada lima kota di Papua yang menjadi basis bagi penerbangan perintis yakni Jayapura, Nabire, Timika, Wamena dan Merauke.

Untuk Jayapura tercatat lima kota tujuan perintis yakni Dabra, Bormay, Dekai dan Senggi dilayani Susi Air. Sedangkan Jayapura - Batom dilayani Merpati.

Kemudian dari Wamena tujuan Mulia, Tiom, Dekai, Elelim, Aphalapsili, Bokondini dan Karubaga dilayani Susi Air.

Itlay mengatakan, untuk penerbangan dari Nabire tujuan Sinak, Ilaga,Ilu, Fawi dan Sugapa juga dilayani Susi Air.

Penerbangan perintis dari Timika menuju Bioga, Ilu, Kokonao, Agimuga, Jila, Jita, Potoayburu, Bilogai, Dekai, Ilaga, Keppi, Tsinga, Kenyam, Alama, Sinak, Ewer, Mapnduma, Paro dan Wangbe serta Potoayburu-Kaimana dilayani Susi Air dan Trigana.

Sementara penerbangan perintis dari Merauke tujuan Okaba, Kimaam, Bomakiya, Mindiptana, dan Tanah Merah ke Bomakiya dilayani Merpati.

Jadi, tidak beroperasinya Merpati tidak membawa dampak yang berarti untuk pelayanan perintis di Papua.

Ketika ditanya tentang perusahaan penerbangan yang akan melayani perintis selama 2014 di Papua, Itlay mengaku belum mengetahui pasti karena itu semua ditangani pusat.

"Kami belum mengetahui operator atau perusahaan penerbangan mana yang akan melayani rute yang selama ini ditangani Merpati," kata N.Itlay.

Selasa, 11 Februari 2014

Kasus Korupsi, 3 Pimpinan DPRD Papua Barat Divonis 15 Bulan Bui

Papua - Pengadilan Tipikor Jayapura menjatuhkan hukum 1 tahun 3 bulan dan denda Rp 50 Juta kepada Ketua DPRD Papua Barat Yosef Yohan Auri, Wakil Ketua I Demianus Idji, Wakil Ketua II Robert M. Nauw, dan mantan Sekda Papua Barat, Ir. Marthen l Rumadas. Mereka divonis atas kasus korupsi APBD 2011 sebesar Rp 22 miliar.

Meskipun dana pinjaman tersebut telah dikembalikan seluruhnya, namun mereka tetap bersalah sesuai dengan UU Tipikor dalam hal penyalahgunaan wewenang selaku pejabat negara.

Dalam putusan Majelis Hakim yang dibacakan Ketua Majelis Hakim PN Jayapura, Khairul Fuad didampingi Hakim Anggota Bernard Akasia, dan Petrus Maturbongs, para terdakwa dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana korupsi melalui tindakan penyalahgunaan kewenangan untuk memperkayadiri pribadi maupun golongan.

Sidang yang berlangsung, Senin (10/2/2014) di PN Jayapura. Untuk Wakil Ketua DPRD Papua Barat Robert Naw dan Mantan Sekda Papua Barat, Ir Marthen L Rumadas ,enerima vonis yang sama, namun dibacakan di sidang terpisah.

Sebelumnya Ketua dan wakil Ketua DPRD Papua Barat itu di tuntut 1 tahun 6 bulan, kecuali mantan Sekda dituntut 2 tahun, namun dalam vonis yang dijatuhkan hakim Tipikor semua terdakwa diganjar 1 tahun 3 bulan.

Sementara itu Direktur PT Papua Domerai Mandiri, Mamat Suhadi juga divonis bersalah dan dijatuhi hukuman 1 tahun.

Mereka dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi dengan penyalahgunaan wewenang yang menyebabkan terjadinya kerugian negara. Di mana dana sebesar Rp 22 miliar seharusnya digunakan PT Papua Domerai Mandiri untuk menambah modal perusahaan daerah itu guna menambah pendapatan daerah, namun ternyata di pinjamkan ke DPRD sehingga tidak bisa digunakan perusahaan untuk melaksanakan fungsinya.

