SORONG - Tujuh rumah dibakar, dan
tiga rumah lainnya dirusak dalam Insiden amuk massa, di Aimas,Kabupaten
Sorong, Papua Barat, Jumat (11/10/2013). Amuk massa dipicu, atas
kemarahan warga Intimpura,Aimas,Kabupaten Sorong - Papua Barat, yang
warganya ditemukan meninggal dunia, Kamis(10/10/2013) malam akibat
dibunuh oleh orang tidak dikenal.
Puluhan warga Intimpura, Aimas, kabupaten Sorong, Papua Barat, dengan
membawa sejumlah alat tajam,
Jumat 11/10 siang kemarin, melakukan
pembakaran terhadap tujuh unit rumah warga yang terletak di kawasan
Intimpura, Aimas, kabupaten Sorong, Papua Barat.
Data yang berhasil dihimpun SULPA di lapangan, Amuk massa ini di
picu, atas meninggalnya seorang warga setempat yang merupakan warga
transmigran bernama Sugito yang ditemukan tewas mengganasakan
disemak-semak yang diduga akibat di bunuh oleh sejumlah orang tidak
dikenal, Kamis (10/10/2013)
malam tepatnya di kampung Klasuluk, Distrik Mariat, Aimas, Kabupaten Sorong.
Tidak terima dengan hal tersebut, Puluhan warga kampung Klasuluk,
Distrik Mariat, Aimas, Kabupaten Sorong, yang umumnya merupakan warga
transmigran, Jumat siang tadi mencari pelaku pembunuhan yang diketahui
juga merupakan warga setempat.
Karena marah tidak menemukan pelaku, puluhan warga pun mendatangi
rumah pelaku, dimana warga yang mempersenjatai diri dengan alat-alat
tajam, berupa parang dan golok, langsung melakukan pengerusakan, bahkan
warga yang sudah emosi. Langsung membakar rumah milik pelaku.
Atas kejadian tersebut, aparat Kepolisian dari Brimob Detasemen C , Polda Papua, Polres Sorong,
Polres
Kota Sorong, serta pasukan TNI Dari Batalyon 752, dan kodim Sorong,
yang dipimpin lanngsung Kapolres Sorong, AKBP E.Zulpan, turun langsung
untuk mengamankan amuk massa tersebut.
Bahkan 1(satu) Unit kendaraan Taktis, Barracuda milik Detasemen C
Brimob di turunkan untuk mengamankan amuk massa yang semankin tak
terkendali.
Sempat terjadi ketegangan antara puluhan massa yang
merupakan keluarga korban, dengan aparat keamanan, yan meminta warga
untuk tidak melakukan tindakan anarkis.
Hingga saat ini, aparat keamanan dari TNI dan Polri, maih terus
disiagakan di lokasi kejadian, hal ini bertujuan untuk mengantispasi
hal-hal yang tidak dinginkan.
Kapolres Sorong, AKBP, E.Zulpan yang diminta konfirmasinya soal
insiden tersebut, hingga saat ini, belum dapat di konfirmasi, dimana
Kapolres bersama muspida dan para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta
Dandim Sorong, masih melakukan pertemuan untuk menyelesaikan konflik
tersebut, agar tidak meluas.
0 komentar:
Posting Komentar