Timika - Aktifitas produksi di kawasan under
ground mile 74 milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Distrik
Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua paska kejadian longsor yang
menyebabkan satu orang karyawannya meninggal, hingga berita ini
diturunkan tetap berjalan.
"Produksi tetap jalan, untuk korban yang selamat masih dirawat di
Rumah Sakit Tembagapura dan untuk korban yang meninggal sudah dimakamkan
di kampung halamannya di Palembang," kata Kepala Kepolisian Sektor
(Kapolsek) Tembagapura AKP Sudirman melalui telepon celularnya kepada
Antara di Jayapura, Senin. ![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKsBODfm6SpqBWytIUSCB9JkKa_K-bowuZZLPD630xZmrj0iBvN9cxhEUvbcd94_lGryNEfM13xH0gWmJCnKhDTUjqi37WPHnPQW0M_JcYKRhUDqxprCVsAVUDcaq2JQ0Up-PY9-IsJY6I/s1600/images.jpg)
Sementara itu, ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Vice President Corporate Communications PTFI Daisy Primayanti melalui telepon celularnya, hingga saat ini belum ada jawaban.
Sebelumnya, karyawan PTFI Fikrizal Utama (37), ditemukan tewas akibat tertimbun material tambang di kawasan under ground mile 74 di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Minggu sekitar pukul 04.00 WIT.
Ketika itu korban yang mengendarai mobil pick up jenis LWB dengan nomor lambung 01-4387 saat berada di loading point 1 E north underground DOZ tertimpa reruntuhan bebatuan atau material tambang.
Akibatnya, selain menyebabkan tewasnya Fikrizal juga menyebabkan satu karyawan lainnya yakni Peman Gombo mengalami luka-luka pada hari Minggu sekira pukul 04.00 WIT itu. Dimana longsoran bebatuan itu keluar dari pintu cut loading point 1 E nort.(rr)
0 komentar:
Posting Komentar