Mereka dikenakan pasal 3 UU no 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU no 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo pasal 55 ayat (1) KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Sementara itu kuasa hukum para terdakwa, Piter Ell, SH kepada wartawan mengemukakan, vonis yang dijatuhkan hakim kepada kliennya sangat tidak adil, karena kliennya telah megembalikan semua uang yang dipakai.

"Seharusnya klien kami bebas dari hukuman, sebab sudah membawar sejumlah uang yang dipakai, oleh sebab itu harusnya kasus ini kasus perdata," katanya.

Saksikan berbagai informasi penting dan menarik di pagi hari dalam program "Reportase Pagi" pukul 04.30 - 05.30 WIB hanya di Trans TV

Mutiara Hitam Cari Keseimbangan

jayapura - Persipura Jayapura akan malakoni laga tandang perdana kontra Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, nanti malam. Pelatih Persipura, Jacksen F Tiago, berharap anak-anak asuhnya bisa bermain dengan penuh keseimbangan.

Penampilan menurun didapat Persipura pada laga kedua Indonesia Super League (ISL) wilayah timur. Yaitu, ketika secara mengejutkan, Ferinando Pahabol dkk berhasil ditahan imbang, 2-2, Persepam Madura United di Stadion Mandala, Jayapura, Jum'at (7/2). Padahal di laga perdana, Persela Lamonga mampu mereka libas, 3-0, (1/2).

Dijamu Naga Mekes, julukan Mitra Kukar, Persipura patut waspada. Apalagi setelah hasil tidak maksimal dipertandingan sebelumnya. Jacksen pun, meminta anak-anak asuhnya untuk melupakan hasil dipertandingan kontra Persepam. Tidak hanya itu, pelatih berpaspor Brasil ini juga sedang mencari formula baru.

"Kami akan terus bekerja keras agar bisa tampil maksimal di pertandingan ini. Kerja keras yang kami lakukan, juga untuk menemukan sebuah formula yang tepat untuk mendapatkan keseimbangan tim," ungkap Jacksen, saat dihubungi KORAN SINDO, kemarin.

Persipura sendiri memiliki rekor bagus selama berlaga di Stadion Aji Imbut. Dari dua pertemuan di markas Mitra Kukar, keduanya berhasil dimenangkan tim Mutiara Hitam. Dengan catatan kemenangan, 2-1, pada 17 Desember 2011. Dan yang kedua, menang besar, 3-0, 13 Maret 2013 lalu.

Catatan kemenangan tiga gol tanpa balas Persipura di Stadion Aji Imbut, tentu ingin diulang kembali oleh tim yang sudah tiga kali keluar sebagai juara ISL (2008/2009, 2010/2011, dan 2012/2013). Dimana saat itu, Ferinando keluar sebagai pemain terbaik. Setelah memborong semua gol tim Mutiara Hitam.

Ferinando yang juga punggawa tim nasional (timnas) U-23 Indonesia diajang SEA Games XXVII/2013 Myanmar, sepertinya kembali dipercaya Jacksen untuk membongkar pertahanan Naga Makas. Apalagi, setelah Persipura masih belum bisa memainkan sang bomber utama sekaligus kapten Persipura, Boaz Salossa.

"Pasti ini akan jadi laga tidak mudah bagi kami. Tapi kami tetap yakin dengan peluang yang kami miliki. Soal ada yang bilang kenapa bomber kami berpostur badan kecil seperti Ferinando dan Lukas (Mandowen), kami tidak persoalkan itu. Karena mereka punya kecepatan yang bisa diandalkan," jelas Jacksen.

Jika Persipura menjalani laga tandang perdana, sementara Mitra Kukar sebaliknya. Laga kontra Persipura menjadi laga perdana di depan publik sendiri. Setelah sebelumnya, Mitra Kukar dipaksa menyerah, 1-2, dari Persebaya Surabaya, (1/2), dan berhasil menekuk PSM Makassar dua gol tanpa balas, (7/2). Kedua laga itu, sama-sama dimainkan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

"Kami mengalami peningkatan permainan dari pertandingan pertama dan kedua. Semoga ini bisa terus berlanjut dan tentu saja bisa meraih angka penuh saat menjamu Persipura. Walau kami tau, Persipura tim yang kuat," papar pelatih Mitra Kukar, Stefan Hansson. (decky irawan jasri)

