Jayapura -
Greenpeace bakal mengunjungi Papua pada Kamis 9 Mei 2013. Mereka akan
datang menggunakan kapal terbarunya Rainbow Warrio III. Kedatangan
organisasi lingkungan dunia itu untuk mendesak pemerintah Indonesia,
khususnya pemerintah provinsi Papua dan Papua Barat untuk mengeluarkan
regulasi perlindungan hutan. Mereka
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTKGqoTw8v4GSgEWeaFVBwcexNqBJQJLsqsOz_U0pBP4y9ktqV9qTpO8HWHVTpccLw5K0HO7e_M5xcpZTidrqy2F0thUePB5PmmMCAk6kgSrwSDUoG99Vk6uAA5_GwoO0mFqV73opRXZUW/s1600/94308.jpg)
Menurut Juru Kampanye Media Greenpeace Indonesia, Hikmat
Soeriatanuwijaya, kapal Rainbow Warrior ini salah satu kapal laut unik
paling ramah lingkungan yang pernah dibuat di dunia. "Kapal ini akan
berlayar dari Papua ke Jakarta pada 9 Mei hingga 10 Juni nanti," katanya
ke wartawan di Kota Jayapura, Papua, Selasa, 7 Mei 2013.
Tur Kapal Rainbow Warrior di Pulau Papua akan dimulai dari Kota
Jayapura pada 9-11 Mei, lalu ke Kota Manokwari, Kabupaten Raja Ampat dan
Kabupaten Sorong di Provinsi Papua Barat pada 16-18 Mei. Setelah itu,
berlanjut ke Benoa, Bali pada 31 Mei hingga 1 Juni dan berakhir di
Jakarta pada 7-10 Juni 2013.
Kapal Rainbow Warrior yang baru diluncurkan Oktober 2011 ini adalah
kapal pertama yang didesain dan dibuat secara khusus untuk Greenpeace
sebagai kendaraan kampanye lingkungan. Kapal ini didanai oleh
individu-individu pendukung Greenpeace di seluruh dunia. "Sekitar 30.000
orang diantaranya dari Indonesia dan Papua," katanya.
Menurut Hikmat, kapal Greenpeace ini merupakan aset unik dalam upaya
penyelamatan bumi dan melindungi kepentingan umat manusia. Kapal ini
berada di garis depan kampanye Greenpeace, kerap berlayar ke tempat
terpencil untuk menjadi saksi langsung serta melakukan aksi menghentikan
perusakan lingkungan.
"Tahun ini, Rainbow Warrior berada di Indonesia untuk meluncurkan
kampanye baru laut Greenpeace Indonesia dan juga mendukung komitmen
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melindungi hutan Indonesia dan
menurunkan emisi gas rumah kaca Indonesia hingga 26 persen pada 2020,"
katanya.
Charles Tawaru, Juru Kampanye Hutan Greenpeace di Papua mengatakan,
dalam turnya di Pulau Papua, Greenpeace akan mendorong komitmen
pemerintah daerah setempat untuk dapat melihat persoalan lingkungan
sebagai persoalan pokok. "Tujuannya sederhana saja, kami ingin agar
stakeholder berkomitmen untuk menjaga hutan di Pulau Papua," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar