Wamena- Pertikaian antarkelompok masyarakat Nduga yang terjadi di Wamena hingga saat ini menewaskan empat orang.
Data yang dihimpun ANTARA mengungkapkan, Kamis, kasus pertikaian
antarkelompok itu berawal akhir bulan Maret lalu saat penetapan daerah
pemilihan (dapil) Kabupaten Nduga yang berlangsung di Wamena.
Saat pertemuan itu berlangsung, di salah satu hotel di kota Wamena,
Kabag Umum Pemerintah Pemkab Nduga Yulius Dwijangge tewas dibunuh dan
satu orang mengalami luka dihadiri Bupati dan anggota DPRD Nduga.
Dalam pertemuan tersebut tidak tercapai kesepakatan antara DPRD Nduga
dengan Pemkab Nduga karena pemda mengusulkan pemekaran dari delapan
distrik dan 32 kampung menjadi 32 distrik serta 211 kampung.
Usulan Bupati Nduga itu tidak disetujui DPRD Nduga sehingga terjadi pertikaian yang hingga kini menyebabkan empat orang tewas.
Sementara itu dalam pertemuan Waka Polda Papua Brigjen Pol Paulus
Waterpauw dengan dengan keluarga korban (Eka Tabuni) terungkap
pembunuhan itu masih terkait masalah penetapan dapil Kabupatem Nduga.
"Kami sangat berharap agar masyarakat mau membantu penyelidikan yang
akan dilakukan polisi guna mengungkap kasus tersebut," harap Waka Polda
Papua.
Menurutnya, kasus tersebut akan diproses hukum karena sudah membawa korban jiwa.
Polda Papua sendiri akan mengirimkan dua satuan setingkat peleton (2
SST) Brimob ke Wamena guna membantu anggota yang saat ini bertugas di
Wamena, kata Brigjen Pol Paulus Waterpauw.
Sekitar 30-an warga yang menyatakan keluarga Eka Tabuni yang tewas
dibunuh, Kamis siang sekitar pukul 11.30 WIT mendatangi Mapolda Papua
untuk meminta kasus pembunuhan tersebut diusut tuntas.
Saat mendatangi Mapolda, warga membawa senjata tajam seperti parang
dan panah sehingga anggota polisi yang sedang berjaga dipintu masuk
langsung menyita dan mengamankan senjata tajam.
Sebelumnya, Rabu (29/5) anggota DPRD Nduga Eka Tabuni tewas dibunuh dikawasan Hawaii, Kabupaten Jayapura.(rr)
0 komentar:
Posting Komentar