Perakiraan Susunan Pemain
Mitra Kukar (4-4-2) ;
Dian Agus Prasetyo; Zulkifli Syukur, Diego Michiels, Park Chul-Hyung, Dedi Gusmawan; Hendra Ridwan, Erick Weeks, Anindito Wahyu, Raphael Maitimo; Jajang Mulyana, Zulhan Zamrun Pelatih ; Stefan Hansson

Persipura Jayapura (4-4-2) ;
Yoo Jae - Hoon; Ruben Sanadi, Andri Ibo, Bio Paulin, Yustinus Pae; Lim Joon-Sik, Imanuel Wanggai, Ian Louis Kabes; Ferinando Pahabol, Lukas Mandowen, Titus Bonai Pelatih ; Jacksen F Tiago
(Decky Irawan Jasri/Koran SI/min)

Rabu, 29 Januari 2014

BI Tandatangani Kesepakatan Penggunaan Mata Uang Perbatasan

Jakarta - Bank Indonesia dan Bank of Papua New Guinea menandatangani kesepakatan bersama (MoU) mengenai penggunaan uang di wilayah perbatasan antara Republik Indonesia dan Papua New Guinea.
Penandatanganan dilakukan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas dan Deputi Gubernur Bank of Papua New Guinea Benny BM Popoitai.
"Kerja sama ini memperkuat komitmen Bank Indonesia dan Bank of Papua New Guinea untuk bersama-sama memperkuat perekonomian di daerah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini," kata Ronald Waas dalam keterangan pers di laman BI, Rabu.
Melalui kerja sama tersebut, kedua Bank Sentral bersepakat untuk meningkatkan peran lembaga keuangan Bank dan Pedagang Valuta Asing (PVA) di masing-masing negara dalam meningkatkan aktivitas ekonomi di wilayah perbatasan dengan mendorong terciptanya kelancaran dan kehandalan sistem pembayaran.
Kedua bank sentral juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pertukaran mata uang dan transaksi jual/beli valuta asing di wilayah perbatasan, mendorong penelitian bersama terkait mata uang dan bidang ekonomi lainnya serta menjalin kemitraan dengan instansi Pemerintah untuk meningkatkan pemahaman bersama terhadap isu-isu ekonomi di daerah perbatasan. (ar)

Selasa, 28 Januari 2014

Kematangan Persipura dan Ancaman "Dewa Laut"

Persipura - Papua merupakan salah satu barometer sepakbola Tanah Air. Bukan hanya menjadi gudang bagi pemain Timnas, tanah Papua selalu punya wakil di pentas Liga Super Indonesia (ISL). 

Musim ini, Papua akan diwakili tiga klub, yakni Persipura Jayapura, Persiram Raja Ampat, dan Perseru Serui. Persipura dan Persiram merupakan warisan ISL musim lalu, dan Perseru berstatus tim promosi. (lihat profil Perseru di sini). 

Persipura Jayapura

Tim berjuluk Mutiara Hitam ini merupakan salah satu raksasa ISL. Sudah tiga kali, tim yang ditangani Jacksen F Tiago itu meraih gelar juara, yakni pada musim 2008/09, 2010/11, dan 2012/13. 

Namun, musim ini, jalan terjal bakal menghadang langkah Boaz Solossa cs. Terlebih saat mereka ditinggal para pemain andalannya, seperti Zah Rahan Kranggar, Otavio Dutra, Riccardo Salampessy, dan Patrich Wanggai. 

Beberapa nama baru memang kembali didatangkan. Sebut saja Boakay Eddy Foday dan Titus Bonai. Sayangnya, performa kedua pemain itu belum memuaskan. Keputusan Jacksen untuk mengandalkan pemain-pemain muda seperti Ricky Kayame dan Ferinando Pahabol juga tidak banyak membantu. 

Lihat saja hasil di Inter Island Cup (IIC) 2014. Persipura gagal melaju ke babak 8 besar. Persipura tersingkir usai kalah head to head dari Perseru yang sempat mengalahkan mereka 3-2. Tugas Jacksen sebagai pelatih kian berat karena musim ini Persipura juga tampil di AFC cup. 

