Jayapura-7 Warga Sentani dilaporkan diculik OTK (Orang Tidak Dikenal) ketika
hendak menuju Kota Sentani, Kabupaten Jayapura dari Kabupaten Sarmi,
Papua. Ketujuh warga tersebut tinggal di Jalan Agus Karici Polomo Kel
Hinekombe Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura dan dinyatakan hilang
pada Jumat (11/10) sekitar pukul 06.00 WIT.
Ketujuh warga
tersebut adalah Bartolomeus Fere (53), Agustuna Fere (38), Yan Marthen
Fere (30) yang merupakan Kepala Kantor Pos Sarmi, Boas Hawase (35),
Elisabeth Felle (40), Melinda Fere (11) dan Avia Hawase (4).
Menurut
keterangan salah satu keluarga korban yang tidak ingin disebutkan
namanya, pada Kamis (4/10) sekitar pukul 23.30 WIT, korban atas nama
Agustina Fere yang saat itu berada di Genyem (PNS Distrik Nimboran)
menelepon kakak perempuannya yang berada di Sentani.
Korban
menyampaikan bahwa ada orang yang menelepon (suara laki-laki) yang belum
dikenal mengatakan beberapa hal, bahwa adiknya Yan Marthen Fere saat
ini sedang sakit parah dan muntah darah, jika keluarga tidak segera naik
(Ke sarmi) untuk menjemput, jangan menyesal kalau terjadi apa-apa.
"Penelepon
itu bilang kalau Yan tidak diambil maka akan ada yang menculiknya,
makanya Agustina dan suaminya langsung menuju Sarmi," ujarnya seperti
dikutip dari Antara, Sabtu (12/10).
Keesokan harinya setelah
menerima kabar tersebut, Agustina bersama beberapa anggota keluarganya
berangkat dengan menggunakan satu unit mobil kuda warna merah DS 1807 AK
menuju Sarmi dan mendapati bahwa adiknya Yan dalam keadaan sehat.
Akhirnya, karena masih khawatir rombongan Agustina dengan membawa Yan
memutuskan untuk pulang ke Sentani.
Mengingat jaringan telepon
yang terbatas di dalam perjalanan menuju Sarmi, pihak keluarga Agustina
tidak bisa menghubungi rombongan Agustina.
"Saya mendapat kabar
bahwa rombongan Agustina sudah menuju Sentani sejak Minggu (6/10), namun
hingga Jumat (11/10) belum juga sampai, sehingga pihak keluarga
memutuskan untuk melaporkannya kepada pihak kepolisian," urainya.
Ia
menambahkan, kemungkinan ketujuh orang warga Sentani tersebut disandera
OTK di wilayah Sarmi pada saat perjalanan pulang ke Sentani, dimana di
sepanjang jalan pulang masih banyak hutan-hutan yang memungkinkan
penyekapan.
Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kepala
Kepolisian Resort (Kapolres) Jayapura AKBP Roycke Harry Langie, pihaknya
membenarkan adanya kasus ini.
"Saat ini pihak kami masih melakukan penyelidikan," tegasnya kepada Antara di Sentani, Sabtu.
0 komentar:
Posting Komentar