TIMIKA - Hingga pukul 09.30 WIT hari ini,
Rabu (25/5/2016), sudah delapan rumah dibakar oknum warga dalam konflik
antarkelompok warga di Timika, Mimika, Papua.
Pada bentrok Selasa 24 Mei 2016 malam, dua rumah milik Daniel Pali
dan Yohanis Limbongan di Jalan Sam Ratulangi dibakar warga. Pada Rabu 25
Mei 2016 dini hari, empat rumah masing-masing milik Agus Y Uhuyanan di
Jalan Busiri, serta rumah milik Aser Parantak, Supardi Ponto, dan Malber
Malacopo di Jalan Pattimura juga dibakar.
Terakhir, sekira pukul 07.00 WIT, dua rumah petakan di Jalan Busiri dibakar. Rumah petakan itu diketahui milik Pieter Kendek dan Yunus Tulele. Total rumah yang dibakar berjumlah delapan unit.
Sekadar diketahui, pembakaran yang terjadi merupakan bagian dari bentrok antarkelompok warga di Timika. Bentrok itu dipicu kasus penganiayaan warga di Jalan Busiri Ujung pada Senin 23 Mei 2016 sore terhadap Tibe dan Yunus.
Penganiayaan itu mengakibatkan ketegangan antarkelompok warga dan mengarah pada aksi saling serang menggunakan senjata tajam tradisional serta rakitan. Belasan warga jadi korban karena terkena busur wayer. Sejumlah kendaraan dan benda milik warga yang tidak terlibat bentrok juga dirusak massa.
"Sudah ada delapan rumah dan korban terkena busur, cuma luka-luka," kata Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso, Rabu (25/5/2016).
Rencananya, siang ini akan digelar pertemuan melibatkan kedua kelompok warga yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika.
"Jadi, siang ini kita akan ada pertemuan membicarakan masalah konflik ini. Itu saya sudah koordinasi dengan wakil bupati," ucap Yustanto.
Saat ini personel gabungan TNI-Polri telah diturunkan menjaga lokasi-lokasi rawan terjadi bentrok. Hingga siang ini, situasi di kota Timika mulai berangsur normal.
"Brimob Den B dan Den A dari atas (Tembagapura) sudah kita turunkan hari ini sebanyak 50 orang untuk tambah-tambah kekuatan. Dari TNI tadi saya sudah koordinasi sama Dandim dan Kasbrig nanti menambahkan dua peleton juga dari batalion," papar Yustanto.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitZKzomROuGVOioayLlGBcJoUHBFvlAxoXg67vU_dhEpQ4aw75APoWDPfdHAf8TWkw43tVqMkjtZqxQClpswvByLqTUo5P7zjxtD_iD-5nURKnBb5yusysthzrDfN3YXx40K44mjQuqJXW/s320/update-delapan-rumah-warga-di-timika-dibakar-8LZur4ZLzE.jpg)
Terakhir, sekira pukul 07.00 WIT, dua rumah petakan di Jalan Busiri dibakar. Rumah petakan itu diketahui milik Pieter Kendek dan Yunus Tulele. Total rumah yang dibakar berjumlah delapan unit.
Sekadar diketahui, pembakaran yang terjadi merupakan bagian dari bentrok antarkelompok warga di Timika. Bentrok itu dipicu kasus penganiayaan warga di Jalan Busiri Ujung pada Senin 23 Mei 2016 sore terhadap Tibe dan Yunus.
Penganiayaan itu mengakibatkan ketegangan antarkelompok warga dan mengarah pada aksi saling serang menggunakan senjata tajam tradisional serta rakitan. Belasan warga jadi korban karena terkena busur wayer. Sejumlah kendaraan dan benda milik warga yang tidak terlibat bentrok juga dirusak massa.
"Sudah ada delapan rumah dan korban terkena busur, cuma luka-luka," kata Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso, Rabu (25/5/2016).
Rencananya, siang ini akan digelar pertemuan melibatkan kedua kelompok warga yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika.
"Jadi, siang ini kita akan ada pertemuan membicarakan masalah konflik ini. Itu saya sudah koordinasi dengan wakil bupati," ucap Yustanto.
Saat ini personel gabungan TNI-Polri telah diturunkan menjaga lokasi-lokasi rawan terjadi bentrok. Hingga siang ini, situasi di kota Timika mulai berangsur normal.
"Brimob Den B dan Den A dari atas (Tembagapura) sudah kita turunkan hari ini sebanyak 50 orang untuk tambah-tambah kekuatan. Dari TNI tadi saya sudah koordinasi sama Dandim dan Kasbrig nanti menambahkan dua peleton juga dari batalion," papar Yustanto.
0 komentar:
Posting Komentar