Meski demikian, ini bukanlah masalah baru bagi Persipura. Sebelumnya, Mutiara Hitam juga kerap tampil buruk di ajang pramusim, namun mampu bangkit dan meraih gelar juara di akhir musim. Fenomena ini kerap terjadi di tahun ganjil. Bagaimana dengan tahun genap? 

Persipura
Nama lengkap: Persatuan Sepak Bola Indonesia Jayapura (Persipura Jayapura)
Julukan: Mutiara Hitam
Berdiri: 1963
Stadion: Mandala, Jayapura
Pelatih: Jacksen F Tiago
Prestasi: 
- Juara Divisi Utama Liga Indonesia 2005
- Juara Indonesian Super League 2008/09, 2010/11, 2012/13

Skuad:
Kiper: Yoo Jae Hoon, Ferdiansyah, Dede Sulaiman, Euneke Pahabol

Bek: Andri Ibo, Dominggus Fakdawer, Bio Pauline Pierre, Daniel S Tata, Viktor Numberi, Fandri Imbiri, Izaak Wanggai, Ruben Sanadi.

Gelandang: Immanuel Wanggai, Ian Louis Kabes, Gerald Pangkali, Yohanis Tjo-e, Mohammad Tahir, Lim Jun Sik, Nelson Alom, Jaelany Arey Sibi, Boakay Eddy Foday.

Striker: Ricky Kayame, Ferinando Pahabol, Lukas Mandowen, Titus Bonai, Boaz Solossa (kapten).


Persiram Raja Ampat

Tahun ini merupakan musim ketiga Persiram menjajal kompetisi kasta tertinggi Tanah Air. Nyaris terdegradasi di musim pertama, Persiram menunjukkan perbaikan dengan finis di papan tengah, musim lalu. Bagaimana dengan musim ini?

Tim ini bisa menjadi salah satu kuda hitam untuk mengganggu dominasi klub-kub mapan seperti Persib Bandung, Arema Cronus, bahkan sang juara bertahan Persipura.

Pada IIC 2014, Persib dan Persipura sudah merasakan "sihir" Dewa Laut. Di babak penyisihan, Persiram sukses menyingkirkan Persipura usai menahan imbang mereka dengan skor 2-2. Selanjutnya, Maung Bandung mampu dibuat kocar kacir, meski akhirnya kedua tim hanya meraih satu poin saja di babak 8 besar. Sayangnya, Persiram gagal melaju ke final IIC karena kalah selisih gol dari Persib meski mengoleksi poin yang sama.

Sebenarnya, persiapan pramusim Persiram tidak terlalu ideal. Sempat menunjuk Widodo Cahyono Putro sebagai pelatih, namun akhirnya mereka harus mengontrak Gomez de Oliveira jelang IIC bergulir. Pasalnya, Widodo terpaksa menepi karena dibutuhkan oleh Alfred Riedl untuk menemaninya di kursi kepelatihan Timnas.

Dengan kerangka yang sudah dibentuk Widodo, Gomez pun melanjutkan kerjanya. Dia memberikan sedikit tambahan pada susunan pemain serta taktik dan strategi yang pas sehingga Persiram menjadi salah satu tim kuda hitam. Moses Banggo, Mbida Messi, Osas Saha, Kubay Quaiyan, Ortizan Solossa, serta Leonard Tupamahu, akan menjadi andalan bagi Persiram di musim depan.

Persiram
Nama lengkap: Persiram Raja Ampat
Julukan: Dewa Laut
Berdiri: 2004
Stadion: Stadion Wombik (Stadion KM 16), Sorong
Pelatih: Gomes de Olivera

Skuad:
Kiper: Deny Marcel, Wempy Obure, Galih Sudaryono

Bek: Frans Sauyai, Kubay Quaiyan, Leonard Tupamahu, Edison Ames, Sa Anun Al Qadry, Ortizan Solossa, Arifin Ginuni, Errol Simunapendi.

Gelandang: Gideon V Way, Mbida Messi, Ronald Setmob, Steven Imbiri, Elvis Herawan, Immanuel Padwa, David Uron.

Striker: Permenas Iwanggis, Osas Saha, Moses Banggo, Mario Aibekob
(one)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons